ILLINI NEWS TVA, Indonesia, Haji (BIPIH), menunjukkan proses pengembalian 1446 m / 2025 peziarah biasa. Proses pembayaran dibuka pada 14 Februari 2025 dan sekitar 80.000 orang menerima uang dari haji.
Indonesia menerima 221.000 kuota, termasuk 203.320 peziarah dan 17.680 peziarah khusus tahun ini. Kunjungan ziarah khas memiliki 190.897 kuota traktat dalam urutan; 10.166 Liar, prioritas lama. 685 Ibadah, Ibadah, Kuota Ibadah; Dan 1.572 kuota peziarah lokal.
“Pada sore hari, sistem komputerisasi haji terintegrasi atau Siskohat, peziarah peziarah peziarah peziarah peziarah haji servad zain jakarta, Jumat (21/2/2025) dikutip.
Pada saat yang sama, Kementerian Agama mengumumkan daftar peziarah dalam iklan pada 1446m / 2025, dan pada 1446 ada dua kriteria untuk peziarah.
Pertama, para peziarah memasuki departemen kuota tahun berjalan. Kedua, prioritas peziarah secara teratur.
“Para peziarah yang dibayar 77.807 sore, cocok dengan urutan 1411 orang diprioritaskan.”
Proses pembayaran untuk haji reguler haji akan bertahan hingga 14 Maret 2025. Di awal yang berikut, nilai haji secara teratur:
A. Aceh Begrange hingga RP46.922.33.00
B. Medar Begark memiliki jumlah hingga RP47.976.531.00
C. Batam dibuat hingga 5.331.751.00
D. Padang Begorging sama dengan RP51.781.751.00
E. Palembang mulai RP54.411.751.00
F. Mulai (Pondok Geed dan Bekasi) serangkaian RP58.8751.00
G. Solo Beqark memiliki jumlah hingga RP55.478.501.00
H. Surabaya Gaga memiliki jumlah hingga RP60.955.00
I. Balikapapan Begorging berisi jumlah hingga Rp57.235.00
J. Banjarmasin dimulai dengan jumlah hingga RP59.331.00
K. C. Makassar mulai memiliki jumlah RP57.670.921.00
L. Lombok mulai memiliki jumlah hingga RP56.764.801.00
M. Kertajati mulai memiliki jumlah hingga Rp58.875.00.00
Ukuran teriminal digunakan untuk menghabiskan: penerbangan haji, penerbangan, beberapa akomodasi di Mekah dan beberapa biaya hidup di Mertina, biaya hidup.
(HAA / HAA) Lihat video di bawah ini: Video: Ingin berintegrasi untuk meningkatkan BPP / BPS? Istilah dan istilah pembuatan teks dan tautan ke Hargia 2025