Jakarta, ILLINI NEWS – Nilai tukar rupiah kembali menguat terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat 29 November 2024.
Rupiah dibuka menguat 0,13% pada Rp 15.845/US$, melanjutkan tren positif setelah menguat 0,38% pada perdagangan Kamis, menurut data Refinitiv. Tren tersebut didorong oleh melemahnya Indeks Dolar AS (DXY) yang saat ini berada di level 105,93, turun 0,11% dari posisi sebelumnya di 106,05.
Sepanjang sepekan, rupee menguat 0,75% terhadap dolar AS, melanjutkan penguatan yang dimulai pada awal pekan. Penguatan tersebut didorong oleh beberapa faktor, antara lain optimisme pasar menjelang PTBI 2024 dan melemahnya dolar AS akibat melemahnya data perekonomian AS serta berkurangnya ketidakpastian geopolitik.
Fokus utama pasar Jumat lalu adalah PTBI 2024 yang berlangsung pukul 19.00 WIB di Jakarta. Tema acara tahunan ini adalah “Sinergi untuk memperkuat stabilitas dan transformasi perekonomian negara” yang sejalan dengan upaya Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas makroekonomi dalam menghadapi tantangan global dan domestik.
Stabilitas makroekonomi yang kuat dipandang sebagai landasan penting yang mendukung transisi menuju Indonesia emas pada tahun 2045.
Sorotan lain dari PTBI 2024 adalah kehadiran Presiden Prabowo Subianto. Dalam pidato makroekonominya, Presiden menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam mendukung transformasi perekonomian.
Sementara itu, Presiden Bank Indonesia Perry Warjiyo memaparkan arah kebijakan moneter tahun 2025. Langkah strategis tersebut antara lain penguatan nilai tukar rupiah, kebijakan suku bunga, dan inovasi sistem pembayaran inklusif.
Menurut Ralph Birger Poetiray, Kepala Treasury dan Lembaga Keuangan Bank Mega, pelemahan DXY baru-baru ini mencerminkan koreksi alami menyusul kondisi overbought. “Membaiknya sentimen global dan kuatnya fundamental dalam negeri menjadi faktor kunci penguatan rupee menjelang akhir tahun,” jelas Ralph.
Selain itu, membaiknya situasi geopolitik seperti gencatan senjata konflik Israel-Hizbullah juga memberikan dorongan positif bagi pasar keuangan Asia, khususnya Indonesia.
Dengan kebijakan moneter yang proaktif dan menjaga stabilitas perekonomian, rupee akan terus menguat hingga akhir tahun 2024, memberikan harapan baru bagi perekonomian negara.
Riset ILLINI NEWS
(menyematkan/menyematkan)