Jakarta, ILLINI NEWS – Pemerintah saat ini berupaya meningkatkan produksi bioetanol dari tebu sebagai bahan baku campuran minyak bensin (BBM). Untuk mewujudkan hal tersebut, pemerintah telah menyiapkan lahan perkebunan untuk budidaya tebu di Merauce.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Juliot Tanjung mengatakan, rencana pengembangan industri bioetanol di Merauk saat ini sedang dalam pengembangan dan perkebunan tebu sudah beroperasi.
Sedang dalam tahap pembangunan. Kebunnya sudah operasional, ujarnya saat ditemui di luar gedung Kementerian ESDM di Jakarta, dikutip Kamis (24/10/2024).
Giuliot menambahkan, pemerintah terus mengembangkan industri bioetanol tidak hanya di Merauk, tapi juga di Jawa Timur yang sudah berlangsung proses pengolahan tebu menjadi bioetanol dengan menggunakan molase tebu.
“Bioetanol, kita juga ada pengembangan industrinya di Merauka. Di Jatim juga, setetes demi setetes juga sudah terjadi. Bagaimana mempercepat proses penyediaan bioetanol dalam negeri,” tuturnya.
Seperti diketahui, pemerintah sendiri telah menyiapkan lahan baru seluas 700 ribu hektar (Ha) untuk budidaya tebu. Hal itu dilakukan untuk mencapai swasembada gula dan mengembangkan industri etanol dalam negeri.
Hal tersebut tertuang dalam pedoman yaitu Keputusan Presiden Republik Indonesia Tahun 2023 No. 40 mandat untuk mempercepat swasembada gula dan menyediakan bioetanol sebagai bahan bakar nabati.
(via) Tonton video di bawah ini: Video: Penasihat energi Prabov buka-bukaan soal bahan bakar alternatif Artikel selanjutnya RI akan memperkenalkan wajib campuran bioetanol 5%? Hal itu diungkapkan Airlangga