berita aktual Efek Perang Arab Sampai ke RI: Asing Jadi Ragu-ragu Mau Naruh Duit

Jakarta, ILLINI NEWS. Terpantau dana asing mengalir ke pasar keuangan domestik. Hal ini terjadi bersamaan dengan memanasnya perang di Timur Tengah.

Bank Indonesia (BI) telah mengumumkan tahun 2024 30 September-3 Oktober data transaksi, sedangkan investor asing mencatatkan total net buy sebesar 0,57 triliun rupiah. Beli bersih di pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp6,13 triliun, penjualan bersih di pasar saham sebesar Rp4,36 triliun, dan penjualan bersih di pasar surat berharga Bank Indonesia (SRBI) sebesar Rp1,20 triliun.

Rekor ini sebenarnya lebih baik dibandingkan minggu lalu yang masih berupa bocoran. Namun, arus masuk mencapai 0,57 triliun rupiah karena suku bunga yang jauh lebih rendah di masa depan.

2024, berdasarkan data pemukiman sampai dengan tahun 2024. Per 3 Oktober, investor asing mencatatkan beli bersih di SRBI Rp 191,75 triliun, pasar saham Rp 49,92 triliun, dan pasar SBN Rp 36,42 triliun.

Awal pekan lalu, Iran menembakkan sekitar 180 rudal ke Israel sebagai tanggapan atas pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh dan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, keduanya memiliki hubungan dekat dengan Teheran.

Seorang warga Palestina tewas dalam serangan di Tepi Barat, dan militer Israel mengakui bahwa beberapa peluru menghantam pangkalan udaranya. Serangan itu menyusul apa yang Israel sebut sebagai “operasi darat terbatas” di Lebanon selatan yang menargetkan Hizbullah.

Situasi ini semakin diperumit dengan dukungan penuh Washington terhadap Israel, sehingga meningkatkan kekhawatiran akan kemungkinan peningkatan ketegangan.

Sementara itu, militer Israel memerintahkan penduduk di lebih dari 20 kota di selatan Lebanon untuk segera mengungsi pada hari Kamis, ketika Israel melanjutkan serangannya melintasi perbatasan dan menyerang sasaran Hizbullah di pinggiran kota Beirut.

Akibatnya, dana mengalir ke luar negeri dan masuk ke AS, yang merupakan mata uang safe-haven.

Kembalinya pasar ke safe haven juga didorong oleh data Indeks Manajer Pembelian (PMI) non-manufaktur, yang tampaknya membaik, sehingga membuat Indeks Dolar AS (DXY) menguat.

Pada Kamis (10 Maret 2024), data ISM sektor non-manufaktur lebih kuat dari perkiraan. pada tahun 2024 pada bulan September PMI jasa ISM melonjak menjadi 54,9 dari 51,5 pada bulan Agustus dan jauh di atas estimasi sebesar 51,7.

Indikator ini menunjukkan pertumbuhan terkuat di sektor jasa sejak tahun 2023. pada bulan Februari aktivitas bisnis (59,9 vs. 53,3), pesanan baru (59,4 vs. 53), dan inventaris (58,1 vs. 52,9) tumbuh lebih cepat, meskipun lapangan kerja menurun (48,1). vs 50,2), tekanan harga meningkat (59,4 vs 57,3), sementara volume pesanan (48,3 vs 43,7) tetap lemah. Pengiriman ke pemasok meningkat lagi (52,1 vs. 49,6).

Meski cadangan devisa dan SRBI keluar, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan pasar modal Indonesia akan mendapat manfaat dari penurunan suku bunga bank sentral.

Inarno Djajadi, Direktur Eksekutif Pengawasan Pasar Modal, Derivatif dan Pertukaran Karbon OJK, mengatakan aliran modal asing ke Indonesia dimulai pada tahun 2024. pada bulan Juni, dan pembelian ditetapkan mulai tahun 2024. Januari hingga 2024 pada bulan September

“Kami optimistis arus masuk asing akan terus meningkat mengingat sentimen positif seperti proyeksi penurunan suku bunga The Fed dan Bank Indonesia pada tahun 2024.” pada kuartal keempat,” ujarnya melalui keterangan tertulis Kamis (3/3 10). ).

Namun, ia berharap optimisme pelaku pasar modal harus diimbangi dengan kehati-hatian.

“Investor harus tetap mewaspadai potensi volatilitas yang mungkin masih timbul akibat berkembangnya ketegangan geopolitik, pertumbuhan ekonomi global, dan faktor domestik dengan sentimen yang beragam, baik positif maupun negatif,” tutupnya.

RISET ILLINI NEWS

[e-mail email protected] (rev/rev) Tonton video di bawah ini: Prabowo: Yang Mutlak Hilir, Tak Bisa Ditawar!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *