JAKARTA, ILLINI NEWS – Rambut manusia merupakan salah satu produk ekspor unik yang mendapat tempat istimewa di pasar global. Rambut palsu yang terbuat dari rambut manusia asli sudah menjadi barang mewah, terutama di negara seperti Amerika Serikat (AS).
Di Amerika Serikat, harga wig kualitas premium bisa mencapai US$1.000 atau sekitar Rp 1.585 juta (US$1 = Rp 15.845), tergantung kualitas dan panjangnya.
Rambut manusia banyak diminati karena struktur alaminya, kelenturannya yang dapat diubah menjadi berbagai produk kecantikan, dan daya tahannya yang sangat baik. Produk ini sangat populer di industri hiburan, dunia fashion, bahkan di bidang medis bagi pasien kanker yang membutuhkan hairpiece selama perawatan.
Menurut laporan Trend Economy, Indonesia termasuk dalam 10 besar produsen rambut manusia di dunia, dengan total ekspor mencapai US$707.000 pada tahun 2023, atau mencakup sekitar 0,35% pangsa pasar global.
Meski angka tersebut jauh lebih rendah dibandingkan India yang mendominasi dengan US$187,89 juta atau pangsa pasar 93,63%, namun Indonesia tetap memiliki keunggulan kompetitif berkat kualitas produksi dan inovasi lokal. Purbalingga di Jawa Tengah dan Sidoarjo di Jawa Timur merupakan pusat produksi utama yang masing-masing mengandalkan kerajinan tradisional dan teknologi mekanik modern untuk memenuhi permintaan pasar.
Salah satu pasar terbesar rambut manusia Indonesia adalah Turki, yang menyumbang 74% dari total ekspor pada tahun 2023. Ekspor ke Indonesia era Recep Tayyip Erdogan berjumlah 9.762 kg senilai US$525.000.
Meski turun 5,65% dibandingkan US$557.000 pada tahun 2022, Turki tetap menjadi tujuan utama karena perannya sebagai pusat distribusi wig dan hair extension di Eropa Timur dan Timur Tengah. Di pasar Turki saja, wig yang terbuat dari rambut manusia berkualitas tinggi berharga ribuan dolar, menjadikannya komoditas yang sangat menguntungkan.
Selain Turki, tujuan ekspor antara lain Tiongkok (USD 8.079 per 2.537 kg), Singapura (USD 51,11 juta per 1.045 kg), Madagaskar (USD 3.564 per 7.999 kg), dan Myanmar (USD 12,54 juta per 2.976 kg). Turkiye memimpin dalam hal nilai dan volume, yang menunjukkan bahwa Turki tidak hanya merupakan konsumen langsung, namun juga bertindak sebagai pusat distribusi.
Di sisi produksi, Indonesia mengandalkan ekosistem lokal yang unik. Misalnya saja Purbalingga yang terkenal dengan cara tradisional dalam menjaga keunikan produknya. Sektor ini juga memberikan dukungan yang signifikan terhadap perekonomian lokal, menyerap lebih dari 38.000 pekerja.
Namun tantangan terbesarnya adalah memberikan gaji yang cukup kepada perempuan yang menjual rambutnya. Peraturan pemerintah yang mendukung perdagangan yang adil dan pendidikan bagi pekerja dan pengrajin dapat membantu meningkatkan kesejahteraan mereka.
Ke depan, Indonesia mempunyai peluang besar untuk meningkatkan daya saingnya di pasar internasional. Dengan memperkuat rantai pasokan, memperluas pasar di negara-negara potensial seperti Afrika dan Amerika Latin, serta meningkatkan kualitas produksi melalui teknologi, Indonesia dapat memanfaatkan tren permintaan global yang terus meningkat. Faktanya, inovasi di sektor wig yang lebih ramah lingkungan dan realistis bisa membuka peluang baru bagi pasar ini.
Kesimpulannya, kontribusi Indonesia terhadap perdagangan rambut manusia global masih kecil, namun industri ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Dengan strategi terpadu yang mencakup penguatan kemampuan lokal dan memasuki pasar global, Rambut Indonesia dapat menjadi salah satu pemain besar di kancah internasional. Rambut mungkin sederhana, namun komoditas ini mempunyai potensi ekonomi khusus yang patut dikaji lebih lanjut.
ILLINI NEWS Studi Indonesia (emb/emb)