JAKARTA, ILLINI NEWS – Pembiayaan bank syariah Indonesia untuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) diperkirakan akan menyalip Malaysia. Kontribusinya dapat meningkat dari 17,7% menjadi 30% pada tahun 2025.
Ekonom CSED INDEF Hakam Najah mengatakan, pembiayaan bank syariah untuk UMKM saat ini sekitar 17,7% dari total pembiayaan pada September 2024. Capaian tersebut lebih tinggi dibandingkan Malaysia yang kontribusinya sebesar 15,3%. “Saya kira pembiayaan syariah bisa mencapai 30% pada tahun 2025 untuk meningkatkan perekonomian,” kata Hakam dalam diskusi Sharia Economic Forecast INDEF 2025, Jumat (27/12/2024). ) Kami menilai, ceruk pasar UMKM di Indonesia mencakup 99% dari seluruh unit usaha di Indonesia. Kontribusi UKM terhadap PDB mencapai 60,51% dari total angkatan kerja nasional. Namun pertumbuhan keuangan syariah di Indonesia disebabkan oleh keadaan aset bank syariah lokal, sedangkan total aset bank syariah Malaysia jauh lebih rendah dibandingkan Rp 4.226,81 triliun. Angka tersebut empat kali lipat dibandingkan Indonesia yang total aset Bank Umum Syariah (UUS) dan BPRS mencapai Rp 981,93 triliun, Hakam menilai pemangku kepentingan harus mendorong pertumbuhan anorganik ekosistem perbankan. Syariah. Cara tersebut antara lain dengan mengalokasikan UUS dan konversi Bank Pembangunan Daerah (RBD) menjadi BUS. Dukung kami agar bisa meningkatkan potensi Indonesia,” jelasnya. (miq/miq) Simak video di bawah ini: Video: Apa Kata Pimpinan Bank Syariah Tentang Produk Unik SRIA untuk Otoritas Halal Artikel berikutnya OJK punya catatan khusus untuk pengembangan Bank Syariah, apa adalah