JAKARTA, ILLINI NEWS – Pergerakan harga saham minyak dan gas (migas) serta potensi penopangnya semakin menarik didorong oleh harga minyak yang kembali menguat sejak perang di Timur Tengah memanas.
Harga minyak untuk kontrak Desember naik 3,7% menjadi $80,93 per barel pada akhir Senin (10/7/2024), menurut Refinitiv. Kenaikan berlanjut karena harga minyak Brent melonjak sebanyak 8,4% pada minggu lalu akibat serangan Iran terhadap Israel, serta kekhawatiran akan serangan balasan Israel terhadap fasilitas minyak Iran.
Selain dampak perang, kenaikan harga minyak juga didorong oleh prospek peningkatan permintaan paket stimulus jumbo yang diluncurkan pemerintah China untuk menghidupkan kembali perekonomian.
Kenaikan harga minyak ini menimbulkan sentimen positif jangka pendek bagi produsen migas dan pendukungnya, seperti PT Medco Energy International Tbk (MEDC), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), PT Elnusa Tbk (ELSA), PT. Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS), PT Logindo Samudramakmur Tbk (LEAD) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).
Seri saham minggu ini berada di zona hijau. WINS membukukan pergerakan saham terbaik, naik hampir 25%. Berikutnya adalah saham WINS, ENRG dan MEDC dengan keuntungan sekitar 7%. Lebih detailnya, berikut gerak-gerik para penghasil emisi migas dan pendukungnya:
Riset ILLINI NEWS
Disclaimer: Artikel ini merupakan produk jurnalistik dari pandangan ILLINI NEWS Research. Analisis ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembaca membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait. Keputusan sepenuhnya ada di tangan pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut. (tsn/tsn) Simak video di bawah ini: Prabowo: Hilirisasi Mutlak, Tak Bisa Ditawar!