illini berita Ramai-Ramai Tak Jadi Beli Rumah dan 50% Pesanan Hotel Batal, Ada Apa?

Jakarta, ILLINI NEWS – Beberapa kebijakan pemerintah yang dikeluarkan belakangan ini menarik perhatian. Kebijakan ini memaksa masyarakat untuk membatasi pengeluaran selama tidak merugikan dunia usaha.

Sesuai kebijakan 3 juta rumah/tahun. Ketua DPP Indonesia Real Estate (REI) Jenderal Joko Suranta mengatakan, kebijakan ini membuat masyarakat menunggu rumah gratis, sehingga banyak masyarakat yang terhambat untuk membeli rumah.

“Rumah gratis membingungkan pengembang. Banyak calon konsumen yang membatalkan pemesanan setelah membicarakan rumah gratis, 1-3 dari 10 pemesanan dibatalkan,” kata Gioca Suranta, Sabtu (23 November 2024).

Sebelumnya, Menteri Perumahan dan Permukiman (PKP) Maruarar Sirati meresmikan pembangunan 250 unit rumah pemerintah gratis di Desa Sukawali, Kecamatan Pakuhaji, Wilayah Tangerang. Ini bagian dari program pembangunan 3 juta rumah.

Proyek ini dilaksanakannya di atas lahan seluas 2,5 hektare dan mendapat hibah dari PT Bumi Samboro Sukses, yang pembangunannya diarahkan oleh Agung Sedayu Group (ASG).

Padahal, menurut Jock, deposit merupakan langkah awal dalam membeli rumah. Jika tren ini terjadi cukup masif di masyarakat, maka dampaknya bisa membuat sektor real estate semakin terbatas.

“Semua penjahat bingung dan bingung,” kata Giacco. Karena kenyataannya masyarakat bertanya dan bertanya-tanya, konsumen dan calon konsumen pun bertanya dan bertanya-tanya.”

Pertanyaan ini dilontarkan karena banyak pihak yang menilai negara akan memberikan perumahan gratis. Tingginya angka pembatalan menjadi bukti bahwa sektor ini tidak bisa beroperasi secepat yang diharapkan.

“Jika industri real estate mengatakan ini adalah rumah gratis, kami (pengembang) akan bangkrut. Dampaknya akan sangat besar karena masyarakat tidak akan membeli (atau) menunda pembelian karena mendengar ada rumah gratis,” kata Joko. Pembatalan reservasi hotel sebesar 50%.

Tak hanya itu, kebijakan lain yang ditentang pengusaha adalah efisiensi belanja pemerintah di kementerian dan departemen. Para pelaku bisnis perhotelan mendapati bahwa kebijakan ini mengakibatkan banyak reservasi perjalanan bisnis dibatalkan.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan penghematan anggaran perjalanan dinas dan organisasi pada Rakornas Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah di Sentula pada Kamis (11/7). Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati langsung merespons arahan Prabowo melalui surat edaran.

Surat Edaran Nomor S-1023/MK.02.2024 tanggal 7 November ditujukan kepada Menteri Kabinet Merah Putih, Jaksa Agung, Kapolri, Pimpinan lembaga negara di luar Kementerian, dan Kepala Sekretariat Negara. agensi. Dia meminta pejabat pemerintah untuk membuat belanja pariwisata resmi lebih efisien pada tahun fiskal 2024.

Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengatakan, dampaknya bisa mengguncang industri perhotelan karena kontribusi pariwisata dinas sangat besar, bahkan bisa mengimbangi kontribusi kegiatan rekreasi atau rekreasi masyarakat.

“Iya, dampaknya jelas kita rasakan karena sudah terjadi pembatalan. Surat Menkeu sudah meminta kementerian dan lembaga untuk menerapkan secara efektif dalam skala besar. Tentu ini juga akan berdampak. Karena kita tahu itu pasar hotel berbasis donasi, “tindakan pemerintah mencapai 40-60%, angka yang cukup besar,” ujarnya kepada ILLINI NEWS, dikutip Sabtu (23 November 2024).

Dampak pembatalan perjalanan bisnis tersebar di seluruh Indonesia, termasuk di destinasi wisata seperti Bali, Yogyakarta, dan daerah lainnya.

“Total pembatalannya mendekati 40-50%, ini sangat tinggi karena kontribusi kegiatan pemerintah sangat tinggi di perhotelan,” kata Maulana.

Selain itu, menurut Maulana, bukan hanya pemilik hotel saja yang merasakan dampaknya. Namun, sebagai bagian dari ekosistem rantai pasokan jangka panjang, hal ini juga berdampak pada pemasok utama makanan dan minuman. (dce) Tonton video di bawah ini: Video: Prabowo Batasi Perjalanan Bisnis, Kapasitas Kamar Hotel Turun Hingga 50% Artikel Selanjutnya Pemilik Hotel Teriak, 50% Perintah Pemerintah Tiba-tiba Dibatalkan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *