berita aktual Miliarder Ini Ogah Bayar Pajak, Pilih Beri Uang Langsung ke Warga

Jakarta, ILLINI NEWS – Pajak merupakan salah satu alat untuk meningkatkan pendapatan negara. Semua orang dikenai pajak, termasuk miliarder. 

Namun, miliarder Amerika Manoj Bhargaya punya pendekatan berbeda. Dia menolak membayar pajak dan memutuskan untuk memberikan uangnya kepada orang miskin.

 

Sebagai catatan, Manoj lahir dari keluarga kaya raya. Dia dibesarkan hingga usia 14 tahun di India sebelum pindah bersama keluarganya ke Amerika dan menetap di sana.

Di usianya yang ke-20, saat kuliah di Universitas Princeton, pria kelahiran 1953 ini memutuskan berhenti studi untuk menjadi biksu.  Ia percaya bahwa para biksu dapat membawa kebijaksanaan dan mengubah cara berpikir. Jadi dia pulang ke India dan tinggal di sana, mengikuti jalur keagamaan yang menyendiri. 

Namun pengabdian tersebut tidak bertahan lama. Setelah 12 tahun, Manoj tidak lagi menjadi biksu dan kembali ke AS. Selama berada di Negeri Paman Sam, ia mengambil peran yang berbeda dari gaya hidup monastiknya, dengan menerapkan pendekatan kewirausahaan yang lebih sekuler.

Manoj menciptakan minuman energi yang menjadi populer di seluruh dunia pada tahun 1970an setelah meluncurkan produk minuman energi pertama di dunia di Thailand. Singkat cerita, bisnis ini membuatnya kaya raya. 

Forbes (2013) melaporkan kekayaannya saat ini sebesar US$1,5 miliar atau setara Rp 23 triliun. Dengan pemberiannya tersebut, Manoj telah banyak melakukan acara amal. 

The Wall Street Journal mencatat bahwa dengan kekayaannya, dia memberkati kehidupan di India. Dia tercatat telah menyumbangkan $445 juta kepada badan amal yang dia dirikan. Dana ini digunakan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat India. 

Secara keseluruhan, jutaan orang dari layanan kesehatan masyarakat, klinik swasta, dan apotek telah memperoleh manfaat dari pemberian Manoj. Namun, filantropi Manoj dinilai tidak sejalan dengan visi pemerintah untuk meningkatkan pendapatan masyarakat melalui perpajakan.

Pada tahun 2012, Manoj setuju untuk membayar pajak. Menurutnya, memberikan langsung kepada masyarakat miskin lebih baik dibandingkan memberikan uang kepada pemerintah.

“Jika pemerintah memberi saya pilihan: memberikan uang saya untuk amal dan membantu orang-orang termiskin di dunia ini, atau memberikannya kepada pemerintah kaya? Saya akan memberikannya kepada orang miskin,” kata Manoj kepada Crain’s Detroit Business. 

Situasi ini membuat marah pemerintah. Hampir 12 tahun setelah cerita ini, Manoj dituduh melakukan penggelapan pajak. Terbukti mampu menangani pajak yang sangat rendah. Dari sana, dia memberikannya kepada orang miskin. 

“Manoj mengurangi tagihan pajaknya dengan menyumbangkan aset senilai $624 juta dalam kemitraan perusahaannya untuk amal,” lapor Wall Street Journal. 

Ada dua sisi yang berbeda dalam kasus Manoj, yaitu dia adalah orang terkenal dan dia adalah penipu pajak. Dalam kasus ini, Manoj tetap menyatakan dirinya tidak bersalah meski menghadapi tuntutan pidana dan hukuman penjara. 

Menurutnya, filantropinya tidak salah karena banyak orang yang terbantu. Namun, dia juga tahu bahwa tidak ada praktik baik yang ilegal.

“Kami memberi makan hampir satu juta anak-anak miskin setiap hari, membayar seluruh biaya masyarakat miskin di banyak rumah sakit, dan menciptakan solusi air dan energi untuk sepertiga masyarakat terbawah di dunia,” kata Manoj. 

Namun, belum diketahui apakah penolakan Manoj membayar pajak hanya sekedar alasan untuk menekan biaya ataukah ia mempunyai niat tulus untuk membantu masyarakat miskin.  (mfa/mfa) Simak video di bawah ini: Video: Sekilas Penyedia Sektor Kesehatan di Momentum HKN Artikel Berikutnya Jokowi menghapus pajak atas pajak. Hemat Dolar di RI, Ini Aturannya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *