Jakarta, ILLINI NEWS – Sebagian besar bursa saham di Asia dibuka menguat, menyusul indeks utama Amerika Serikat, S&P 500 dan Dow Jones yang mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah.
S&P 500 dan Dow Jones keduanya mencetak rekor penutupan baru. Pada perdagangan Senin (14/10/2024) Dow Jones Industrial Average naik 203,14 poin atau 0,47% ke 43.067,00, S&P 500 naik 45,17 poin atau 0,78% ke -5.860,20.
Sementara itu, pelaku pasar terus fokus pada perkembangan pemerintahan Tiongkok yang diharapkan dapat menghidupkan kembali perekonomian salah satu negara terkuat di dunia tersebut.
Indeks Kospi Korea Selatan dibuka naik 0,05%, sedangkan Kosdaq, yang mencakup saham-saham kecil, naik 0,4%. S&P/ASX 200 Australia naik 0,75% di awal perdagangan.
Nikkei 225 Jepang dibuka naik 1,2%, sedangkan Topix, yang mencakup sebagian besar saham, naik 0,9%. Hang Seng berjangka Hong Kong berada di level 21,115, lebih tinggi dibandingkan penutupan HSI terakhir di level 21,092.87.
Pengumuman paket stimulus ekonomi Tiongkok yang telah lama ditunggu-tunggu pada hari Sabtu penuh dengan tujuan ambisius, namun tidak memiliki dana tunai yang dibutuhkan investor untuk kembali ke pasar saham terbesar kedua di dunia.
Pada konferensi pers Sabtu lalu, Menteri Keuangan Lan Foan menegaskan kembali rencana ambisius Beijing untuk menghidupkan kembali perekonomian yang lesu, dengan janji peningkatan besar utang pemerintah dan dukungan bagi konsumen dan real estat.
Namun, bagi investor yang mengharapkan pemerintah menjelaskan jumlah uang yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut, pertemuan tersebut mengecewakan.
“Kekuatan program stimulus yang diumumkan lebih rendah dari perkiraan. Tidak ada waktu, jumlah atau rincian bagaimana dana tersebut akan dibelanjakan,” kata Huang Yan, kepala investasi di dana ekuitas swasta QiuYang Capital Co yang berbasis di Shanghai.
Huang berharap ada insentif yang lebih besar untuk mendorong konsumsi. Analis pasar sebelumnya memperkirakan pendapatan antara 2 triliun hingga 10 triliun yuan ($283 miliar hingga $1,4 triliun).
ILLINI NEWS RISET INDONESIA (ras/etnis) Simak video di bawah ini: Video: Market Watchers Urusan Kabinet China-Prabowo, IHSG Mau Kemana? Cerita Selanjutnya Indeks Nikkei Melonjak 1%, Memimpin Pertumbuhan Pasar Asia Pagi Ini