illini berita Dorong Ekonomi Nasional, Kredit Bank Mandiri Tumbuh Dobel Digit!

JAKARTA, ILLINI NEWS – Emiten bank milik negara di Indonesia, Bank Mandiri, berhasil mengeluarkan berbagai macam pinjaman dengan risiko kredit macet terendah sepanjang sejarah. Bank berlogo pita emas ini mampu mencatatkan pertumbuhan pembiayaan yang kuat dan berkualitas yang tersebar merata di seluruh Indonesia dibandingkan hanya fokus pada wilayah tertentu saja.

Secara konsolidasi hingga September 2024, emiten bersandi BMRI ini telah menyalurkan kredit senilai Rp1.590 triliun, naik 20,8% secara tahunan (YoY). Per Agustus 2024, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran kredit industri perbankan nasional sebesar 11,4%.

Secara historis sepanjang tahun, Bank Mandiri secara konsisten mencatatkan ekspansi kredit yang melampaui rata-rata industri. Bahkan, pada triwulan III tahun ini, suku bunga pinjaman bank-bank BUMN di RI dua kali lipat dibandingkan industri.

Secara berurutan, pada Q1 2024 hingga Q3 2024, kredit Bank Mandiri tumbuh 20,1% YoY, 21,5% YoY, dan 22,1% YoY. Angka ini jauh di atas rata-rata industri. Sedangkan pertumbuhan kredit perbankan masing-masing sebesar 12,6%, 12,6%, dan 10,9%.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan pertumbuhan kredit merata di atas rata-rata industri seluruh wilayah Indonesia.

“Kalau kita lihat, pertumbuhan candi tidak hanya di tempat tertentu saja, namun pertumbuhan kredit ini merata di berbagai wilayah di Indonesia. Di seluruh wilayah, BMRI mengedepankan pemerataan pertumbuhan yang menjadi komitmen kami terhadap perekonomian nasional,” kata kata Darmawan. Konferensi pers triwulan III -2024, Rabu (30/10/2024).

Hingga September 2024, Bank Mandiri mencatat pertumbuhan kredit year-on-year di Pulau Sumatera sebesar 15,1%, sedangkan industri mencatat pertumbuhan year-on-year sebesar 10%. Kemudian penyaluran kredit di Jakarta dan Banten naik 24,2% year-on-year, sedangkan industri naik 13,6% year-on-year.

Di wilayah khusus Jawa dan Yogyakarta, penyaluran kredit Bank Mandri meningkat 10,9% year-on-year dan industri sebesar 7,13% year-on-year.

Sementara secara kategori, pertumbuhan terbesar masih ditopang oleh kredit korporasi yang naik 29,4% YoY menjadi Rp581 triliun pada akhir kuartal III 2024. Tak hanya itu, pertumbuhan kredit Bank Mandiri juga didorong oleh sektor mikro dan UKM produktif. segmen yang masing-masing tumbuh sebesar 13,04% dan 13,7%.

Lebih lanjut, Bank Mandiri akan terus memfokuskan pertumbuhan kredit pada sektor-sektor strategis seperti pertanian dan perkebunan, telekomunikasi, energi, industri makanan dan minuman serta sektor padat karya di berbagai daerah secara berkelanjutan.

“Dengan strategi alokasi kredit yang mengutamakan sektor perekonomian masyarakat, kami optimis target pertumbuhan kredit dapat tercapai pada akhir tahun 2024 sesuai pedoman pada kisaran 16%-18% [yoy],” kata Darmawan.

Penyaluran kredit Bank Mandiri yang masif juga dibarengi dengan perbaikan kualitas aset. Pada akhir September, rasio kredit bermasalah (NPL) turun menjadi 0,97% dibandingkan 1,30% pada periode yang sama tahun lalu.

Rasio NPL saat ini tercatat mencapai yang terendah sepanjang sejarah Bank Mandiri.

“NPL Bank Mandiri [September 2024] terendah sepanjang sejarah,” kata Darmawan Junaidi, Rabu (30/10/2024).

Dibandingkan industri, rasio NPL Bank Mandiri relatif rendah. Per September 2023, rasio NPL perbankan sebesar 2,47% dan pada periode yang sama tahun ini sebesar 2,29%.

Mengutip paparan publik pada triwulan III-2024, membaiknya kualitas aset Bank Mandiri juga diikuti oleh rasio kredit terhadap risiko (LAR). Hingga September 2024, rasio LAR Bank Mandiri mengalami penurunan sebesar 255 basis poin (bps) menjadi 7,32%.

Hal ini juga diikuti dengan restrukturisasi kredit yang menurun dari Rp83,3 triliun pada September 2023 menjadi Rp73,2 triliun pada September 2024.

Secara keseluruhan, pertumbuhan kredit Bank Mandiri yang ekstensif menunjukkan komitmen bank dalam menyalurkan permodalan sebagai bentuk kontribusinya terhadap percepatan pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

“Bank Mandiri secara konsisten memperkuat perannya sebagai agen perubahan dengan memberikan pinjaman sektor riil untuk mendukung perekonomian masyarakat dan perekonomian Indonesia,” kata Darmawan.

Setelah posisi NPL yang rendah tersebut, semakin membuktikan kemampuan manajemen dalam menjaga kualitas aset bank dengan risiko kerugian yang minimal dan memberikan ruang yang lebih besar untuk ekspansi lebih lanjut di masa depan.

Riset ILLINI NEWS

(tzen/zen)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *