illini berita Video:Akar Masalah Pailit Sritex Hingga Efek Buruk Impor Tekstil China

JAKARTA, ILLINI NEWS – Industri tekstil dan produk tekstil Indonesia (industri TTT) tidak berkinerja baik akibat PHK besar-besaran, penutupan pabrik dan raksasa tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Wakil Ketua Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Manusia HR Indonesia Pembinaan Badan Pengurus Daerah Asosiasi Pertekstilan (BPP API) Noordin Setiawan Menurut dia, ketegangan geopolitik muncul pada tahun 2020 menyusul pandemi Covid-19. Inilah awal mula permasalahan di sektor tekstil Ukraina-Rusia. Kedua faktor tersebut menyebabkan menurunnya permintaan internasional, sehingga industri TPT Indonesia yang terutama menyasar pasar ekspor menghadapi tekanan penjualan. Selain itu, melimpahnya pasokan dari negara-negara produsen tekstil global seperti Tiongkok menjadikan Indonesia sebagai pasar tujuan bagi banyak produk tekstil, namun sayangnya masih terkena hambatan tarif, tindakan pengamanan (BMTP) atau bea masuk dan peraturan anti pemerintah – tidak Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) dinaikkan untuk melindungi produsen dalam negeri dari pengaruh produk TPT Tiongkok, selain peraturan perdagangan no 8/2024 mengatur syarat teknis impor. Menghapus. Pintu masuk penggerebekan tekstil Tiongkok ke Indonesia. PHK di banyak pabrik dan bahkan kebangkrutan di Sritex tidak bisa dihindari. Selengkapnya lihat wawancara Shinta Zehara dengan Nordin Setiawan, Wakil Presiden Bidang Ketenagakerjaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Badan Pengurus Daerah Persatuan Pertekstilan Indonesia (BPP API). Untung, ILLINI NEWS (Jumat 11/1/2024)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *