Jakarta, ILLINI NEWS – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pasar beras mengalami penurunan pada November 2024, dengan surplus beras sebesar 0,45% sehingga menyumbang penugasan sebesar 0,02% pada November 2024.
Mayor. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jenderal Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan penurunan produksi terjadi di 26 wilayah, terdalam di wilayah pegunungan Papua yang penurunan produksi beras mencapai 4,46%.
“Secara historis, tekanan tambahan pada stok beras di bulan November lebih rendah dibandingkan bulan Oktober. Ini terjadi tiga tahun lalu antara tahun 2022 dan 2024,” kata Amalia dalam rilis BPS, Senin (12/3/2024).
Sementara itu, harga beras di Indonesia sudah anjlok sejak Agustus tahun lalu. Harga beras di Indonesia dibawah 15.000 rupiah per kilogram. Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), pada Agustus 2024, konsumsi bulanan Indonesia sebesar 2,58 juta ton.
Sebelumnya, Direktur Bank Dunia mengatakan harga beras di Indonesia termasuk yang termahal di ASEAN.
Berdasarkan laporan Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) tanggal 6 Agustus 2024, harga beras Indonesia jauh lebih tinggi dibandingkan harga beras Thailand dan Vietnam.
Kedua negara ini termasuk negara pemasok beras ke Indonesia. Vietnam dan Thailand tercatat sebagai negara asal impor beras Indonesia pada tahun 2023-2024.
Tercatat, selama Januari-Mei 2024, harga beras IR 64 di Indonesia akan lebih tinggi dari Rp 14.000 per kilogram. Sementara itu, harga beras Thailand dengan diskon 25% dan harga beras Vietnam dengan diskon 25%. diskon. sebesar 25% akan kurang dari Rp 10.000 per kilogram.
Data tersebut juga menunjukkan bahwa harga beras di Indonesia, Thailand, dan Vietnam terus meningkat sejak tahun 2022 dan mulai mengalami penurunan setelah memecahkan rekor pada Januari-Februari 2024.
(ha/ha) Simak video berikut ini: Video: Warga LIHAT! Januari-Februari 2025 Ada Peninggian Beras 10 Kilo. Artikel Berikutnya RI, Hati-hati! Produksi beras diperkirakan akan menurun. Ini adalah sinyal baru.