JAKARTA, ILLINI NEWS – Pembangkang veteran Saudi Yahya Asiri menuduh pemerintah Saudi memata-matai dia menggunakan spyware Pegasus dari NSO Group Israel.
Yahya Asiri adalah pendiri kelompok oposisi Partai Majelis Nasional (NAAS) di Arab Saudi. Dia saat ini tinggal di pengasingan di Inggris.
Dia mengatakan perangkat elektronik menjadi sasaran mata-mata pemerintah Arab Saudi yang menggunakan perangkat lunak Pegasus antara tahun 2018 dan 2020.
Laporan Reuters pada Rabu (23/10/2024) menyebutkan Asiri telah menggugat pemerintah Saudi melalui Pengadilan Tinggi London.
Asiri mengatakan selain Pegasus, pemerintah Saudi juga menggunakan perangkat lunak lain dari perusahaan Israel yang kurang terkenal, Quadrim.
Kedutaan Besar Saudi di London tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Awal bulan ini, Hakim Roger Eastman dari Pengadilan Tinggi di London memberikan izin kepada Asiri untuk menuntut pemerintah Saudi di Inggris. Sebab bangsa Asiria diyakini mempunyai logika yang kuat.
Dalam sebuah pernyataan, Asiri mengatakan: “Saya sepenuhnya sadar bahwa pihak berwenang ingin menargetkan saya. Namun, sangat keterlaluan jika mereka juga menargetkan individu seperti korban pelanggaran hak asasi manusia di Arab Saudi dan keluarga mereka, karena orang-orang ini telah menghubungi saya. Saya. ” “ .” (Fab/Fab) Tonton video di bawah ini: Video: Manajer aplikasi menutup dengan tegas pedagang yang mengusulkan perjudian online