JAKARTA, ILLINI NEWS – Sebuah penelitian menemukan perubahan signifikan di Antartika. Tempat yang sejuk akan terasa hangat dan hijau dengan banyak tanaman.
Temuan ini didasarkan pada citra satelit dan data yang menganalisis jumlah vegetasi di Samudera Antartika. Penelitian tersebut dilakukan oleh tim dari Universitas Exeter dan Hertfordshire di Inggris dan British Antarctic Survey.
Para peneliti menemukan kehidupan tumbuhan, sebagian besar alga, di lingkungan ini. Lebih dari 10 perubahan telah terjadi dalam empat tahun terakhir.
Pada tahun 1986, punggung bukit itu berada kurang dari 0,4 mil atau 0,6 km di utara ujung Amerika Selatan. Pada tahun 2021, luasnya meningkat menjadi sekitar 5 mil persegi (8 km).
Laju deforestasi meningkat selama empat tahun terakhir. Naik menjadi 30% dari tahun 2016 hingga 2021, lapor CNN International, Rabu (16/10/2024).
Perubahan ini disebabkan oleh panas ekstrem yang melanda bumi pada pertengahan tahun. Beberapa wilayah di negara ini mengalami gelombang panas yang mencapai 50 derajat Fahrenheit (10 derajat Celsius) pada pertengahan Juli.
Kontaminasi bahan bakar tampaknya masih terjadi. Akibatnya, kata tim peneliti, Antartika akan terus bergerak lebih cepat.
Terakhir, ruang hijau Antartika ideal untuk spesies invasif. Hal ini akan sangat membahayakan satwa liar setempat di masa depan.
Selain itu, warna hijau mengurangi kemampuan Antartika memantulkan sinar matahari ke luar angkasa. Karena permukaan yang lebih gelap lebih mudah terbakar. (fab/fab) Tonton video di bawah ini: Video: Luncurkan 3 Platform AI, Indosat Fokus Jadi Perusahaan AI Techo Artikel Berikutnya Kiamat Sudah Dekat, Hanya 5 Hewan Ini yang Akan Bertahan di Bumi.