illini berita Ladang Minyak Iran Rawan Diserang, Harga Melejit 9% Dalam Sepekan

Jakarta, ILLINI NEWS – Harga minyak mentah global naik mencatatkan kenaikan terbesar dalam sepekan. Risiko perang di Timur Tengah telah meningkatkan harga minyak mentah global.

Pada Jumat (4/10/2024), harga minyak mentah WTI menguat 0,91% setara dengan 74,38 dolar/barel. Dalam sepekan, harga minyak WTI menguat 9,09%.

Demikian pula, minyak Brent naik 0,55% dan mencapai $78,05/barel. Harga minyak Brent meningkat sebesar 8,43% selama seminggu.

Harga minyak naik pada hari Jumat ke kenaikan mingguan terbesar dalam lebih dari setahun di tengah meningkatnya ancaman perang di kawasan Timur Tengah, meskipun kenaikan tersebut terbatas karena Presiden AS Joe Biden memblokir serangan Israel terhadap fasilitas minyak Iran.

Setelah Israel membunuh pemimpin Hizbullah yang didukung Iran seminggu yang lalu, Israel berjanji akan menyerang Iran karena menembakkan rudal ke Israel pada hari Selasa. Insiden ini mendorong analis minyak untuk memperingatkan kliennya tentang potensi konsekuensi perang yang lebih luas di Timur Tengah.

Harga minyak naik sekitar 2% selama sesi tersebut, tetapi turun tajam setelah Biden mengatakan dia akan mempertimbangkan opsi alternatif untuk menyerang ladang minyak Iran jika Israel menginginkannya.

Harga minyak acuan naik lebih dari 5% pada hari Kamis setelah Biden mengonfirmasi bahwa AS sedang melakukan pembicaraan dengan Israel mengenai apakah akan mendukung serangan terhadap infrastruktur energi Iran.

Serangan terhadap fasilitas energi Iran bukanlah tindakan yang disukai Israel, kata analis komoditas JPMorgan pada hari Jumat.

Namun, rendahnya cadangan minyak global berarti harga akan naik hingga konflik terselesaikan.

Mengutip data dari layanan pelacakan kapal Kpler, mereka mengatakan persediaan minyak lebih rendah dibandingkan tahun lalu, ketika Brent diperdagangkan pada $92 per barel dan tingkat 4,4 miliar barel merupakan level terendah sepanjang masa.

Pialang minyak StoneX percaya bahwa jika infrastruktur minyak Iran diserang, harga minyak bisa naik menjadi $3-5 per barel.

Pada hari Jumat, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei muncul di depan umum untuk pertama kalinya sejak negaranya melancarkan serangan rudal. Dia menyerukan untuk memperkuat perang melawan Israel.

Kantor berita resmi Iran SNN mengutip wakil komandan Garda Revolusi, Ali Fadavi, yang mengatakan bahwa Iran akan menyerang fasilitas energi dan gas Israel jika Israel menyerang mereka.

Iran adalah anggota OPEC+ dan memproduksi sekitar 3,2 juta barel per hari, atau 3% dari produksi global. Analis Rystad mengatakan pada hari Kamis bahwa kapasitas produksi cadangan kelompok tersebut akan memungkinkan anggota lain untuk meningkatkan produksi jika pasokan Iran terganggu, sehingga membatasi kenaikan harga minyak.

Kekhawatiran mengenai pasokan di Libya juga mereda. Pemerintah wilayah timur negara itu dan National Oil Corporation yang berbasis di Tripoli mengatakan pada hari Kamis bahwa semua ladang minyak dan terminal ekspor telah dibuka kembali setelah perselisihan mengenai manajemen bank sentral diselesaikan.

Disclaimer: Artikel ini merupakan produk jurnalistik berdasarkan opini Riset ILLINI NEWS. Analisis ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembaca untuk membeli, menahan atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan tersebut sepenuhnya merupakan kebijaksanaan pembaca dan kami tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut. (saw/nawed) Simak video berikut ini: Prabowo: Keturunan Pasti, Tak Bisa Ditawar!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *