JAKARTA, ILLINI NEWS – Surat Ali Imran merupakan surat ketiga dalam Al-Qur’an. Surat ini diturunkan setelah surat Al-Anfal.
Surat Ali Imran diturunkan di kota Madinah pada tahun 9 Hijriah, sehingga termasuk dalam kelompok surat Madaniyyah. Nama ‘Ali Imran’ berarti ‘keluarga Imran’, dan surat ini disebut demikian karena menceritakan kisah keluarga Imran, yaitu ayah Maryam.
Surah Ali Imran mempunyai 200 ayat dan dikenal dengan nama Az-Zahrawani (dua yang cemerlang) bersama dengan Surah Al-Baqarah. Keduanya disebut demikian karena mengungkap hal-hal yang tersembunyi dari Ahli Kitab seperti lahirnya Nabi Isa a.s dan datangnya Nabi Muhammad sebagai Rasulullah dan lain-lain.
Mengutip dari quran.nu.or.id, berikut Surah Ali ‘Imran lengkap bahasa latin, Arti dan Terjemahannya الۤمّۤ ١
Alif Lam Mim
Alif Lam Mim.
Berkah dari Allah
Allahu La Ilaha Illa Huwal-Hayul-Qayyum
Allah, tidak ada Tuhan selain Dia, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa Yang senantiasa memelihara (makhluk-Nya).
نَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ ي َدَيْهِ و َاَنْزَلَ التَّوْرٰىةَ وَالْاِنْجِيِ.
Nazla ‘alaikal-kitaba bil-haqi mushaddiqal lima baina yadihi wa anzalat-taurata wal-injil
Dia menurunkan kepadamu (Nabi Muhammad) Kitab (Al-Qur’an) dengan kebenaran, membenarkan (Kitab-kitab) sebelumnya, dan Dia menurunkan Taurat dan Injil.
مِنْ قَبْلُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَاَنْزَلَ الْفُرْقَانَ ەۗ اِنَّ الّ َذِيْنَ كَفَرُوْا عَاٰيٰتِ اللٌّهٍ لَهُمْ عَذِّوَۗۗمُۗهِ
Ming kabalu hudal lin-nasi wa anzall-furqan, inlladzina kafaru bi’yatillahi lahum ‘adzabun syadid, wallahu ‘azizun zuntikam
Dahulu (turunnya Al-Qur’an) sebagai petunjuk bagi manusia, dan diturunkannya al-Furqan (pembedaan antara yang benar dan yang batil). Sesungguhnya bagi orang yang mengingkari ayat-ayat Allah, azabnya sangat berat. Allah SWT mempunyai pahala (siksaan).
Insya Allah السَّمَاۤءِ 5
Innallah la yakhfa ‘alayhi syaun fil-ardli wa la fis-sama’
Sesungguhnya tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi bagi Allah baik di bumi maupun di langit.
Dia adalah
Huwalladzî yushawwirukum fil-ar-ḫâmi kaifa yasyâ’, lâ ilâha illâ huwal-‘azizul-hakim
Dialah (Allah) yang menciptakan kamu dalam kandungan sesuai dengan kehendak-Nya. Tiada Tuhan selain Dia, Yang Maha Kuasa lagi Maha Mengetahui.
هُوَ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ عَلَيْكَ الْكِrameٰبَ مِنَedit الَّذِيْنَ فِيْاِّاِّاّاّاّاْاْاْاْاِاْاْاْاْاْاْاْاْاْاْاْاْاِّہِّاِاِّہِّاِّہِّاِّہِّاِّہِّاِّہِّاِّہِّاْاْاْاْاْاْاْاْاْاْ oranٗٓ oranٗٓ oranٗٓ oranٗٓ oranٗٓ oranٗٓ oranٗٓ oranٗٓ oranٗٓ اّذِّاِّہِّاْاْاْاْاْ oranٗٓ اِاْاْاْاْاْاْاْاْ oranٗٓ oran و اِ و secara يْكَ الْكِrameٰبَ مِنّrame الَّذِيْن mengambil فِيْ قُلُوْبِكي ۚ وَمَا يَذَّكَرُ اِل· اُولُوا الَّْك· oran ٧ اِ اُولُوا الْواْ اِ ا secara
Huwalladzî anzala ‘Alikal-Kitâba min-hu âyâtum Muḫkamâtun hunna ummul-kitâbi wa ukharu mutasyabihat, fa ammalladzîna fi kulubihim zaygun fayattabi’na ma tasyabaha ma’hullah’, fil-‘ilmi yaqûlûna âmannâ bi Kullum min ‘indi rabbi’, wa ma Yadzaddzakkaru il’ Ulul-Albab
Dialah (Allah) yang menurunkan kepadamu (Nabi Muhammad) Kitab (Al-Quran). Diantara ayat-ayat tersebut ada yang bersifat muhkamat, isi pokok kitab ini (al-Qur’an) dan lain-lain yang bersifat mutasyabihat. Adapun orang-orang yang cenderung tersesat dalam hatinya, maka mereka mengikuti ayat-ayat Mutsyabihat sehingga menimbulkan Fitnah (kebingungan dan keraguan) dan memperoleh Takweel. Sesungguhnya tidak ada seorang pun yang mengetahui taqwiel kecuali Allah. Orang-orang yang berilmu mendalam mengatakan, “Kami beriman kepadanya (Al-Qur’an), segala sesuatunya berasal dari Tuhan kami.” Tidak ada yang boleh mengambil pelajaran kecuali Ilulalbab.
