JAKARTA, ILLINI NEWS – CEO Stellarti Carlos Tavares tiba-tiba mengundurkan diri pada Minggu (12/1/2024), 2 bulan setelah perusahaan otomotif tersebut mengeluarkan peringatan keuntungan yang memukul nilai sahamnya. Saham Stellar, pembuat Jeep, Fiat dan Peugeot, telah kehilangan 40% nilainya sepanjang tahun ini.
Keputusan Tavaresin untuk mundur terjadi di tengah perselisihan antara pemegang saham utama dan dewan direksi, menurut laporan Reuters.
“Keputusan ini diambil setelah munculnya perbedaan pendapat dalam beberapa pekan terakhir,” kata Henri de Castries, direktur independen senior di Stellantis.
Stellantis mengatakan proses pencarian CEO baru telah dimulai dan diharapkan selesai pada paruh pertama tahun 2025. Sementara itu, tim manajemen sementara yang dipimpin oleh Chairman John Elkann akan mengambil alih pengelolaan perusahaan.
Kritik terhadap Tavares semakin meningkat sejak Stellantis mengeluarkan peringatan laba untuk tahun 2024, termasuk perkiraan kerugian tunai hingga 10 miliar euro. Masalah ini terutama disebabkan oleh lesunya penjualan dan penumpukan persediaan di pasar Amerika Utara, yang merupakan kontributor laba terbesar perusahaan.
Meski sebelumnya telah terjadi perombakan besar-besaran di jajaran manajemen, termasuk pergantian chief financial officer (CFO) dan kepala operasi Amerika Utara, posisi Tavarez tetap aman. Namun pengumuman bahwa ia tidak akan mencalonkan diri lagi dan akan pensiun pada awal tahun 2026 menandai perubahan arah manajemen.
Tavares telah memimpin Stellar sejak dibentuk melalui merger Fiat Chrysler dan PSA Group pada awal tahun 2021. Di bawah kepemimpinannya, Stellantis menjadi produsen mobil terbesar keempat di dunia berdasarkan penjualan.
John Elkann, pewaris keluarga Agnelli, pemegang saham terbesar di Stellanz melalui EXOR, memuji kontribusi Tavarez dalam pembentukan perusahaan.
“Carlos Tavares berperan penting dalam membangun landasan Stellanz sebagai pemain utama dalam industri otomotif global,” kata Elkann.
Namun gaya kepemimpinan terbuka Tavarez sering menimbulkan konflik, termasuk dengan serikat pekerja Amerika dan pemerintah Italia. Keputusannya untuk mengurangi produksi mobil di Italia juga menarik perhatian.
(luc/luc) Tonton video di bawah ini: Video: Mimpi Buruk Industri Otomotif, Opsen, PPN 12% akan berlaku pada tahun 2025.