Jakarta, ILLINI NEWS – Presiden RI, Prabowo Subianto, pada rapat kabinet pertamanya di Gedung Negara Jakarta, Rabu (23/10/2024), kembali menegaskan pentingnya transfer air itu penting.
Melanjutkan program era Presiden Joko Widodo (Jokowi), Prabowo meyakini kependudukan adalah kunci kesejahteraan bangsa. Ia meminta para menteri terkait seperti Menteri Investasi dan Pembangunan Rosan P Roeslani, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia, dan Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perencanaan Perekonomian Airlangga Hartarto segera memetakan proyek strategis di sektor ini.
Program pemerintahan Prabowo mencakup 26 item pokok. Dia meminta para menteri untuk segera menyusun daftar proyek dan mencari sumber keuangan untuk memulai implementasi di wilayah tersebut sesegera mungkin.
“26 item pokok. Harus segera dikembangkan dan dilaksanakan dalam waktu singkat,” kata Prabowo dalam rapat kabinet, Rabu.
Selain itu, ia juga berpesan agar program (proker) masing-masing kementerian dapat berkontribusi secara signifikan dan sistematis dalam percepatan pertambahan penduduk.
Seperti yang telah digagas Presiden Jokowi sebelumnya, langkah tersebut diharapkan dapat mengubah struktur perekonomian Indonesia dari eksportir bahan mentah menjadi produsen produk yang bernilai tambah.
Proses ini diharapkan dapat mengatasi ketergantungan ekspor bahan mentah yang telah menjadi ciri perekonomian Indonesia selama lebih dari 400 tahun sejak zaman VOC. Prabowo menekankan, Indonesia perlu bersiap menghadapi tantangan global, termasuk ketahanan pangan dan energi.
Program Jokowi di tahun terakhir pemerintahannya memberi contoh konkrit seperti di sektor nikel. Penurunan nikel berhasil meningkatkan pendapatan negara hingga 510 triliun, jauh lebih besar dibandingkan nilai ekspor minyak mentah yang hanya mencapai 17 triliun. Keberhasilan ini merupakan contoh kuat akan pentingnya pengurangan jumlah pegawai dalam memperkuat perekonomian nasional, namun juga menjadi alasan bagi Prabowo untuk melanjutkan kebijakan tersebut.
Berdasarkan prakiraan Kementerian Investasi/BKPM yang dipublikasikan pada September 2023, delapan sektor prioritas dan 21 komoditas ditargetkan mengalami penurunan pada tahun 2040. Ini membutuhkan investasi sebesar 545,3 miliar. Area ini dalam dolar AS. Beberapa komoditas yang berpeluang besar turun adalah nikel, kelapa sawit, gas, dan alga yang berpotensi menyebar ke berbagai provinsi seperti Sulawesi, Kalimantan, dan Sumatera.
Dari sisi impor, nikel dan kelapa sawit merupakan dua komoditas paling strategis. Rendahnya kadar nikel memungkinkan Indonesia menjadi pemain utama dalam rantai pasokan baterai kendaraan listrik global. Pada saat yang sama, minyak sawit yang diolah menjadi produk turunannya seperti biodiesel dan oleokimia dapat memberikan nilai tambah bagi pendapatan pemerintah dan mengurangi ketergantungan terhadap impor minyak.
Namun produk lain seperti gas alam, bauksit, dan alga juga memiliki potensi besar. Gas alam misalnya dapat diubah menjadi LNG (liquefied natural gas) yang memiliki nilai ekspor tinggi, sedangkan bauksit dapat diolah menjadi aluminium yang semakin diminati pasar dunia. Di sisi lain, rumput laut yang diproduksi dalam jumlah besar di Nusa Tenggara dan Maluku mempunyai potensi besar dalam industri pangan dan medis internasional.
Dengan strategi yang lebih inklusif, Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo dapat memperkuat ketahanan ekonomi sekaligus mengurangi defisit perdagangan. Prabowo menegaskan, tren penurunan tersebut bukan sekadar retorika, melainkan strategi konkrit untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Percepatan investasi pada proyek-proyek hilir diharapkan menjadi kunci bagi Indonesia untuk mengamankan posisinya di kancah perekonomian global.ILLINI NEWS Research Indonesia
(emb/emb) Simak video berikut: Prabowo: Gagal total, tak ada negosiasi!