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَ نَا ْ لَّدُنْكَ رَحْمَةًۚ اِنَّكَ انْتَو الْو
Rabbana la tuzig kulubana ba’da idz hdaitana wa hab lana mil ladunka rahamah, innaka antal-wahab (Mereka berdoa,) “Ya Tuhan kami, janganlah memalingkan hati kami setelah Engkau membimbing kami dan memberkahi kami dengan kehadiranMu. Benar-benar seorang donatur.
9
Rabbana innaqa jamian-nasi liaumil la rayba fih, innallah la yukhliful-miaad, Sesungguhnya Engkaulah yang mengumpulkan manusia pada hari yang tidak ada keraguan.
10
Inlladzina kafaru lan tugnia ‘an-hum amwaluhum wa la auladuhum minallahi sya’, wa ulaika hum waqudun-nar Sesungguhnya orang-orang yang ingkar, maka tidak ada manfaatnya baginya untuk menyelamatkan hartanya dan anak-anaknya. (hukuman) oleh Allah. Itu adalah bahan bakar api neraka.
كَدَأْبِ اٰلِ فِرْعَوْنَۙ وَالESّذِيْنَ مِنّrame ٰهُ شَدِيْدُ الْعِقَابِ ١١ ١١
Qadabi Ali Firauna Waladzina Ming Kabalihim, Qadzbu Bi’aytin, Fa Akhadzhumullahu Bidzunubihim, Wallahu Sayadidul-‘Iqab
(Keadaan mereka) seperti keadaan para pengikut Firaun dan orang-orang sebelum mereka. Mereka menolak ayat-ayat kami. Oleh karena itu, Allah menghukum mereka karena dosa-dosa mereka. Allah sangat keras hukumannya.
قُلْ لِّلَّذِيْنْ جَهَنَّمَۗ وَبِئْسَ الْمِهَادُ 12
Kul liladzina kafr satuglabuna wa tushyaruna ila jahannam, wa bisl-mihad
Katakanlah (Nabi Muhammad) kepada orang-orang kafir, “Kalian (niscaya) akan dikalahkan dan dibawa ke Neraka (Neraka). Ini adalah tempat yang paling buruk untuk ditinggali.”
قَدْ كَانَ لَكُمْ اٰي Gratis مِّثْلَيْهِمْ رَأْيَ الْعَيْنِۗ وَاللّٰهُ يُؤَيِّدُ ب ِنَصْرِهٖ مَنْ يَّشَاۤصَ14.
Qad kâna lakum âyatun fî fi’atainiltaqatâ, fi’atun tuqâtilu fî sabîlillahi wa ukhrâ kâfiratuy Yaraunahum mitslaihim ra’yal-‘ain, wallahu yu’ayyidu binashhrihî, failna’al’i’may fa’ail’a’il’i in
Sesungguhnya bagi kamu terdapat tanda (bukti) ketika dua kelompok saling berhadapan (berperang. Kelompok yang satu berperang di jalan Allah dan (kelompok) yang lain adalah orang-orang kafir yang melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa mereka (kelompok Muslim) ) dua kali lipat banyaknya dari mereka yang Allah tolong kepada mereka. Menguatkan siapa yang Dia kehendaki, yang sesungguhnya di dalamnya ada pelajaran bagi penglihatan (mata hati).
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوٰتِ مِنَ النِّسَاۤ$ َّةِ وَالْخَيْلِ الْمُ سَوَّمَةِ وَالْاَنْعَامِ وَالْحَرْثِمَتَمَهِ.
Zuyyina lin-nâsi ḫubbusy-syahawâti minan-nisâ’i wal-banina wal-kanathiril-mukantharati minadz-dzahabi wal-fiddlati wal-khailil-musawamati wal-an’mi wal-kanathinkhintizaldiharaldi- Khalil -musawamati wal-an’mi wal- Qanathiril-haray’arts, , wal’hu ‘indahu husnul-ma’b
Ia cantik di mata laki-laki karena kecintaannya terhadap berbagai kenikmatan berupa kekayaan yang tiada habisnya berupa wanita, anak-anak, emas, perak, kuda-kuda cantik, hewan-hewan dan sawah. Hidup di dunia ini adalah suatu kebahagiaan dan pahala yang baik di sisi Allah.
