Jakarta, ILLINI NEWS – Nilai tukar rupiah masih melemah akibat sentimen negatif eksternal dan internal. Meningkatnya inflasi di Amerika, kebijakan keamanan Trump, perang di Timur Tengah, dan melemahnya perekonomian Indonesia menjadi isu yang menggoyahkan posisi mata uang Garuda. Pada Jumat (15/11), rupee mencapai Rp 15.900. per dolar AS, meski pada pukul 10:00:09 WIB rupiah berada di level Rp 15.865 per USD. Melihat posisi rupee, Direktur Ashmore AM Indonesia Steven Satya Yudha menyinggung “nada” pasar. Rupee masih sangat negatif dari sudut pandang kebijakan The Fed, namun dalam jangka menengah, kebijakan penurunan suku bunga The Fed tidak berubah, dan Trump juga ingin melemahkan dolar AS agar perekonomian AS dapat terus tumbuh. Oleh karena itu, kemungkinan penguatan rupee masih terbuka. Selengkapnya simak wawancara Shinta Zahara dengan Direktur Ashmore Asset Management Indonesia Steven Satya Yudha di Squawk Box, ILLINI NEWS (Jumat, 15/11/2024)
Related Posts
berita aktual Menaker Ungkap Borok Sritex Bisa Pailit ke DPR: Manajemen Lalai!
Jakarta, ILLINI NEWS – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker RI) Yasserli mengatakan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) bangkrut karena kelalaian manajemen…
berita aktual Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Soroti Sepinya Bursa Karbon
Jakarta, ILLINI NEWS – Menteri Lingkungan Hidup dan Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) yang baru dilantik, Hanif Faisol Nurofiq,…
berita aktual Isyarat Terbaru Bahlil, Kendaraan Ini Bakal Dilarang Isi BBM Subsidi
Jakarta, ILLINI NEWS – Pemerintah sedang mengkaji skema subsidi baru. Subsidi yang dibahas salah satunya adalah subsidi energi, khususnya bahan…