JAKARTA, ILLINI NEWS – Milisi Lebanon Hizbullah dan Iran buka-bukaan tentang kematian pemimpin senior Hamas Yahya Sinwar, yang mendalangi serangan 7 Oktober 2023 ke Israel. Hal itu terungkap dalam pengumuman kedua belah pihak pada Jumat (18/10/2024).
Dalam sebuah iklan
“Ketika umat Islam melihat Sinwar yang syahid di medan perang, dengan perlengkapan tempur dan di tempat terbuka, bukan di tempat persembunyian, menghadapi musuh, maka semangat perlawanan akan diperkuat,” tulis The Guardian yang mengutip Iran’s Nations The United Mission.
“Dia akan menjadi teladan bagi generasi muda dan anak-anak yang akan melanjutkan perjalanan mereka menuju kebebasan Palestina. Selama pendudukan dan agresi terus berlanjut, perlawanan akan terus berlanjut, karena syahid masih hidup dan menjadi sumber inspirasi.” “
Hizbullah juga membuat pengumuman serupa. Milisi, yang saat ini juga berperang dengan Israel, juga mengatakan akan terus meningkatkan perang dan meminta dunia menunggu “peristiwa” dalam beberapa hari mendatang.
“Hizbullah telah mengumumkan transisi ke fase baru dan peningkatan konfrontasi dengan Israel, yang akan tercermin dalam peristiwa beberapa hari ke depan,” kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan.
“Ratusan pejuang siap sepenuhnya untuk melawan serangan darat Israel terhadap desa-desa di Lebanon selatan. Roket kami akan meningkat dari hari ke hari dengan serangan presisi untuk pertama kalinya.”
Sinwar, dalang serangan 7 Oktober 2023, terbunuh pada hari Rabu dalam operasi Israel di Gaza. Para pemimpin Barat mengatakan kematiannya menandakan berakhirnya konflik, namun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan perang akan terus berlanjut sampai sandera yang disandera oleh militan Hamas dikembalikan.
“Hari ini kita telah memecahkan masalah ini, hari ini kejahatan telah teratasi, namun pekerjaan kita belum selesai,” kata Netanyahu dalam pernyataan yang direkam melalui video setelah korban tewas dikonfirmasi pada hari Kamis.
Sementara itu, ketegangan meningkat di Timur Tengah menyusul peristiwa 7 Oktober 2023 yang memicu serangan membabi buta Israel di Gaza, yang sejauh ini telah menewaskan hampir 42.000 warga sipil Palestina.
Situasi ini menyebabkan beberapa milisi, seperti Hizbullah di Lebanon dan Houthi di Yaman, terlibat langsung dalam memberikan bantuan sebagai bentuk solidaritas terhadap Hamas. Hal ini menyebabkan Israel bergabung untuk menyerang kedua kelompok tersebut.
Langkah tersebut juga mendorong Iran untuk ikut berperang dan meluncurkan ratusan rudal ke Israel beberapa pekan lalu. Alasannya adalah kematian seorang pemimpin militer tertinggi dari negeri para Mullah dalam serangan Israel di Beirut. Iran dianggap sebagai pendukung utama Hamas, Hizbullah, dan Houthi.
(luc/luc) Tonton video di bawah ini: Video: Pemimpin Hamas terbunuh, Hizbullah ancam balas dendam ke Israel Artikel berikutnya Profil Yahya Sinwar, pemimpin baru Hamas dan musuh nomor satu Israel