۞ قُلْ اَؤُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرٍ مِّنورك َنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا وَاَز ْterkunci
Qul e anabbiyukum bikhairim min zalikum, liladzinattakau ‘inda rabbihim jannatoon tajri min takhtihal-an-haru khalidina fiha wo azwajum muthaharatuw wa riddalwahubhanum,
Katakan, “Bolehkah aku memberitahumu sesuatu yang lebih baik dari itu?” Bagi orang-orang yang bertaqwa, Tuhannya mempunyai surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Mereka kekal di sana selama-lamanya dan (bagi mereka) mereka adalah sekutu-sekutu yang suci dan diridhai Allah. Allah melihat segala sesuatu tentang hamba-hamba-Nya.
اَلَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَآ اِنَّنَآ اٰمَنَّا فَاغْفِرْ لَ نَا ُوْبَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ 16
Alladzîna yaqûlûna rabbanâ innanâ âmannâ faghfir lanâ dzunûbanâ wa qinâ ‘adzâban-nâr
(Yaitu) orang-orang yang berdoa, “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman. Maka ampunilah dosa-dosa kami dan peliharalah kami dari siksa Neraka.”
اَلصّٰبِرِيْنْ نَ وَالْمُسْتَغْفِرِيْنَ بِالْاَسْحَارِ 17
Wal-Qaniti karya Da’i-Shadiqi karya Asy-Shabiri, Wal-Mustaghfiri karya Wal-Mustaghfiri Bil-as-Har
(Juga) orang-orang yang sabar, adil, taat dan dermawan serta memohon ampun di penghujung malam.
شَهِدَ اللّٰهُ اَنَّهٗ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۙ وَالْمَلٰىِٕكَةُ وَاُولُوا ا لْعِلْم di atas لَّا هُوَ الْعَزِيْحِحَيْحَيْلْمْ
Syahidallahu annahu la ilaha illa huwa wal-mala’katu wa ulul-‘ilmi qaimam bil-qist, la ilaha illa huwal-‘azizul-hikim
Allah menyatakan bahwa tidak ada Tuhan selain Dia, (Allah) yang menegakkan keadilan. (serta) malaikat dan orang bijak. Tiada Tuhan selain Dia, Yang Maha Kuasa lagi Maha Mengetahui.
اِنَّ الدِّيْنَ عِنْدَ اللّٰهِ الْا diatas مُ الْعِلْمُ بَغْي Tul-Kitaba karya Makhtalafalladzi illa mim badi ma’humul -‘ilmu bainahumul , wa aku fahal’l’al’
Sesungguhnya agama (yang diterima) di sisi Allah adalah Islam. Tidaklah ada bedanya orang-orang yang diberi Kitab, kecuali ilmu yang mereka peroleh karena rasa iri satu sama lain. Barangsiapa mengingkari wahyu Allah, maka sesungguhnya Allah maha cepat memperhitungkannya.
فَاِنْ حَاۤجُّوْكَ فَقُلْ اَسْلَمْتُ وَجْهِيَ لِلّٰهِ وَمِنَ Master اَسْلَمْت ُمْ فَاِنْ اَسْلَمُتُمْ فَاِنْ اَسْلَمُوْا فَسْلَقَفَقَدُ فَسْل َقَمُوْا.
Fa in ḫâjjûka fa kul aslamtu waj-hiya lillahi wa manitba’an, wa kul lilladzina tul-kitaba wal-Ummiyana a aslamtum, fa in aslamu fa qadihtadou, waj-hiya lillahi wa,
Jika mereka berdebat denganmu (Nabi Muhammad) katakanlah, “Aku tunduk kepada Allah dan (begitu juga) orang-orang yang mengikutiku. Katakanlah kepada orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Kitab (Taurat dan Injil) dan kepada orang-orang yang adalah umat Islam, “Apakah kamu sudah masuk Islam?” Jika mereka sudah masuk Islam, maka Allah melihat segala sesuatu tentang hamba-Nya jika mereka pergi.
اِنَّ الَّذِيْنَ يَكْفُرُ gaya رُوْنَ بِالْقِسْطِ مِنَ النَّاسِۙ فَبَشِّرْهُ مْ بِعَذَابٍ اَلِيْمٍ 21
Innalladzina yakfuruna bi’atillahi wa yaktulnan-nabiyina bigairi hakkiv wa yaktulunalladzina ya’muruna bil-kisti minan-nasi fa bassyir-ham albiadzina
Sesungguhnya membawa kabar gembira, yaitu azab yang pedih kepada orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah, membunuh para Nabi tanpa alasan yang sah (alasan yang benar) dan membunuh orang-orang yang menegakkan keadilan.
اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ حَبِطَتْ اَعْمَالُهُمْ فِى الدُّنْيَا لْاٰخِرَةِٖ وَمَا لَهُمْ مِّنْ نّّصِرِيْنَ.
Ulâ’ikalladzîna ḫabithat A’mâluhum Fid-Dun-yâ wal-Akhirati Wa Mâ Lahum Min Nashirin
Inilah orang-orang yang cahaya dan cahayanya sia-sia dan tidak mempunyai penolong.
3
A lam tara ilalladzina ûtû nasibam minal-kitbi yud’auna ila kitabillahi liahkuma bainahum tsumma yatawalla farikum min-hum wo hum mu’ridlun
Apakah kamu (Nabi Muhammad) tidak memperhatikan orang-orang (Yahudi) yang diberi sebagian (ilmu) Kitab (Taurat)? Mereka diajak (bermusyawarah) Kitab Allah untuk memutuskan (masalah) di antara mereka sendiri, kemudian sekelompok dari mereka berbalik dan menolak (kebenaran).
Di atas
Dzâlika bi’annahum qâlû lan Tamassanan-nâru illâ ayyâmam ma’dûdâtiw wa gharrahum fî dinihim mâ kânû yaftarûn
Oleh karena itu mereka mengatakan “Api neraka tidak akan menyentuh kita kecuali beberapa hari saja”. Mereka tertipu dalam agamanya dengan apa yang selalu mereka cari.
فَكَيْفَ اِذَا جَمَعْنٰهُمْ لِيَوْمٍ لَّا رَيْبَ فِيْهِۗ وَوُفِّ يَتْ كُل ُّ نَفْسٍ مَّا كَسَبَتْ وَهُمْ لَا
Fa kaifa idza jamanahum liaumil la raiba fih, wa wuffiat kullu nafsim ma kasabat wa hum la yudhlamun apa (nanti) jika Kami kumpulkan mereka (rahmat) pada hari yang tidak ada keraguan dan setiap jiwa diberi pahala yang utuh. Apa yang dia lakukan tanpa ketidakadilan?
Musim semi
Qulillahumma malikal-mulki tu’til-mulka man tasya’u wa tanzi’ul-mulka mim man tasya’u wa tuizzu man tasya’u wa tudzilu man tasya’, Biyadikal-khair, Innaka ‘alâ kullikaidir’
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Ya Allah, Pemilik Kekuasaan, Engkau memberi kekuasaan kepada siapa yang Engkau kehendaki dan merampas kekuasaan dari siapa pun yang Engkau kehendaki. Engkau meninggikan siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau merendahkan siapa pun yang Engkau kehendaki. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
تُوْلِجُ الَّيْلَ فِى النَّهَارِ وَتُوْلِجُ الَّهَارَ فِى الَّيْلِ وَتُخْر ِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّ تَ مِنَ الْحَيِّ تَقَيِّ تَسَرْ.
Tulijul-laila fin-nahari wa tulijun-nahra fil-laili wa tukhrizul-haiya minal-mayati wa tukhrizul-mayyita minal-hayyi wa tarzuku man tasyu bigairi hisab
Anda memasukkan malam ke dalam siang dan siang ke dalam malam. Engkau mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup. Engkau memberi rezeki kepada siapa saja yang Engkau kehendaki tanpa hisab.”
Untuk
â yattkidzil-muminal-kafiriina auliya min dunil-muminin, wa me yafl zalika fa laysa minallahi fi sayyin illa an tattaku min-hum tuqah, wa yudulhulhulmuhuaddl
Orang beriman tidak boleh menjadikan orang kafir sebagai walinya. Barangsiapa melakukan hal itu, maka hal itu tidak termasuk (ajaran) Allah, kecuali untuk menyelamatkan diri dari apa yang kamu takuti dari-Nya. Allah memperingatkan kamu tentang diri-Nya (siksaan-Nya). Hanya kepada Allah saja tempat kembalinya.
قُلْ اِنْ تُخْفُوْا مَا فِيْ صُدُوْرِكُمْ اَوْ تُبْدُوْهُ يَعْلَم ْهُ اللّ ّهُۗ وَيَعْلَمُ مَا فِى السَّمٰوٰ. ٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ٢٩
Qul in tukhfu ma fi shudurikum au tubduhu ya’lam-hullah, wa ya’lamu ma fis-samawati wa ma fil-ardal, waalhu ‘al’ kulli syaing kadir
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Apa yang kamu sembunyikan dalam hatimu atau ungkapkan, niscaya Allah mengetahuinya.” Dia mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Allah Maha Kuasa atas segalanya.
