JAKARTA, ILLINI NEWS – Banyak pasar tradisional yang meledak karena pembelinya lebih sedikit. Di kawasan Tangsel, bukan hanya Pasar Siputat yang terbengkalai, bahkan Pasar Kota Pondok Keb pun lebih memprihatinkan.
Pantauan ILLINI NEWS, kurang dari 10 pedagang yang berjualan, meski ada lebih dari 100 lapak dan lapak. Saat pertama kali memasuki pasar, suasana ‘menyenangkan’ menyelimuti pasar akibat sepinya aktivitas. Pembeli jarang terjadi.
Para pedagang pun mengakui, situasi ini sudah berlangsung beberapa tahun dan semakin parah akibat pandemi Covid-19.
“Sayang sekali. Akhirnya banyak lapak yang terjual, tapi berapa pun harganya tetap tidak laku. Di sini hanya ada 7 orang. Saya berjualan sembako, ada yang menjual ikan, daging, dan lain-lain.” kata Opang Alex kepada ILLINI NEWS, Jumat (11/10/2024).
Sejak pasar ini mulai beroperasi pada pertengahan tahun 2013, masyarakat yang menjualnya sekarang dan beberapa tahun lalu merasakan perbedaan yang nyata. Jika dulu transaksinya bisa mencapai 5 juta USD per hari, kini belum bisa dipastikan bisa menghasilkan Rp 100 ribu. Meski Alex mengaku sudah membayar lunas untuk properti kios berukuran 2×3 meter itu.
“Tadinya belanjanya banyak. Pertama beli, saya belanja Rp 400 juta,” ujarnya dengan suara sedih.
Ramji (bukan nama sebenarnya), penjual makanan cepat saji lainnya, harus merencanakan strategi untuk terus menjual dan melayani pelanggan dengan mengantarkan barang ke tempat pelanggan.
“Kalau mengandalkan orang datang tidak ada apa-apa, jadi kita berlangganan yang biasanya kita pesan lewat WA lalu diantar, kalau tidak kita tidak dapat uang,” ujarnya kepada ILLINI NEWS. . (fys/wur) Simak videonya di bawah ini: Video: Shretex Lipatan Ini Hak-hak Pekerja yang di PHK