Jakarta, ILLINI NEWS – Wakil Menteri Keuangan II Thomas Djiwandono menunjukkan kemampuan Indonesia dalam menyediakan sekuritas syariah dalam bentuk sukuk global pada Konferensi Keuangan Islam Tahunan (AIFC) ke-8: Peran Keuangan Publik Islam dan Optimalisasi Internet, Kamis (3 /10/2024 ).
Sukuk global tersebut dinamakan Green Sukuk yang merupakan instrumen keuangan inovatif berbasis syariah untuk mendukung komitmen Indonesia dalam memerangi perubahan iklim. Green sukuk diterbitkan pada tahun 2018 untuk membiayai proyek ramah lingkungan di Indonesia.
Menurut Islamic Finance Foundation, sukuk hijau berhasil mengumpulkan $1,25 miliar. Sukuk 5 tahun ini menawarkan imbal hasil sebesar 3,75% dengan investor tersebar di seluruh dunia yaitu: 32% pasar Islam, 25% pasar Asia, 15% UE, 18% AS, dan 10% Indonesia, berdasarkan catatan dalam pengumuman pers. . KLHK.
“Pada tahun 2018, Indonesia menjadi negara pertama di dunia yang menerbitkan sukuk hijau global. Instrumen inovatif ini menggalang dana untuk proyek-proyek ramah lingkungan seperti energi terbarukan, reboisasi, dan pertanian berkelanjutan,” kata Thomas saat menyampaikan keynote Speech di acara AIFC. .
Selain Green Sukuk, kata Thomas, pada tahun 2021 Indonesia juga menerbitkan SDG Sukuk Framework dan dana yang terkumpul senilai $10 miliar. Penerbitan surat berharga syariah bertujuan untuk membiayai proyek berkelanjutan, pengelolaan limbah, dan menghadapi krisis iklim.
Untuk menjembatani keuangan syariah sosial dan komersial, Indonesia, kata Thomas, juga telah memperkenalkan Sukuk Link Wakaf Tunai pada tahun 2020, yang mengumpulkan dana sebesar 65 juta dolar AS dari lebih dari 3.000 kontributor wakaf.
“Sukuk Wakaf Tunai Link mengkonsolidasikan dana wakaf swasta untuk mendanai infrastruktur sosial seperti sekolah dan klinik, serta program untuk masyarakat miskin, memberikan kombinasi dampak finansial dan sosial yang kuat,” kata Thomas.
Untuk memenuhi minat masyarakat terhadap instrumen investasi berbasis syariah, menurut Thomas, pemerintah rutin menerbitkan sukuk ritel untuk menarik investor ritel dalam negeri. Bank ini menawarkan pilihan investasi sesuai syariah untuk membantu membiayai proyek-proyek pembangunan nasional, dan juga berkontribusi untuk memperdalam sektor keuangan Indonesia.
“Dengan aspirasi dan impian untuk berhasil melakukan transisi menuju negara berpenghasilan tinggi sebelum peringatan 100 tahun kemerdekaan kita, saya yakin bahwa prinsip-prinsip keuangan publik Islam akan memainkan peran yang lebih besar dan penerapannya lebih kuat di masa depan,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Thomas juga menegaskan bahwa penerapan nilai-nilai Islam yang mengedepankan keadilan, etika, dan inklusivitas dapat menginspirasi terciptanya sistem ekonomi dan keuangan global yang bermanfaat tidak hanya bagi komunitas Muslim, tetapi dunia secara keseluruhan. arj/mij) Simak video di bawah ini: Video: Langkah Hati-Hati Syariah Mendominasi Bisnis Asuransi Syariah.