Pena penner
Yauma tajidu kullu nafsim ma’ amilat min khairim mudlaraw wa ma ‘amilat min su’, tawaddu lau anna bainah wa bainahu amdam ba’ida, wa yuhadzdzirukumullahu nafsah, bailfumhum
(Ingatlah) pada hari itu (ketika) setiap makhluk hidup akan menerima (serta balasan) atas perbuatan baik yang telah dilakukannya dan (serta balasan) atas perbuatan buruk yang dilakukannya. Dia berharap ada jarak yang jauh antara hari itu dan dirinya. Allah memperingatkan kamu tentang hal itu (siksaan). Allah Maha Penyayang kepada hamba-Nya.
3
Qul ing kuntum tuibunallah fattabiuni yuhibibkumullahu wa yagfir lakum zunubkum, waalhu gafurur rahim
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun, Yang Maha Baik.
قُلْ اَطِيْعُوab
Total Athiullah War-Chorres, Fa di Tavallau Phan Inallaha La Yuhibul-Kafirin
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Taatilah Allah dan Rasul (Nya). Jika kamu menutup mulut, maka Allah tidak terlalu menyukai orang-orang kafir.”
اِنَّ اللّeable, اصْطَفegrate اَّدَمَ وَنُوْحًا وَّاَ اِبْ own اِبْر wa to عَلَى الْعens
Innallahshtafa Adama Va Nuh Va Ala Ibrahima dan Ala ‘Imra’ Alal-Alam
Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga Imran di seluruh dunia (manusia seusianya).
Tuhan memberkati Anda 34
Zurriyatam B’adlaha Mim Ba’adal, Valahu Sam ‘Alim
(Mereka) adalah keturunan, sebagian dari mereka adalah keturunan yang lain. Allah adalah yang terbaik, mahakuasa.
اِذْ قَالَتِ امْرَاَتُ عِمْر AS رَبِّ اِنِّيْ.
Idz Qâlatimra’atu ‘Imrana Rabbi Innî Nadzartu Laka M!
(Ingatlah) Ketika istri Imran berkata, “Ya Tuhanku, sungguh aku bersumpah demi Engkau yang ada di perutku dengan sempurna untukmu (bertugas di Baitulmakdda). Maka terimalah (sumpah) dariku.
فَلَمَّا ener .
Ketika dia melahirkannya, dia berkata, “Ya Tuhan, saya melahirkan seorang anak perempuan.” Padahal Allah SWT mengetahui apa yang dilahirkannya (istri Imran). “Pria tidak seperti wanita. Aku menamakannya Mary dan aku ingin kamu melindungimu dari iblis terkutuk untuknya dan anak serta cucunya.”
فَتَقَبَّلَهَا رَبُّهَا بِقَبُوْلٍ حَسَنٍ. ۤ $B
Fa Takabah ‘Rabbuha’ Bikabulin ḫ Saniv V Ambatah ‘Nabatan Hasav V Kaffalah’ Zakarya ‘, Kullam’ Dakhala ‘Alaiha Zakaryal-Miharaba Vajada’ Indah ‘Rizka’ Aziana ‘Hairya’
Dia (Allah) menerimanya (Maria) dengan penerimaan yang baik, membesarkannya dengan pertumbuhan yang baik dan menyerahkan perawatannya kepada Zakaria. Setiap kali Zakaria memasuki Miharabnya, dia mendapat makanan di sebelahnya. Dia berkata, “Hei Miriam, dari mana kamu mendapatkan ini?” Dia (Maria) menjawab: “Dia dari Allah.” Sesungguhnya Allah memberi rezeki tanpa perhitungan.
Sangat ه كَكَرِيَّا رَبَّهٗۚ قَالَ رَبِّ هَبْ لِيْ مِنْ لّ َدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَ يِّبَةًۚ اِنَّكَ
Hunalika Da’A Zakarya Rabbah, Kala Rabbi Hub Lee Mill Ladunka Zurriyatan Thayiba, Inaka Sam’aud-D’
Di sanalah Zakhariya berdoa kepada Tuhannya. Beliau bersabda, “Ya Tuhan, berilah aku anak yang baik dariMu. Sesungguhnya Engkau Maha Hadir dalam Sholat.”
فَنَادَتْهُ الْمَلlight وَهُوَ قَاۤى Panti
Fa Nadat-Hul-Mal ‘Katu Va Huwa Kaimuyi Yushalli Phil-Miharabi Andlah Ubasyasiruka Biahaya Mushdikam Bikalimatim Minala V Syedav V Syedav Vs HuShurv.
Kemudian, sambil berdiri di Mihrab, malaikat (Gibril) memanggilnya, “Allah mendatangkan kabar gembira kepadamu (dari hawa nafsu), meneguhkan kalam Allah, kalam Yahya (kelahiran)), dan seorang nabi orang-orang yang beriman. “
قَالَ رَبِّ ا juga
Qâla Rabbi Anna Yakunu Lee Khelamuva Va Kad Balaghaniyal-Bibaru Wamra ‘Akir, Kala Kadzalikalahu Yaf’ Alu Ma Yasya ‘
Dia (Zakharia) berkata, “Ya Tuhanku, bagaimana aku dapat mempunyai anak, padahal aku sudah sangat tua dan isteriku adalah angin puyuh?” (Allah) berfirman, “Maka Allah berbuat apa saja yang Dia kehendaki.”
قَالَ رَبw ْٓ 4
Qâla Rabbij’Al Li Âyah, Qâla Âyatuka Allâ Tukliman-Nasa Tslasata Ayamine Ilâ Ramzâ, Vadzkur Rabbakaka Katasava Bill-‘Assyrian Wal-Ibakar
Dia (Zakaria) berkata, “Ya Tuhan, berilah aku tanda (kehamilan istriku).” Allah berfirman, “Tandanya bagimu adalah kamu (kamu) tidak dapat berbicara dengan manusia selama tiga hari tanpa tanda-tanda. Sebutkan sebanyak-banyaknya nama Tuhanmu (nama) dan muliakan mereka di sore dan pagi hari.”
وَاِذْ قَالَتِ الْمَلlight
Wa Idz Klatil-Mal’ Katu atau Maryamu Innallahshafaki Va
(Ingatlah) Ketika Malaikat (Jimbrill) berkata, “Hai Miriam, sesungguhnya Allah telah memilihmu, mensucikanmu dan mengangkatmu (saat itu) di atas seluruh wanita di alam semesta.
يulate
Ya ma’ar-bangkit’în
Wahai Miriam, ikutilah Tuhanmu, beribadahlah bersama mereka dan sembahlah mereka.
ذH لِكَ مِنْ
DZâlika min ambâ’il-gaibi nḫḫîhi ilaik, wa m Kunta Ladaihim Idz Yulku’s Aklamahum Iyuhum Yakfulu Malema Wo Ma Kunta Ladaihim Idz Yakhatashim
Ini adalah beberapa berita ajaib yang kami sampaikan kepada Anda (Nabi Muhammad). Sesungguhnya kamu tidak bersama mereka ketika mereka melemparkan pena (ke gambar) siapa yang akan menyelamatkan Maryam dan kamu tidak bersama mereka ketika mereka berbeda pendapat.
اِذْ قَالَتِ
Iadz Kalatil-Mal’ Katu Ya Mariamu Inllah Ubasi Siruki Bikalimimim Min-Rusmuhul-Uang ‘Isabanu Maryam Wajihan Fid-Dun-Yaya Wal-Akirati Va Minal-Mukarabin
(Ingatlah) Ketika Malaikat (Jibril) berkata, “Hai Maryam, sesungguhnya Allah memberikan kabar baik (kelahiran seorang anak yang diciptakan) dengan lamarannya, namanya Almasih bin Maryam, orang yang terkemuka di dunia dan akhirat dan sebagainya. pada.Orang-orang yang (dari Tuhan) didekatkan kepadanya.
وَيُكَلِّمُ النَّاسَ فِى
Wa Yukalimun-Nasa Phil-Pilli Wa Kahlava Va Minash-Shalihin
Beliau berbicara kepada orang-orang (saat) di ayunan dan ketika beliau sudah dewasa dan termasuk orang-orang yang beragama.
Pertanyaan
Kalat Rabbi Anna Yakunu Li Waladuva Woh Lam Yamsi Basar, Kala Kadzalikilahu Yakhaluku Ma Yasya’
Dia (Maria) berkata, “Tuhan, bagaimana aku bisa mempunyai anak meskipun tidak ada yang menyentuhku?” Dia (Allah) berfirman, “Maka Allah menciptakan apa yang Allah kehendaki.” Jika dia harus memutuskan sesuatu, dia hanya berkata, “Jadilah!” Jadilah itu.
وَيُعَلِّمُهُ ال ikuti
V Yulimuhul-Kitaba Val-Hikmata Vat-Taurata Wal-Ugil
Dia (Allah) mengajarinya buku (Yesus), Sofia, Taurat dan Injil.
وَرَسُوْلًا اِلelt
Vasulan Ila Bani Issla Anni Kad Jinni Ika Lakum Ang Kuntum Mumine
(Allah akan melakukannya) sebagai motivasi kepada anak-anak Israel. (Isa bersabda, “Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan suatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, sungguh Aku membuatkan (sesuatu) dari tanah itu yang berbentuk tanah untukmu. Lalu Aku meniupnya sehingga ia menjadi seekor burung dengan izin. Allah dari kelahiran. Dan orang yang mempunyai lembu (Riga) dan menghidupkan orang mati dengan izin Allah.
وَمُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ مِنَ ا التَّوْر wa ke وَلِ التَّوْر wa ke.
Vicky Lima Baina Yadya Hit-Taurati V Li’urilla Lakum B’Daldzi Hurrima ‘Alaikum Vee Ji Atmar B’Ayatim Mir Rabbikum, Fattakullah dan Atinmar
(Mereka mengutus saya) untuk membenarkan Taurat (menerbitkan) kepada saya dan membenarkan beberapa kasus yang telah dilarang. Aku datang kepadamu dengan suatu tanda (keajaiban) dari Tuhanmu. Jadi teguhlah pada Allah dan percayalah padaku.
اِنَّ اللنٰ رَبِّيْ فَ فَاعْبُدُوْ sangat
Inllah Rabbi va Rabbidal Fabuduh, Hadaza Shiratum Mustakim
Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhanmu. Jadi sembahlah itu. Ini adalah rute yang lurus.
فَلَمَّآ ٢٥
એફએ લમ્મ અḫઅસ્સા’ îâ મીન-હુમુલ-કુફરા ક્લા મન અહરી ઇલલ્લાહ, qâlal -wâriyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy’ îâ min-Humul-kufra qâla man ahârî illallâh yyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Ketika Yesus menemui Pasangannya (anak-anak Israel), beliau berkata, “Siapakah yang akan menjadi penolongku bagi Tuhan (mendukung agama)?” Hatri (sahabat setianya) menjawab: “Kami adalah penolong Tuhan (agama). Kami beriman kepada Tuhan dan bersaksi bahwa kami adalah seorang Muslim.
رَبَّنَآ اulate
Rabbanâ Âmannâ bimâ anzalta wattaba’nar -rasûla produser ma’asy -sydîn
Tuhan, kami beriman kepada apa yang Engkau kirimkan dan ikuti rasul. Jadi, masukkan orang-orang yang bersaksi kepada kami.
وَمَكَرُوْا وَمَكَرَ اللّeablegl
Makru V V Makrah, Vallahu Khairul-Makirin
Mereka melakukan tipu daya (kafir) dan Allah pun membalas kecurangan. Allah lebih baik berbuat curang.
اذْ قَال
Idz Kailalahu Ya ‘Mutwafika V Rafi’o V Rafi’ Ka Mutahiruka Minalladzi’s Kafaru Va Jailulladzinatba ‘Kafaru Ila Yumil -Kiamah, Hai Takhtalifun.
(Ingat) Ketika Allah bersabda, “Oisa, sesungguhnya Aku mengambilmu, membawamu kepadaku, akan mensucikanmu dengan orang-orang yang hampa dan menjadikan orang-orang yang mengikutimu menjadi orang-orang terbaik yang sedang krisis. Kamu kembali, maka Aku akan selalu putuskanlah apa yang selalu kamu permasalahkan.
3
Fa ammalladzîna kafarû fa’adzdzibuhum ‘adzâban Syadîdan fid-dun-yb wal-Ikirati wa mâ min nâshirîn
Barangsiapa yang mengganggu, akan Aku siksa mereka sekeras-kerasnya di dunia dan pada akhirnya tidak ada penolong bagi mereka.”
📤
Wa Ammalladazina Amanu V ‘Amilush-Shalihati Pa Yuvafihim Ujurahum, Vallahu L’ Youhibbudh-Dhalimin
Sementara itu, orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, maka mereka akan mendapatkan balasan yang setimpal. Tuhan tidak menyukai penjahat.
ذH
Dzâlika natluhu ‘alaika minal -âti wadz-dzikril-qîm
Ini adalah (kisah Yesus) yang kita baca (Nabi Muhammad) bagian dari bukti (kebenaran Anda sebagai rasul) dan peringatan yang penuh dengan hikmah (al-Kuran).
Sudut pandang
Inna Matsala ‘Indullahi Kamatsali Adam, Kalakahu Artinya Tsumma Kala Lahu Kun Fa Yakun
Memang benar gambaran Yesus bagi Tuhan itu seperti Adam (ciptaan). Dia berhasil keluar dari tanah lalu dia berkata, “Jadilah!” Jadi jadilah seperti itu.
Berikutnya
Al-Akuku Mir Rabbika Fa L El Takum Minal-Mumtarin
Kebenaran itu dari Tuhanmu. Maka janganlah kamu (Nabi Muhammad SAW) termasuk orang yang bertanya-tanya.
فَمَنْ فِيْهِ بَعْدِ مَ مَاۤءَكَ مِنَ الْعِلْمِ فَقُلْ ت ا َ ْ ْ نْفُسَنَا وَاَنْفُسَكُمْۗ ثُمَّ ن ن َ َ ٦١ ٦١ ٦١ ٦١ ٦١ ٦١ ٦١ ٦١ ٦١ ٦١ ٦١ ٦١ ٦١ ٦١ ٦١ ٦١ ٦١ ٦١ ٦١ ٦١ ٦١ 61 61 61 61 61 61
Fa Mana Jajka Fihi Mim Baadi Maa Minal -Lami Fa Total Ta Tahat Nad’o Abna’ dan Wo Abna Va Nisaan V Nisa Va Nisa’
Orang yang menolakmu dalam kasus ini kemudian ditangkap setelah laporanmu, lalu berkata (Nabi Muhammad), “Ayo panggil anak-anak kami dan anak-anakmu, suami kami dan pasanganmu, lalu ayo pergi, laknat Allah.
