berita aktual Bankir Soroti Hal Ini ke Calon Pemimpin Daerah

Jakarta, ILLINI NEWS – Indonesia akan memilih pada pemilihan presiden daerah (Pilkada) 2024 November mendatang. Pilkada merupakan suatu proses pemilihan yang diselenggarakan untuk memilih pemimpin daerah yaitu bupati-wakil-bupati atau walikota-wakil-walikota dan gubernur-wakil-gubernur.

Tak hanya masyarakat, para bankir juga menaruh harapan terhadap calon pemimpin baru di daerahnya. Harapan ini diungkapkan para bankir daerah.

Direktur PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur, Tbk, Busrul Iman misalnya, mengatakan calon pemimpin daerah baru nantinya akan membuat kebijakan baru juga. Hal ini dapat berupa penguatan kebijakan yang sudah ada atau dapat juga berupa kebijakan baru.

Busrul juga menegaskan pihaknya akan melakukan penyesuaian baik produk maupun layanan dalam kebijakan tersebut nantinya.

“Kami akan memperbaikinya dengan produk kami. Misalnya ada kebijakan makan siang, artinya sektor makanan dan minuman akan dikembangkan. Lalu ada juga kawasan ekonomi khusus di Jawa Timur. Ada Singora, ada JIIPE, kita masuk, padahal skala kita BPD, kita juga sudah masuk,” ujarnya dalam acara Penghargaan Bank Regional Terbaik 2024 ILLINI NEWS, Selasa (10/08/2024).

Sementara itu, CEO Bank Pembangunan Daerah Bali I Nyoman Sudharma mengatakan pemerintahan baru bisa memperkuat sektor pertanian. Sebab pangan merupakan landasan kemampuan suatu negara.

“Dengan pangan yang kuat maka keamanan dan persatuan negara akan kuat. Kita ingin pangan terkendali dan lahan produktif khususnya sawah di Bali menjadi berita yang dibatasi dengan moratorium, kebijakan ini bisa dioptimalkan,” jelas Sudharma.

Lalu ada Plt. Presiden Bank Sentral Jawa Irianto Harko Saputro mengatakan partainya bisa memberikan kontribusi maksimal pada Pilkada 2024, apalagi dengan tema Astacita yang diusung presiden terpilih Indonesia tersebut.

“Secara keseluruhan, ini menunjukkan stabilitas pemerintahan saat ini. Dengan begitu, investor tidak perlu lagi wait and see, namun bisa berinvestasi hingga menimbulkan multiplier effect. Berbagai program seperti PSN di Jateng terus berlanjut sehingga berdampak pada perekonomian Jateng dan harapan akan pendanaan berkelanjutan. “Ini menjadi masalah bagi pelaku industri,” ujarnya. 

(bul/bul) Tonton video di bawah ini: Bank BPD Bali: ‘Bank daerah terbaik dalam edukasi dan inklusi keuangan’ Artikel selanjutnya Kekhawatiran akhir masa jabatan Jokowi terbukti, para bankir menyerukan likuiditas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *