Pasar keuangan Indonesia akan kembali diperdagangkan seiring dengan berbagai rilis makroekonomi, seiring dengan perkiraan inflasi bulanan (month-to-month/mtm) yang diperkirakan meningkat menjadi 0,47%. Sementara itu, inflasi tahunan (y/y) diperkirakan mencapai 1,61%, dan pemerintah akhirnya mengumumkan pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 12% hanya untuk barang mewah.
JAKARTA, ILLINI NEWS – Pasar keuangan Indonesia akan dibuka kembali besok, Kamis (2/1/2025) setelah libur Tahun Baru. Pelaku pasar harus bersabar karena ada sentimen kritis bahwa pasar kemungkinan akan bergerak pada dua hari perdagangan pertama tahun 2025.
Pada hari pertama perdagangan, data indeks harga konsumen (CPI) atau inflasi dan PMI dirilis. Kedua indikator makro ini sangat erat kaitannya dengan daya beli masyarakat, sehingga informasi mengenai inflasi dan aktivitas manufaktur kemungkinan besar akan menjadi penggerak pasar.12% Jangan lupakan reaksi pasar di hari pertama.
Ulasan dan perkiraan kedua indikator ini akan dipublikasikan pada halaman tiga buletin hari ini. Kemudian pada halaman empat adalah jadwal dan agenda makroekonomi dan penerbitannya.
Pelaku pasar tentu berharap pasar saham dan nilai tukar rupee kembali menguat setelah sempat terpuruk di tahun 2024. Pasar saham dan mata uang Garuda menghadapi tahun yang penuh risiko dan volatilitas. Akibatnya banyak investor yang keluar dari pasar keuangan Indonesia dan mengalami tren penurunan posisi pasar keuangan.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), indikator utama pasar saham Indonesia, menutup tahun 2024 dengan kinerja negatif. Pada tahun 2024, IHSG anjlok 2,65%. Kinerja tersebut merupakan yang terburuk sejak terjadinya Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) pada tahun 2020.
Faktor terbesar penyebab melemahnya IHSG di tahun 2024 adalah masuknya dana asing ke pasar umum. Pada tahun 2024, di pasar umum, asing masih mencatatkan outflow terbesar yakni mencapai Rp 28,72 triliun. Namun di pasar tunai dan nego, jumlahnya lebih besar yakni mencapai Rp 44,7 triliun. Jadi jika digabungkan, asing mencatatkan inflow sebesar Rp 15,98 triliun.
Indeks saham utama mencapai level 7.900 dan mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa.
Pada September 2024, tepatnya 20 September 2024, IHSG untuk pertama kalinya mampu menembus 7.905,39.
Sayangnya, setelah mencetak rekor tertinggi, IHSG memasuki tren bearish akibat ketidakpastian global berupa ketegangan geopolitik, pergeseran energi, suku bunga, dan inflasi.
Pada akhir tahun, dana asing sudah meninggalkan pasar saham Indonesia. Berdasarkan data RTI, nilai dana asing yang keluar dari Indonesia sebesar Rp9 triliun di pasar umum dan Rp8,32 triliun di seluruh pasar pada Desember 2024.
Asing ‘kabur’ dari pasar saham Indonesia menjelang akhir tahun karena pasar saham luar negeri, khususnya Amerika Serikat (AS), lebih menarik dibandingkan pasar saham Indonesia.
Hal ini terjadi setelah terpilihnya Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat berikutnya.
Secara historis, pada masa pemerintahan Trump 2018-2019, kinerja IHSG juga tidak sebaik dua tahun sebelumnya, yakni 2016 dan 2017. Sejarah tersebut kemungkinan akan terulang kembali pada tahun 2024. Faktanya, Trump saat ini tidak bekerja secara resmi. sebagai presiden AS berikutnya.
Trump berencana membuat kebijakan yang menguntungkan warga Amerika, dan membuat pasar keuangan Amerika kembali lebih menarik. Alhasil, asing di pasar keuangan Indonesia akan kembali melirik pasar keuangan Amerika Serikat (AS).
Kebijakan Trump dikhawatirkan akan berdampak besar terhadap Asia, termasuk Indonesia, karena orang asing umumnya tertarik pada pasar saham AS jika kebijakan pemerintahannya ramah terhadap masyarakat.
Pasar saham Indonesia menutup tahun 2024 di teritori negatif, begitu pula rupee.
Berdasarkan data Refinitiv, rupiah menguat 0,62% menjadi Rp 16.130/US$ pada 31/12/2024 di akhir perdagangan). Sepanjang hari ini, nilai tukar rupiah bergejolak di kisaran level Rp 16.115/US$ dan menjauhi level Rp 16.170/US$.
Dalam perjalanannya, rupiah pernah mengalami posisi terkuatnya yakni. Rp 15.095 / US$ pada 25 September 2024. Sementara itu, rupiah juga terpuruk ke level terparah tahun ini, yakni Rp 16.445 / US$ pada 21 Juni 2024.