JAKARTA, ILLINI NEWS – PT Bank Syria Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI akan memperluas bisnis Wadia Securities. Saat ini, bank syariah milik negara ini adalah pemimpin pasar dan kekuatan perdagangan serta keamanan Wadia memastikan bahwa bank tersebut tetap menghasilkan keuntungan yang tinggi.
“Pertumbuhan sektor tabungan wadia mencapai 20,97% dalam satu tahun (yoy) Juni 2023 hingga Juni 2024,” kata Anton Sukarna, Kepala Penjualan dan Distribusi BSI, dalam konferensi komunikasi 2024, Jumat. (18/10/2024)
Pada Juni 2024, nilai jaminan Wadia di BSI mencapai Rp 49,95 miliar. Jumlah tersebut mewakili 78,59% dari total wadia industri perbankan syariah yakni Rp 63,56 miliar.
Perjanjian Keamanan dan Wadia merupakan perjanjian dengan skema retensi. Artinya nasabah bertindak sebagai bankir yang mentransfer uang ke bank dan melihatnya dengan baik untuk digunakan. Karena uang selalu ditabung, penarikan Wadia dapat dilakukan kapan saja, namun tidak dikenakan biaya administrasi bulanan, namun tetap mendapatkan keuntungan.
Ke depan, BSI akan mempromosikan sektor keamanan Wadia melalui nasabahnya di lingkungan haji. Pada Desember 2023, jumlah nasabah BSI Tabungan Haji mencapai 10,9 juta atau 52,91% dari jumlah nasabah BRIS yakni 21 juta.
Alasan lain mengapa perusahaan ini mempromosikan bisnis keamanan Wadia adalah terbatasnya investasi hukum Syariah di Indonesia, negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia.
“Asia Pasifik menerima 21% aset perbankan syariah global dan Indonesia merupakan negara terbesar kedua di kawasan ini. Hal ini menunjukkan potensinya sangat besar, apalagi partisipasi dalam negeri masih rendah,” tegas Anton.
(ayh/ayh) Tonton video di bawah ini: Video: Mengukur dampak pemilu Amerika Serikat terhadap pasar Indonesia Artikel BSI ingin menjadi lokomotif ekosistem industri halal