Jakarta, ILLINI NEWS – PT Timah (TINS) Tbk mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik unit induk sebesar Rp 908,78 miliar. Angka tersebut pulih dari kerugian Rp 87,45 miliar pada September 2023.
Perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp 8,25 triliun, meningkat 29% dibandingkan tahun (satu). Hal ini didukung oleh peningkatan harga jual rata-rata timah sebesar 15% yoy menjadi $31,183 per ton.
Di sisi lain, beban pokok pendapatan perseroan meningkat 4,5% yy menjadi Rp 6,05 triliun. Dengan demikian, perseroan membukukan laba usaha sebesar Rp1,42 triliun dengan EBITDA sebesar Rp2,08 triliun atau meningkat 194% dibandingkan tahun lalu.
Nilai aset TINS turun 0,3% menjadi Rp 12,82 triliun pada September 2024. Sementara posisi liabilitas perseroan turun 14,8% yy menjadi Rp 5,63 triliun, disebabkan penurunan utang berbunga (IBD). Pada periode yang sama, saldo PT Tema sebesar Rp7,18 triliun, meningkat 15,1% yy.
Untuk meningkatkan kinerja keuangan, perseroan melakukan restrukturisasi pinjaman dan pinjaman jangka panjang dengan suku bunga yang lebih kompetitif dan IBD sebesar Rp 1,4 triliun pada akhir tahun 2023 dari Rp 3,5 triliun pada September 2024 turun 2,1 triliun.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Fina Elani mengatakan pada kuartal III 2024, TINS mencatat produksi bijih timah sebanyak 15.189 ton atau meningkat 36%. Produksi logam meningkat 25% dibandingkan tahun lalu menjadi 14.440 ton, sedangkan penjualan logam timah meningkat 21% menjadi 13.441 ton.
Produksi meningkat pada Q3 2024 dibandingkan tahun lalu karena peningkatan unit penambangan permukaan, pembukaan fasilitas baru, jumlah mesin hisap produksi dan peningkatan bertahap kinerja ponton hisap produksi dan operasional produksi perusahaan.
Ke depan, Tema akan berupaya meningkatkan praktik pemasarannya, termasuk penjualan logam timah berdasarkan kebutuhan pelanggan dan harga dengan harga terbaik.
Hingga triwulan III tahun 2024, TINS telah melakukan banyak upaya untuk meningkatkan kegiatan produksi, antara lain meningkatkan produksi hasil penambangan laut dan darat, penyempurnaan peralatan penambangan dan pengolahan limbah. Produksi termasuk optimalisasi. (mkh/mkh) Simak video di bawah ini: Video: Strategi PT Tema bertekad raih pertumbuhan penjualan dan kenaikan laba 2,57% Artikel berikutnya Laba Tema (TINS) menjadi Rp 434,48 juta mulai Juni 2024 menjadi ribuan persen