JAKARTA, ILLINI NEWS – Pimpinan PT PLN (Persero), Burhanuddin Abdullah mengatakan pihaknya tengah mengajukan beberapa usulan untuk mendorong investasi pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT). Dijelaskannya, upaya perubahan melalui investasi pengembangan EBT di dalam negeri akan bermanfaat bagi pertumbuhan perekonomian nasional.
“Bersama-sama kita berupaya mencari dan mengembangkan solusi pembiayaan EBT yang memenuhi janji transisi energi menuju masa depan rendah karbon,” kata Burhanuddin, Senin (25/11/2024).
Dijelaskannya, PLN terus berkolaborasi dalam pengembangan teknologi baru untuk mendukung pengembangan EBT sekaligus meningkatkan kapasitas di Indonesia.
“Langkah penting adalah pengembangan sistem global untuk produksi panel surya. Situs ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada impor, tetapi juga untuk memperkuat bisnis dalam negeri dan menciptakan lapangan kerja ramah lingkungan,” jelasnya.
Selain itu, beliau juga menekankan pentingnya menciptakan investasi yang aman terhadap ketidakpastian global.
Burhanuddin menjelaskan: “Di tengah dunia yang penuh ketidakpastian ini, kita tahu bahwa ada persaingan untuk menarik investasi. Transparansi, regulasi, dan komunikasi terbuka adalah kunci untuk mengembangkan kepercayaan. Menekankan dan meningkatkan kepercayaan investor terhadap sektor EBT.”
Di dunia yang semakin dinamis, Burhanuddin pun mengajak para pegawainya untuk terus berubah agar lebih fleksibel.
Burhanuddin menjelaskan: “Kami mendorong jajaran direksi PLN untuk mengadopsi model manajemen yang mengedepankan perubahan dan inovasi. Khususnya pemanfaatan teknologi dan kecerdasan untuk meningkatkan efisiensi dan menarik investasi. Dalam pengembangan EBT jelas Burhanuddin.
Ia juga meyakinkan, posisi keuangan perseroan tetap kuat dan didukung oleh perubahan pengelolaan sumber dayanya.
Ia menjelaskan: “Dalam setahun terakhir, PLN telah menjadi perusahaan yang secara konsisten menghasilkan keuntungan. Basis keuangan ini harus diperkuat untuk mendukung kegiatan EBT, berkontribusi terhadap tujuan keberlanjutan Indonesia dengan menciptakan transisi energi ke energi ramah lingkungan.”
Terakhir, Burhanuddin juga mendorong penggunaan platform digital yang mampu memverifikasi informasi kegiatan EBT untuk menarik kepercayaan pelaku usaha.
“Sekarang kami menyediakan platform digital yang dapat diakses secara real-time dan transparan. Hal ini akan menarik investor yang berminat karena kami dapat menjelaskan dengan jelas potensi, risiko, dan kebutuhan finansial pengembangan EBT.”
(hura/hura) Tonton video di bawah ini: Video: RI butuh USD700 miliar untuk transisi energi, dana dari mana? PLN memungkinkan masyarakat desa kami di Karimunjawa dapat menikmati listrik 24 jam