Jakarta, ILLINI NEWS – Dalam beberapa bulan terakhir, masyarakat mengalami penurunan harga produk atau deflasi. Hippindo (salah satu retailer, mall dan penyewa mall triggersjo.
“Lima bulan terakhir ini terjadi deflasi. Salah satunya para pelaku usaha menahan investasinya, menunggu pembukaan dan sangat mengharapkan stabilitas. Setelah tanggal 20 Oktober investor akan berinvestasi, kita buka di sektor offline. Kita buka di sektor offline. akan bangun toko baru, mal baru, tunggu, itu salah satu faktornya,” ujarnya kepada ILLINI NEWS, Jumat (18/10/2024).
Karena faktor keberlanjutan, pemilik bisnis mengambil tindakan untuk menghentikan investasi. Meski pergantian pemerintahan antara pemerintahan Joko Widodo dan pemerintahan Prabowo Subianto relatif lancar, namun pelaku usaha masih menunggu kejelasan, termasuk kejelasan agendanya.
“Terus berjalan dengan baik, masih perlu dilakukan koreksi, tidak semuanya dari awal, kita yang pertama berangkat dalam waktu singkat, saya ingin ritel pemerintahan baru fokus pada perdagangan dalam negeri, pasar dalam negeri adalah jantungnya. ekonomi. pembangunan 8%, bahkan 50-52% “Sektor perdagangan adalah penopang utama perekonomian kita”, kata Menteri Keuangan Prabowo.
Ia juga mencatat, Sri Mulyani akan terus menduduki posisi strategis seperti Menteri Keuangan.
“Yang paling penting adalah stabilitas sektor ritel offline. Ibu Sri Mulyani meyakinkan kami untuk terus berekspansi,” ujarnya.
Pelaku berharap pemerintah memilih mencapai pertumbuhan 8%, sesuai target pemerintahan Prabowo Subianto.
“Kami berharap ruangan ini dapat mempertemukan penonton langsung dengan dunia usaha untuk segera membicarakan permasalahan yang belum terselesaikan, pekerjaan rumah, dan program yang belum selesai. Kita adalah industri offline yang padat modal dan padat karya. Kami ingin melakukan ini sesegera mungkin dan tumbuh 8% “Nanti kita akan buat proposal yang akan kita buat,” kata Budihardjo.
(dce) Simak video berikut ini: Video: Hobi Mal ‘Melayang’ Jadi ‘Obat’ Deflasi Artikel Berikutnya RI Deflasi Tiga Kali Berturut-turut di 2024, Tanda Bahaya?