Ternate, ILLINI NEWS – Presiden Prabowo Subanto menargetkan swasembada energi dan pangan di bawah kepemimpinannya pada Kabinet Merah Putih 2024-2029. Namun di tengah komitmen tersebut, penerimaan dana untuk menyiapkan produk minyak untuk dijual atau mengumpulkan produk minyak mengalami penurunan.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Elliott mengatakan produksi minyak dalam negeri saat ini terus mengalami penurunan signifikan. Berbeda jauh dengan tahun 1990-an, ketika Indonesia mampu memproduksi minyak sebesar 1,5 juta barel per hari (bpd), sedangkan konsumsi minyak “hanya” sebesar 600 ribu barel per hari.
Saat ini, Indonesia perlu mengimpor sekitar 900.000 barel minyak per hari, ujarnya.
Sementara situasi sudah terbalik, kebutuhan kita sehari-hari sekitar 1,5 juta barel, produksi dalam negeri sekitar 6 juta barel, kita harus impor minyak setiap hari dari berbagai negara sebanyak 9 juta barel, ujarnya saat meresmikan 14 BBM. Distributor harga cluster Maluku di Ternate, Maluku Utara pada Rabu (30/10/2024).
Oleh karena itu, untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor minyak dan bahan bakar, pemerintah akan mendorong diversifikasi energi melalui pengembangan sumber energi baru dan terbarukan, termasuk biofuel, dan pengembangan ekosistem kendaraan listrik.
“Untuk energi baru terbarukan ini, sumbernya bisa dari biofuel. Kemudian bisa juga dari perkembangan teknologi, termasuk kendaraan listrik, dimana bahan baku ekosistem kendaraan listrik lebih banyak tersedia di Maluku Utara,” ujarnya.
Presiden Prabowo Subanto telah mengutarakan visinya untuk menjadikan Indonesia mandiri energi. Salah satu yang mengalami percepatan adalah program pencampuran bahan bakar nabati (BBN), baik yang berbasis minyak sawit, biodiesel, tebu, sorgum, atau bioetanol.
Dalam pidato pertamanya usai pelantikan Presiden RI di Gedung MPR/DPR, Minggu (20/10/2024), Presiden Prabowo Subanto menyinggung kebutuhan energi dalam negeri. Pemerintahannya akan menekankan pada swasembada energi di masa depan.
Prabowo menegaskan, ada kemungkinan terjadinya perang di mana-mana dalam ketegangan geopolitik saat ini. Indonesia harus bersiap menghadapi skenario terburuk dimana negara lain harus melindungi kepentingannya.
“Jika terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan maka akan sulit mendapatkan sumber daya energi dari negara lain, sehingga kita harus swasembada energi dan kita mampu swasembada energi,” kata Prabowo dalam pidato pertamanya. pesan. Minggu (20/10/2024) Pidato usai pengambilan sumpah Presiden RI di Gedung DPR/MPR.
Menurut Prabo, Indonesia dikaruniai sumber daya alam dari Tuhan. Misalnya tanaman yang dapat dijadikan sumber energi, seperti kelapa sawit, dapat menghasilkan solar dan bensin.
Tak hanya itu, tanaman seperti singkong, tebu, sagu, jagung bisa diolah dan menjadi sumber energi.
“Pemerintahan yang saya pimpin akan fokus pada pencapaian swasembada energi,” kata Prabowo.
(wia/wia) Simak video di bawah ini: Video: Atasi Masalah Impor Minyak Indonesia Pekerjaan Rumah Menteri Energi Prabo Artikel Selanjutnya Indonesia Bisa Capai Swasembada Pangan dan Energi Dengan 1 Pabrik Ini