Jakarta, ILLINI NEWS-Corretion dari Indeks Harga Saham Komposit (CSPI) dipotong pada hari Selasa (18-8-2025) di Sesi II. Dari 13.35 JCI terdaftar di level 6.148.1, dengan 5%jatuh.
Koreksi CSPI di Sesi II lebih baik dibandingkan dengan sesi yang saya tutup pada 6,12%. Ini memastikan bahwa Indonesia menjawab karena menghentikan perdagangan sementara atau perdagangan berhenti JCI.
Mengenai awal Sesi II, tidak kurang dari 650, 65 Rose dan 242 tidak bergerak. Nilai transaksi mencapai RP RP 11,45 triliun dengan mana 17,82 miliar saham dalam 964 ribu transaksi.
Sementara itu, investor asing mendaftarkan omset asing bersih sebesar RP RP RP RP 24 triliun pada tahun berjalan. Kampanye penjualan asing ini sebenarnya telah dihindari sejak tahun lalu. Jika Anda melanjutkan selama enam bulan terakhir untuk penjualan bersih asing Rp57,8 triliun.
Ada sejumlah masalah yang khawatir tentang investor dan jatuh karena JCI jatuh. Kepala Perdagangan Equan Pattay Sekuritas Partners (Mandiri Sekuritas Mitra Pemasaran) Arwendy Rinaldi Meche mengungkapkan tingkat domestik dan ketidakpastian.
“Kuartal dalam ekonomi domestik semakin dirasakan, tercermin dalam penurunan pendapatan menunjukkan kegiatan bisnis Anda yang lemah,” jelasnya.
Menjadi analis Infovesta CasitalAdvital Advisori Arjun Ajwani Rumor tentang Sri Mulyani membuat sarapan pasar.
“Ada juga masalah dan desas-desus Sri Mulyani, yang harus mengundurkan diri, juga membuat pasar,” kata Arjun di ILLINI NEWS) pada hari Selasa (18-8-2025).
Selain pajak dan masalah yang berkaitan dengan analis Sri Mulyani Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta bahwa JCI dipengaruhi oleh faktor -faktor rumah tangga. Ini terkait dengan penjualan tingkat menengah yang merupakan sumber pendapatan pemerintah.
“Pada awal tahun ini, itu penuh dengan tantangan yang berpikir tentang pembelian lemah dalam deflasi tahunan dalam deflasi tahunan pada bulan Februari, yang merupakan yang terburuk di seperempat abad ini,” kata Nafan. (MKH / MKH) Tonton video di bawah ini: Video: Penerbit dapat menjadi “saham” tanpa GM, waspadai risiko ini! Perkuat item berikutnya! Potret Bursa Efek pada hari pertama Prabowo Gibran