JAKARTA, ILLINI NEWS – Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destri Damayanti mengatakan Indonesia harus mengembangkan sektor ekonomi dan keuangan syariah. Menurut Destry, potensi sektor keuangan syariah sangat besar.
“Saat ini kita melihat gaya hidup berbasis nilai atau kepatuhan syariah semakin meningkat,” kata Destry dalam sambutannya pada pembukaan FESyar Jawa 2024, Jumat, (13/9/2024).
Destry mengatakan berdasarkan laporan State of Global Islamic Economy (SGIE), nilai ekonomi yang terkait dengan syariah terus meningkat setiap tahunnya. Ia mengatakan pengeluaran konsumsi makanan, fesyen, dan perjalanan berdasarkan kepatuhan syariah akan mencapai 2,29 triliun dolar AS pada tahun 2022.
Ia mengatakan jumlah tersebut akan terus meningkat hingga mencapai 3 triliun dolar AS pada tahun 2027. “Jadi akan terus tumbuh stabil dari 7-9%, jadi menarik sekali,” ujarnya.
Destry pun meyakini potensi ekonomi syariah di Indonesia sangat besar. Selain itu, Indonesia merupakan negara dengan jumlah umat Islam terbesar kedua, yaitu 235 juta jiwa. “Umat Islam sangat dominan di antara kita,” katanya.
Selain itu, Destry mengatakan potensi pengembangan ekonomi syariah di Indonesia juga sangat didorong oleh dampak digitalisasi. Ia mengatakan, 70% generasi muda di Indonesia sangat melek teknologi. Oleh karena itu, kata dia, proses digitalisasi ini akan membantu pengembangan ekonomi syariah.
“Saat Gen Z dan Alpha bangun, mereka langsung akrab dengan digital,” ujarnya.
(haa/haa) Simak videonya di bawah ini: Video: Langkah Prudential Syariah Mendominasi Bisnis Asuransi Syariah Artikel Berikutnya Selamat! Ekonomi Syariah Sumbar Juara 2024