JAKARTA, ILLINI NEWS – PT Indika Energy Tbk (INDY) mengungkapkan suatu saat Indonesia akan mewujudkan mimpinya menjadi ‘raja’ baterai kendaraan listrik dunia. Hal ini juga sejalan dengan rangkaian produk perusahaan di bidang kendaraan listrik.
VP Director dan Group CEO Indika Energy, Azis Armand, optimistis Indonesia akan mencapai tujuan tersebut. Sebab, saat ini Indonesia mempunyai sumber daya yang cukup untuk membangun ekosistem kendaraan listrik.
“Tentu (mungkin ‘rajanya’ aki kendaraan listrik), kenapa? Karena kalau kita lihat seluruh ekosistem industri kendaraan listrik, dari yang paling hulu sampai yang paling hilir, semua pertambangan di hulu lebih banyak daripada baterai, nikel. berbasis dan lithium, penjualan sepeda motor, bahkan pembiayaan dll.
Padahal, Indonesia pernah menjadi ekosistem industri otomotif pada tahun 1970an. Aziz mengatakan, berbagai perusahaan multinasional berinvestasi di Indonesia sehingga pasar industri ini saat itu cukup besar.
Namun, kata Azis, berbeda dengan ekosistem yang dikembangkan saat ini yakni industri baterai kendaraan listrik. Sebab, yang dibutuhkan untuk membangun ekosistem baterai kendaraan listrik adalah sumber daya pertambangan seperti nikel dan mineral lainnya, sedangkan yang dibutuhkan dalam industri kendaraan tradisional adalah minyak bumi.
Yang terpenting, Indonesia dilengkapi dengan sumber daya mineral dalam negeri, khususnya nikel. Nikel sendiri merupakan salah satu bahan utama produksi baterai kendaraan listrik.
“Dari segi pondasi atau modal awal, kalau kita pengelola atau produsen nikel terbesar di dunia, salah satunya, kita punya modal awal yang sangat bagus untuk lebih mengembangkan ekosistem hilir,” ujarnya lebih lanjut
Padahal, Indonesia sendiri saat ini dinilai ‘sukses’ dalam program hilirisasi nikel di dalam negeri. Hal ini menciptakan pasar nikel yang besar dan dapat meningkatkan skala perekonomian di Indonesia.
“Dan apalagi ketika itu dilakukan oleh Presiden Prabowo atau dalam pidatonya beliau menyebutkan bahwa hilirisasi menjadi salah satu prioritas,” imbuhnya.
Seperti diketahui, Indica Energy telah merambah bisnis kendaraan listrik. Industri ini dapat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi di masa depan.
(pgr/pgr) Tonton video di bawah ini: Video: Tiongkok melawan UE, menuntut tarif impor mobil listrik Video Artikel Sebelumnya: Kebijakan pemerintah menunggu insentif kendaraan listrik