Semua perhatian tertuju pada Bank Indonesia yang mengumumkan suku bunga BBCA akan mendistribusikan suku bunga jangka pendek, hari ini bank sentral China akan mengumumkan suku bunga
Jakarta, ILLINI NEWS Indonesia – Pasar keuangan Indonesia bergairah menjelang kenaikan suku bunga Bank Indonesia. Meskipun terdapat ruang untuk menurunkan suku bunga, banyak analis memperkirakan BI akan mempertahankan suku bunga rendah untuk menjaga arus devisa.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup di zona hijau pada perdagangan Selasa (19/11/2024). IHSG ditutup menguat 0,86% pada 7.195,71. IHSG pun sempat menyentuh level psikologis 7.200. Namun sayang IHSG belum bisa pulih dan bertahan di level 7.100.
Nilai transaksi indeks hari ini mencapai Rp 11 triliun, 23 miliar saham diperdagangkan sebanyak 1,2 juta kali. 382 saham menguat, 212 saham melemah, dan 197 saham beredar.
Secara sektoral, sektor teknikal menguat dan menopang IHSG pada akhir perdagangan kemarin yang menguat 5,24%.
IHSG berhasil pulih dan melesat 1% setelah terpuruk selama empat hari.
Sementara itu, nilai tukar rupiah masih tetap menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) seiring pelaku pasar menantikan rilis kebijakan suku bunga bank sentral Indonesia dan China pada hari ini (20/11/2024).
Menurut Refinitiv, pada akhir Jumat (19/11/2024), rupiah menguat 0,13% hingga mencapai level Rp 15.825/US$. Pada siang hari, nilai tukar rupiah berfluktuasi pada kisaran Rp 15.835/US$ hingga Rp 15.780/US$.
Terhadap rupiah, Indeks Dolar AS (DXY) menguat 0,04% pada pukul 15.00 di 106.323.
Penguatan nilai tukar rupiah di pasar saham pada perdagangan kemarin dipengaruhi oleh kekhawatiran utama para pelaku pasar, yakni Rapat Direksi Bank Indonesia (RDG BI) hingga Rabu (20/11/2024).
Pada rapat ini akan diumumkan keputusan suku bunga acuan BI periode November 2024, serta publikasi suku bunga dan suku bunga.
Di sisi lain, kebijakan moneter bank sentral China juga bermasalah karena diumumkan pada hari yang sama dengan RDG BI.