illini berita Segera Dibentuk! Ini Daftar Kementerian Baru Era Prabowo

Jakarta, ILLINI NEWS Presiden terpilih Prabowo Subianto sedang mempersiapkan Kementerian Organisasi (KL) baru untuk mengelola program unggulan lima tahun ke depan. Dua di antaranya adalah Kementerian Perumahan Rakyat dan Kementerian Pendapatan Negara.

Kementerian Perumahan Rakyat

Hasyim Djojohadikusumo. Tim Pengarah Tim Kampanye Nasional (TNC) Prabowo sekaligus Ketua Komite Perumahan akan menyiapkan Kementerian Perumahan Rakyat. Badan tersebut sebelumnya dilebur ke Kementerian Pekerjaan Umum di bawah Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hashim mengatakan, Rabu (9/10/2024) “Apakah Kementerian Perumahan dan Pembangunan Daerah atau Perumahan Rakyat, apa yang akan terjadi dengan nomenklaturnya.”

Kementerian akan melaksanakan pembangunan 1 juta unit rumah per tahun. Saat ini, setidaknya ada 10,7 juta orang yang masuk daftar tunggu perumahan oleh Bank BT, dan 27 juta keluarga sudah memiliki rumah, namun hanya rumah non-hunian atau RTL.

“Jadi 37 juta keluarga menunggu tempat tinggal. Jadi ini peluang dunia usaha, ini program dan saya bangga jadi ketua gugus tugas, tidak ada minat,” ujarnya.

Hashim mengatakan, melalui Kementerian Perumahan Rakyat, Prabowo menargetkan pembangunan 2 juta unit rumah per tahun di pedesaan untuk dikelola oleh UMKM, BUMDes, dan koperasi. Saat ini direncanakan 1 juta unit rumah per tahun untuk pengembang besar di perkotaan.

Makanya teman-teman KADIN perumahan cemerlang sekali. Industri pendukung perumahan, alumunium, baja, semen, produk kayu, semuanya akan menjadi pemasok, itu akan memberikan multiplier effect, kata Hashim. .

Ditegaskannya, Kementerian akan memberikan konsep insentif bagi pengembang agar lebih aktif membangun perumahan yang terjangkau bagi masyarakat. Pasalnya masyarakat Indonesia sudah tidak ingin punya anak lagi karena sulitnya membeli rumah.

“Ada data yang menunjukkan bahwa jumlah anak antara Gen Z dan Milenial semakin menurun. Anak-anak Gen Z, generasi Millenial, kelas menengah, tidak mau punya anak karena harga rumah, terutama di kota-kota yang tidak terjangkau, terlalu mahal.” dia berdebat.

Kementerian Pendapatan Negara

Yang kedua adalah Departemen Pendapatan Negara atau dahulu dikenal dengan Dinas Pendapatan Negara. Sebagai bagian dari Kementerian Keuangan, lembaga ini secara khusus melacak pajak, bea cukai, dan penerimaan negara bukan pajak (NGN).

Hashim mengatakan target Kementerian Pendapatan Negara tidak realistis dan menambahkan bahwa kelompok Prabowo telah menerima masukan dari Bank Dunia untuk menetapkan tarif pajak sebesar 23 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Strategi utama yang harus ditempuh Kementerian Pendapatan Negara adalah memastikan penerimaan pajak dapat dipenuhi oleh seluruh wajib pajak dan memastikan tidak ada kebocoran dari sumber penerimaan negara.

Dengan memberlakukan regulasi di bidang perpajakan, dipastikan Indonesia bisa mengambil alih 18 persen penerimaan pajak Kamboja, bahkan Vietnam 23 persen produk domestik bruto (PDB).

“Karena implementasi regulasi di Indonesia masih belum maksimal. Di Kamboja lebih nyaman, di Vietnam kurang. Jadi waktu itu Bank Dunia ketemu tim saya dan bilang tidak bisa ke Kamboja dan Vietnam,” ujarnya. . .

“Ini masalah waktu dan permintaan, metode yang menggunakan AI dan kami akan mencapai 23%, kami akan tunjukkan kepada Anda, Bank Dunia akan membantu kami mencapai 18%, kami akan mencapai 23%, kami akan menutup celah tanpa menaikkan tarif pajak,” ujarnya. (arj/mij) Simak videonya di bawah ini: Kembali ke Pengarahan, Para Calon Menteri Tiba di Hambalang Pagi Ini Artikel Selanjutnya Yang Paling Banyak Diminta Setoran Pengusaha ke Prabowo, Apa Itu?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *