Jakarta, ILLINI NEWS – Sebanyak 3.000 tentara Korea Utara saat ini diketahui berada di Rusia untuk melakukan pelatihan. Hal ini terjadi seiring hubungan Korea Utara dan negara tetangga Korea Selatan (Korsel) yang terus memanas.
Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengatakan Pyongyang memobilisasi kekuatan ini dengan kapal ke Vladivostok, kota besar Rusia yang terletak di Asia Timur. Namun, tidak jelas apa tujuan pelatihan tersebut, meski kemungkinan besar mereka dilatih untuk dikirim ke Ukraina.
“Kami memperkirakan sejak awal hingga pertengahan Oktober, Korea Utara telah mengirimkan setidaknya 3.000 tentara ke Rusia timur,” Channel News Asia (CNA) mengutip Kirby pada Kamis, 24 Oktober 2024.
“Kami masih belum tahu apakah para prajurit ini bertempur bersama tentara Rusia atau tidak,” katanya. Jika tentara Korea Utara ini memutuskan untuk ikut berperang melawan Ukraina, mereka akan menjadi sasaran militer yang sah.”
Rusia dan Korea Utara memperkuat aliansi politik dan militer mereka selama perang di Ukraina. Pyongyang juga menghadapi tuduhan lama memasok senjata ke militer Moskow.
Namun, pengerahan pasukan untuk mendukung pasukan Rusia akan meningkatkan dukungan tersebut secara signifikan. Hal ini juga memicu peringatan dari Kiev dan pendukungnya di Barat.
Media pemerintah Korea Utara belum berkomentar sejak badan intelijen Seoul mengatakan pekan lalu bahwa Pyongyang telah memutuskan untuk mengirim pasukan “skala besar” ke Rusia untuk melawan Ukraina.
Moskow juga pada hari Rabu menolak untuk mengkonfirmasi atau menyangkal laporan tersebut, sementara juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan kepada wartawan untuk “bertanya kepada Pyongyang” di mana pasukannya berada.
Dunia khawatir
Seoul mengatakan Pyongyang berencana mengerahkan 10.000 tentara ke Rusia pada bulan Desember, di tengah meningkatnya kekhawatiran internasional.
Jerman mengatakan pada hari Rabu bahwa pihaknya telah memanggil utusan khusus Korea Utara untuk negara tersebut untuk memperingatkan negara Kim Jong Un agar tidak mengirim pasukan ke Ukraina.
“Dukungan Korea Utara terhadap perang agresi Rusia secara langsung mengancam keamanan Jerman dan tatanan damai Eropa,” kata Kementerian Luar Negeri Jerman melalui platform media sosial.
Di sisi lain, Seoul akan mengirim delegasi ke markas NATO di Brussels minggu depan untuk menginformasikan situasi tersebut kepada aliansi tersebut. Lebih lanjut, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkapkan keprihatinan besar atas kehadiran pasukan Korea Utara di medan perang.
“Penting bagi mitra kami untuk tidak menghindar dari tantangan ini,” katanya dalam pidato yang diterbitkan Selasa malam. Semua mitra.”
“Dan jika Rusia masih memiliki kemampuan untuk membuat perang ini lebih besar dan lebih lama, maka semua orang di dunia yang tidak membantu memaksa Rusia untuk berdamai sebenarnya membantu Putin untuk melakukan perang,” tambahnya.
Para ahli mengatakan bahwa sebagai imbalan atas pasukan ini, Korea Utara akan dapat memperoleh teknologi militer canggih dari Rusia, mulai dari satelit pengintai hingga kapal selam. Moskow juga dapat memberikan jaminan keamanan dan dukungan kepada PBB untuk negara terisolasi tersebut, yang telah beberapa kali dikenai sanksi uji coba nuklir.
(sef/sef) Tonton video di bawah ini: Video: Propaganda Korea Utara di Korea Selatan, Berisi Serangan terhadap Presiden dan Ibu Negara Artikel Selanjutnya Tanpa Bayar Seperti Tapera, Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga