Jakarta, ILLINI NEWS – Harga penerbangan domestik seperti Jakarta-Medan tidak jauh berbeda dengan rute internasional seperti Jakarta-Hanoi, meski jaraknya berkali-kali lipat lebih jauh.
Seperti diketahui, jarak Jakarta-Hanoi adalah 3.046,11 km, namun harganya tak sampai separuh dibandingkan Jakarta-Medan yang menempuh jarak 1.413,92 km.
Harga tiket perjalanan langsung Jakarta – Medan untuk akhir pekan tanggal 1 Desember adalah hingga Rp 1.593.000 menggunakan Super Air Jet, dan jika ingin bepergian ke Kuala Lumpur harga tiketnya hingga Rp 2.507.752 dengan Air Asia.
Sementara itu, harga tiket pesawat Jakarta-Medan pada hari biasa cenderung lebih murah yaitu Rp 1.461.000 pada 27 November 2024.
Saat ini harga tiket Jakarta-Hanoi untuk pekan mulai Selasa 26 November masih di bawah Rp 2 juta atau tepatnya Rp 1.974.000 via transit Kuala Lumpur. Harganya sekitar Rp 500 ribu, meski jaraknya dua kali lipat.
Rata-rata waktu penerbangan dari Jakarta ke Hanoi adalah 4 jam 13 menit, sedangkan Jakarta-Medan sekitar 2 jam 20 menit.
Meski harga tiket pesawat Jakarta-Bangkok lebih murah dibandingkan Jakarta-Hanoi, hal ini tak lepas dari jaraknya yang juga lebih dekat, yakni jarak Jakarta-Bangkok dengan pesawat adalah 2.319,78 kilometer. Rata-rata waktu penerbangan dari Jakarta ke Bangkok adalah 3 jam 25 jam
Tiket pesawat Jakarta menuju Bangkok pada hari kerja, Selasa 26 November masih dibanderol Rp 1.684.700 melalui Batik Air Malaysia.
Kali ini weekend 1 Desember 2024 termahal Rp 1.903.000 menggunakan harga tiket AirAsia
Seperti yang Anda ketahui, harga tiket pesawat rute domestik lebih mahal atau sedikit berbeda dengan harga tiket pesawat rute internasional.
Kekacauan ini membuat pemerintah kesulitan mencari formula untuk menurunkan harga tiket pesawat.
Ketua Umum Asosiasi Agen Perjalanan dan Perjalanan Indonesia (Asita) Nunung Rusmiati pun menyoroti permasalahan tersebut. Menurut dia, situasi seperti itu dapat berdampak pada menurunnya kunjungan wisatawan, baik mancanegara maupun dalam negeri.
Perbedaan harga tiket pesawat rute internasional dan domestik tentu menyulitkan daya tarik wisatawan ke Indonesia. Tingginya harga tiket pesawat dapat berdampak buruk terhadap perekonomian lokal, kata Nunung kepada ILLINI NEWS, dikutip Kamis (14). /11/2024).
Apalagi, kata dia, mahalnya harga tiket pesawat domestik disebabkan tingginya biaya operasional maskapai, antara lain bahan bakar, perawatan pesawat, gaji staf, dan lain-lain.
Tak hanya itu, biaya bahan bakar jet atau jetfuel menyumbang hampir 40% hingga 50% dari biaya operasional sebuah pesawat. Peningkatan bahan bakar penerbangan telah meningkatkan biaya tiket pesawat. (dce) Simak video berikut: Video: Harga Tiket Pesawat Turun 10%, Prabowo Jamin Industri Tak Merugi Artikel Selanjutnya Jelang Kedatangan Paus Fransiskus, Apakah Harga Tiket Pesawat Naik?