illini berita IHSG Masih Lanjut Koreksi, Saham Blue Chip Masih Jadi Penekan

JAKARTA, ILLINI NEWS – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mengupas koreksinya pada akhir perdagangan Senin (11/11/2024) di tengah mengalirnya dana investasi asing dari pasar saham Indonesia dalam beberapa hari terakhir. .

IHSG ditutup menguat 0,28% di 7.266,46 IHSG kembali melemah lebih dari 1% hingga menyentuh level psikologis 7.100 pada sesi hari ini. Namun pada pertemuan kedua, IHSG berhasil memangkas amandemennya

Nilai perdagangan indeks hari ini mencapai Rp 13 triliun dengan 23 miliar lembar saham berpindah tangan sebanyak 1,4 juta kali. Sebanyak 190 saham menguat, 397 saham melemah, dan 196 saham melemah.

Secara sektoral, sektor properti mengalami koreksi terparah dan menjadi pemain IHSG terbesar pada akhir perdagangan hari ini yang mencapai 1,83%.

Sementara dari sisi saham, emiten perbankan terbesar Himbara, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menjadi pemberat IHSG yakni sebesar 8,7 poin indeks.

Selain itu, ada penyedia grup Prazogo Pangestu yakni PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) dan penyedia telekomunikasi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) yang menekan IHSG masing-masing ke 8,3 dan 6,9.

Dalam beberapa hari terakhir, IHSG kembali dilanda masuknya dana investasi asing dari pasar saham Indonesia. Akhir Pekan Lalu Asing Jual Saham RI Sebesar Rp 2,22 Triliun Padahal, Pekan Lalu Asing Jual Hingga 4,5 Triliun

Penurunan IHSG bukan tanpa alasan, lemahnya data perekonomian Indonesia juga menjadi alasan investor asing hengkang. Sepanjang bulan ini, investor asing mencatatkan penjualan bersih asing sebesar IDR 7,43 triliun di seluruh pasar, dimana IDR 6,04 triliun berasal dari pasar reguler dan IDR 1,39 triliun dari pasar murah dan tunai.

Ada risiko IHSG sebagian besar berada di zona merah di bulan November. Jika melihat sejarah pergerakan IHSG di bulan November selama 10 tahun terakhir, IHSG selalu berada di zona merah di bulan November.

Kemungkinan pada November 2024 tahun ini, IHSG kembali ditutup di zona merah. Selain itu, didukung data ekonomi yang lemah, investor semakin optimistis IHSG di bulan November tidak akan berakhir baik.

Di sisi lain, asing mulai kembali masuk ke pasar saham Amerika Serikat (AS) pasca resminya kemenangan Donald Trump pada pemilihan presiden AS (PilePress) 2024.

Kemenangan Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) pada Rabu pekan lalu diperkirakan akan semakin meningkatkan tekanan politik terhadap negara-negara Asia, termasuk Indonesia.

Pekan lalu, Reuters mencatat bahwa Trump berjanji akan mengenakan tarif baru dan potensial terhadap barang-barang dari negara-negara seperti Tiongkok dan Meksiko.

Tarif ini akan meningkatkan inflasi dan pada gilirannya memperkuat dolar AS serta memudahkan kebijakan bank sentral AS (Federal Reserve/Fed).

Ia memiliki kemampuan untuk mengumpulkan dana dari pasar negara berkembang karena penguatan dolar AS.

Riset ILLINI NEWS

[dilindungi email]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *