JAKARTA, ILLINI NEWS – Inflasi di Inggris menurun hingga 1,7% per tahun pada September 2024. Ini adalah pertama kalinya sejak April 2021 angkanya turun di bawah 2%.
Mengutip ILLINI NEWS International, Rabu (16/10/2024), angka tersebut lebih rendah dibandingkan perkiraan sebelumnya yang memperkirakan inflasi sebesar 1,9%. Inflasi inti, yang tidak termasuk energi, makanan dan alkohol, juga mencapai 3,2%, di bawah perkiraan sebelumnya sebesar 3,4%.
Inflasi di sektor jasa, yang merupakan bagian penting perekonomian Inggris, turun tajam menjadi 4,9% bulan lalu dari 5,6% di bulan Agustus.
Meningkatnya biaya pokok dan biaya pelayanan merupakan poin utama yang menarik perhatian Bank of England (BOE) ketika bank sentral tersebut berupaya menurunkan suku bunga lagi pada pertemuan bulan November. Pada Rabu pagi, pasar memperkirakan peluang 80% penurunan suku bunga di bulan November menjelang angka inflasi terbaru.
Analis pada hari Selasa mengatakan kenaikan upah minimum yang dilaporkan oleh Kantor Statistik Nasional minggu ini mendukung kemungkinan pemotongan upah. BOE memangkas suku bunga utamanya sebesar 25 basis poin pada bulan Agustus sebelum menahannya pada bulan September.
Penurunan pound Inggris setelah rilis hari Rabu mencerminkan lebih banyak ekspektasi dari BOE, dan pound sterling turun 0,5% pada US$1,301 terhadap dolar AS, sementara mata uang Inggris turun 0,38% terhadap euro.
“Angka-angka ini mengonfirmasi bahwa Inggris telah memasuki wilayah inflasi moderat, dibantu oleh harga bahan bakar yang lebih rendah,” kata Suren Thiru, kepala ekonom di Institute of Chartered Accountants England and Wales.
Thiru menambahkan bahwa inflasi Inggris dapat membalikkan penurunan pada bulan Oktober karena kenaikan harga energi yang ditetapkan oleh regulator. Di sisi lain, BOE akan menunggu anggaran pertama pemerintah Partai Buruh Inggris untuk mengetahui potensi dampaknya terhadap inflasi sebelum menetapkan panduan kebijakan moneter.
(luc/luc) Tonton video di bawah ini: Video: Inggris berikan bantuan militer kepada Ukraina sebesar Rp 46 miliar Artikel selanjutnya Video: Inflasi Inggris stabil di 2% pada Juni 2024