JAKARTA, ILLINI NEWS – Menteri Perumahan dan Kawasan Perkotaan Maruarar Sirait mengatakan pemerintah memiliki program 3 juta rumah per tahun yang akan dimulai pada awal tahun 2025. Berdasarkan rincian program, 2 juta rumah akan dibangun di pedesaan dan 1 juta rumah di perkotaan.
Sebaliknya, Maruar mempertanyakan besaran anggaran kementeriannya untuk keberadaan program tersebut.
Maruar mengatakan, dua direktur umum akan ditunjuk untuk tujuan tersebut. Dengan demikian, setiap CEO bisa fokus pada pekerjaan dan tugasnya.
“Jadi CEO itu ada di desa dan kota. Jadi yang jelas 20 lakh rumah di desa ini akan diserahkan kepada CEO. Bagaimana dia bisa melakukan itu? Pasukannya jelas dari sini. Jadi tidak perlu. Telusuri banyak CEO, ketika dia berbicara di sana, dia akan efektif, saya mencari manajer kota yang bisa membangunnya hingga jutaan, ”ujarnya. , Selasa (29/10).
Soal pendanaan, perencanaan, dan lain-lain, kata Maruar, akan dibuat struktur yang efektif dan anggota DPR diminta memantau dan mengkritisi setiap langkah.
Selain itu, Maruar mengakui target pemenuhan kebutuhan perumahan pada masa kepemimpinannya cukup sulit. Sebab, pihaknya mendapat anggaran sebesar Rp5,07 triliun untuk tahun 2025.
“Tahun 2025 Rp 14 jadi Rp 5 triliun. Kita perlu bangun 3 juta rumah. Anggaran untuk membangun 3 juta rumah sudah sesuai,” ujarnya.
Ia mengatakan, industri turunan real estate menuntut penurunan harga untuk mencapai target 3 juta rumah dengan anggaran rendah.
“3 juta rumah, saya hitung puluhan triliun. Kalau kita berurusan dengan pabrik semen, kita mau diskon, yang ini diskonnya berapa? uang, harganya mahal. Pokoknya, tapi saya mau tanya ke Pak AT, tutupnya.
(dce) Tonton video di bawah ini: Video: Menteri PKP Maruarar Sirait menggebrak meja saat rapat internal Artikel berikutnya Tiba-tiba Maruar bilang masyarakat mau manfaatkan tanah untuk kasus korupsi