illini berita Gak Usah Cari Dukun! Investasi Ini Buat Anda Kaya Saat Ekonomi Susah

Jakarta, ILLINI NEWS – Perekonomian Indonesia saat ini terlihat lesu menjelang pergantian pemerintahan baru. Beberapa data perekonomian menunjukkan tren penurunan sehingga saat ini masyarakat perlu berhati-hati dalam memilih tempat berinvestasi yang aman dan baik.

Jadi sarana investasi apa yang aman untuk berinvestasi ketika perekonomian sedang lesu?

Berikut rangkuman dan analisis dari Riset ILLINI NEWS.

1. Emas

Emas menjadi pilihan investasi di saat ekonomi lemah atau krisis. Dianggap sebagai lindung nilai, emas selalu menjadi pilihan terbaik bagi investor karena nilainya akan meningkat selama krisis ekonomi.

Pada tahun 2024, harga emas global meningkat sebesar 28%, dan dalam lima tahun, harga emas global meningkat sebesar 77%. Hal ini membuat emas semakin populer di kalangan investor karena nilainya yang terus meningkat.

2. Reksa dana

Reksa dana bisa disebut investasi setengah hari, Anda andai saja saya ada di sana. Pasalnya, reksa dana menawarkan beragam instrumen investasi dari risiko rendah hingga tinggi serta instrumen yang cocok untuk jangka menengah dan panjang.

Ada reksa dana pasar uang yang memiliki risiko minimal dan cocok untuk investasi kurang dari 1 tahun. Kemudian reksa dana pendapatan tetap atau obligasi cocok untuk investasi 1-3 tahun. Reksa dana campuran cocok bagi Anda yang menyukai risiko moderat. PIF ini dapat diinvestasikan selama 3-5 tahun. Jika ingin lebih berisiko, Anda bisa memilih reksa dana yang cocok untuk investasi jangka panjang yakni lebih dari 5 tahun.

3. Obligasi

Di saat suku bunga masih tergolong tinggi, instrumen investasi berupa obligasi menarik untuk dipertimbangkan. Karena semakin tinggi tingkat suku bunga maka semakin tinggi imbal hasil obligasi tersebut. Hal ini akan menguntungkan pemegang obligasi.

4. Investasi dolar

Di saat kondisi perekonomian Indonesia sedang lesu, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan semakin mengkhawatirkan. Hal ini membuat investasi dolar AS menarik mengingat rupee saat ini sedang melemah.

Sebelum perdagangan hari ini, Jumat (11/10/2024), rupiah masih diperdagangkan pada Rp 15.640 per dolar AS. Ini mencatat penurunan 3,34% secara keseluruhan pada Oktober 2024.

5. Promosi murah

Biasanya, saat perekonomian sedang lesu, sebagian investor meninggalkan saham dan banyak pula yang akhirnya menjualnya. Hal ini mendorong harga saham turun. Yang banyak investor tidak sadari adalah turunnya harga saham bisa membuat nilai sahamnya turun.

Inilah peluang untuk memaksimalkan laba atas investasi ekuitas. Investor harus berhati-hati dan cerdas dalam memilih saham-saham yang valuasinya murah namun tidak murahan, yaitu saham-saham yang setidaknya memiliki pertumbuhan pendapatan stabil dan harga rendah di industri dan sektornya.

Berikut beberapa saham yang memiliki valuasi sektoral murah dan likuiditas cukup baik.

Riset ILLINI NEWS

[dilindungi email] (dilihat/dilihat)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *