JAKARTA, ILLINI NEWS – Farhad Shakeri, seorang warga negara Iran, didakwa berencana membunuh Presiden terpilih AS Donald Trump. Departemen Kehakiman mengatakan pria tersebut diperintahkan oleh Korps Garda Revolusi Iran (IRGC).
Shakeri mengatakan dia ditugaskan untuk merencanakan pembunuhan pada 7 Oktober 2024. Namun, dia mengaku belum mau mewujudkan rencana tersebut, dilansir Reuters, Sabtu (9/11/2024).
Departemen Kehakiman (DOJ) menjelaskan bahwa Shakeri adalah aset Garda Revolusi. Pria berusia 51 tahun itu dikatakan tinggal di Teheran dan saat ini masih buron.
Dia terdaftar sebagai imigran ke Amerika Serikat saat masih anak-anak. Namun pada tahun 2008 ia diusir dari negara tersebut. Saat itu dia dihukum karena pencurian.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Ismail Baghai, menyebut rencana AS itu tercela oleh Israel dan lawan-lawan Iran. Mengatakan hal ini memperumit masalah antara AS dan Iran.
Sementara itu, dua orang yang terkait dengan Shakeri telah didakwa melakukan dua kejahatan. Keduanya adalah warga New York Carlisle Rivera dan Jonathan Loadholt, yang ditemui Shakeri di penjara.
Jaksa belum merilis informasi tentang korban. Reuters menyebut dia hanya sebagai pengkritik keras pemerintah Iran.
Tapi orang dari daftar itu tetaplah Alinejad. Dia adalah seorang jurnalis dan aktivis yang mengkritik hukum tinggi perempuan di Iran.
Dia pernah menghadapi rencana penyerangan. Empat warga Iran didakwa melakukan perampokan pada tahun 2021, dan satu orang ditangkap dengan todongan senjata di luar rumahnya pada tahun berikutnya. (hsy/hsy) Tonton video di bawah ini: Video: Elon Musk Bertemu dengan Iran-Dua Media Ungkap Kisah Selanjutnya Panggilan Trump ke Trump! Sumber intelijen AS mengungkap rencana Iran untuk membunuh Donald Trump