Jakarta, ILLINI NEWS – Presiden AS Donald Trump bisa menentukan nasib TikTok di negara adidaya tersebut. Dalam wawancara tersebut, Trump mengutarakan pendapatnya mengenai anak perusahaan ByteDance.
TikTok dianggap dikecualikan dari Byte Dance berdasarkan peraturan AS. Forum tersebut mengajukan banding dan meminta penundaan pengajuan agar pemerintahan baru dapat mempertimbangkan kembali kasus tersebut.
Pemerintahannya akan dimulai setelah pelantikan Trump pada 20 Januari 2025. Namun, batas waktu pesanan TikTok terkait AS lebih awal, yakni 19 Januari 2025. .
Faktanya, TikTok menganggap timeline-nya ketat. Menurut perusahaan, pemerintahan baru harus dilibatkan, The Register, dikutip Selasa (10/12/2024).
Tuan Trump memiliki pandangan yang sangat berbeda dibandingkan kepemimpinan sebelumnya. Bahkan, Trump pernah mengusulkan pelarangan TikTok.
Namun baru-baru ini, dia mengatakan bahwa TikTok memiliki sisi buruk dan baik. Salah satu sifat terbaiknya adalah menjauhkan orang dari Facebook, yang ia sebut sebagai ‘musuh rakyat’.
Selain pemerintahan baru Trump, TikTok juga berpeluang mengajukan banding melalui Mahkamah Agung AS. Raksasa media sosial itu berpendapat, persoalan hukum masih perlu didalami.
Selain itu, TikTok mengklaim memiliki lebih dari 170 juta pengguna di Amerika Serikat. Oleh karena itu, TikTok meminta pertimbangan lebih lanjut sebelum menutup layanannya di Amerika Serikat.
Dalam pengajuan ke pengadilan, TikTok juga menyinggung keamanan platformnya. Persoalan ini kerap menjadi perdebatan pemerintah AS hingga melarang TikTok beroperasi di negaranya.
TikTok mengonfirmasi bahwa platformnya bebas dari ancaman. Perusahaan juga mengatakan tuduhan pemerintahan Joe Biden bahwa Tiongkok mungkin terlibat dengan TikTok tidak berdasar. (luar biasa/luar biasa) Tonton video di bawah ini: Video: Digitalisasi, Menurunkan Biaya Operasional, dan Membuat Apotek Lebih Menguntungkan Artikel Berikutnya Aplikasi alternatif TikTok menerima kekerasan sebelum dilarang di AS