Daftar bahan
Jakarta, ILLINI NEWS – Temu, aplikasi e-commerce asal Tiongkok, mulai populer di banyak negara, termasuk Amerika Serikat (AS), karena menawarkan barang dengan harga yang sangat murah. Program lintas batas juga telah diperluas ke negara-negara Uni Eropa (UE), termasuk Belgia, Prancis, dan Jerman.
Basis pengguna Temu juga tumbuh pesat dari 4,5 juta menjadi 77,3 juta pengguna aktif bulanan dalam setahun.
Temu dilarang beroperasi di Indonesia karena mengancam usaha kecil dan menengah dengan menjual barang impor dengan harga murah.
Lalu bagaimana Teemu bisa menawarkan produk dengan harga lebih murah?
Mengutip laman penjual Alibaba, kemampuan Teemu menawarkan produk dengan harga yang sangat rendah berasal dari kombinasi beberapa faktor, termasuk model penjualan langsung ke konsumen, memanfaatkan kemampuan manufaktur Tiongkok dan termasuk rantai pasokannya.
Berikut 6 alasan Temu bisa menjual barang dengan harga sangat murah 1. Menggunakan model direct to konsumen
Teemu bekerja dengan model direct-to-consumer, menghilangkan rantai perantara seperti pedagang grosir dan distributor. Dengan menghubungkan pelanggan langsung ke produsen, Temu mengurangi biaya tambahan yang terkait dengan perantara.
Pendekatan ini dapat menekan biaya secara signifikan sehingga Temu dapat menawarkan produk dengan harga lebih murah dibandingkan ritel tradisional.
Model bisnis Temu menghilangkan peran distributor, pengecer dan pedagang kecil. Artinya barang impor yang dibeli melalui TEMU tidak memberikan nilai tambah apapun bagi perekonomian.
2. Perlengkapan buatan China
Sebagian besar pemasok TEMU berbasis di Tiongkok dan memanfaatkan kemampuan manufaktur negara tersebut. Melalui perangkat lunak perusahaan induknya, Temu menyelaraskan kapasitas produksi Tiongkok dengan permintaan konsumen.
Optimalisasi produksi ini memastikan penggunaan sumber daya yang efisien dan mengurangi biaya, sehingga berkontribusi pada kemampuan Temu dalam menawarkan harga yang kompetitif.
Teemu biasanya meminta beberapa pabrik untuk menawarkan produk dan harga yang sama. Pabrik dengan harga terendah dipilih sebagai pemasok. Jika di kemudian hari ada perusahaan yang menawarkan harga lebih rendah, Teemu akan mengganti pemasoknya.
3. Optimalisasi Rantai Pasokan
TEMU menggunakan metode inovatif dalam optimalisasi rantai pasokan termasuk analisis data dan perkiraan permintaan.
Dengan perkiraan permintaan yang akurat dan optimalisasi logistik, Temu meningkatkan efisiensi di seluruh rantai pasokan. Hal ini menyebabkan penghematan biaya bagi pelanggan dan dengan demikian mengurangi harga jual.
4. Penerapan pengecualian de minimis
Temu dilaporkan mengambil keuntungan dari pengecualian de minimis, yang memungkinkan pengiriman kurang dari $800 masuk tanpa pemeriksaan atau pajak.
Dengan mengirimkan produk langsung ke pelanggan AS dan melewati pemeriksaan bea cukai, perusahaan dapat mengurangi biaya pengiriman dan impor. Hal ini memungkinkan untuk menurunkan harga eceran yang dijual ke konsumen.
5. Biaya produksi rendah
Temu memaksa produsennya menurunkan harga untuk memenuhi permintaan konsumen. Hal ini sering kali mengarah pada fakta bahwa produsen beroperasi dengan keuntungan rendah. Namun, Teemu bersedia menanggung sebagian besar biaya pengiriman internasional. Dengan menekan biaya produksi, Temu mempertahankan strategi harga yang kompetitif.
6. Produk Palsu
Banyak produk yang dijual di Teemu merupakan produk “tiruan” atau tiruan dari barang bermerek populer. Produksi massal produk-produk inferior di Tiongkok berkontribusi pada kemampuan Teemu dalam menawarkan harga rendah.
Meskipun produk tersebut tidak memiliki merek dan standar kualitas seperti produk aslinya, namun tetap menarik bagi pembeli yang mencari pilihan serupa dengan harga terjangkau. (Fab/Fab) Tonton video di bawah ini: Video: Aplikasi Temu diimpor, UMKM Indonesia terancam! Berita berikutnyaChina menjajah Indonesia dan Amerika ternyata jahat