انّ ذا لهوَ الْق الْح وما منْ اله الseharusnya
Inna Hadza Lahwal-Kashhal-Akk, Va Berarti Il Hashin Ilallah, V Inalah Lahuval-Ezul-Honkam
Memang benar, ini adalah kisah nyata. Tidak ada Tuhan selain Allah, dan Allah juga sungguh Mahajakan yang maha besar lagi.
Selesai
FA kepada Tavaru Fa Inalha ‘Alihip Bill-Mufsidin
Jika mereka menutup mulut (mereka mengetahui) bahwa sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang merugikan.
قُلْ يware
Keren ya Ahlal -kitbi t’Alau il ‘Kalimatin Sau’im Baina’s Wo Bainakum A Albuda Illev – Muslimun
(Nabi Muhammad) Katakanlah, “Ahlulkritub, mari kita lanjutkan pada usulan (pegangan) yang sama antara kami dan kamu jangan menyembah siapapun kecuali Allah, kami tidak mempersekutukannya dengan apapun dan (bahkan) sebagian dari kami Jangan berbuat sebagaimana Tuhan.
^
Yâ Ahlal-Kitabi Lima Tu Hakim Fi Iberhma Va Ma Inzilatite-Touratu V Wal L-Ujalu Il Mime Badih, A Lt Ta’
Ohlikatab, kenapa kamu mendukung Ibrahim? Faktanya, Taurat dan Injil tidak diumumkan kecuali Ibrahim. Apakah kamu tidak mengerti?
ٓانل dengan Pet eau ي ي ي ي
Hâ’antum hâ’ulâ’i
Ini kamu Kamu telah membahas apa yang kamu ketahui, tetapi mengapa kamu berdebat tentang apa yang tidak kamu ketahui? Tuhan tahu, ketika kamu tidak tahu.
م. ٦٧ ٦٧ ٦٧ ٦٧ ٦٧ ٦٧ ٦٧ ٦٧ ٦٧ ٦٧
Infam Muslim, Va Maa Ka Binik dari Ma Kana Iberhmu Jhadiawa
Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan seorang Nasrani, namun ia telah melahirkan Hanif (Muslim). Tidak termasuk (golongan) orang-orang musyrik.
اig الى النّ.
Inna UL Lun-NC BIBRAHMLA Laladznatba’hu Wa H âDZAN-Nabiyyu Waldzî.
Sesungguhnya orang yang paling dekat dengan Ibrahim adalah orang-orang yang mengikutinya, para Nabi (Nabi Muhammad) dan orang-orang yang beriman. Allah adalah pelindung orang beriman.
وَ الْكِم الْكِ μών الْكِ anggota
Vadadath Th’Fetam Artinya Ahlil-Kitibi Lau Udililinakum, Wa Ma Yudilina Allahm Va Ma Yas’uran
Tim Ahlulkitab ingin menyesatkan Anda. Sesungguhnya mereka tidak menyesatkan diri mereka sendiri kecuali diri mereka sendiri. Namun, mereka tidak mengetahuinya.
Dari saya
Yâ Ahlal-Kitbi Lima Takfur B’AAIIITITILA Va Entam Tusi-Had 2 No
Ohlikatab, kenapa kamu bisa mengingkari lagu-lagu Tuhan, padahal kamu (yang sebenarnya) kamu tahu?
મારામાંથી ااهلَ الْكِ
YÂ અહલાલ-કીટબી પાંચ તાલબીસનાલ-અક્વા બીલ-બથિલી વા ટાકાટ્યુમનાલ-એક્કાએ વા એન્ટમ તા’મ û ન
ઓહલકિતાબ, તમે જાણો છો તેમ છતાં, તમે વેનિટી સાથે યોગ્ય રીતે ભળી શકો છો અને સત્યને છુપાવી શકો છો, ભલે તમે જાણો છો?
الا loiting الِ الْكِمبِم الِالِ الْكِالْكِous ال Ter
Wa qâlayth th’yfatum min ah
એક આહલુલકીતાબ ટીમે (એક બીજા) કહ્યું, “તમે બપોરે વહેલા માને છે અને અંત (બપોરે) ને ખલેલ પહોંચાડનારાઓને જે જાહેર કરવામાં આવે છે તેના પર તમે વિશ્વાસ કરો છો જેથી તેઓ પાછા ફરે (કુફ્રને).
ولا ت ت الّا s ل ل ْ ¯ ْ ْ ْ ْ ل ْ ل ل ل ل ل ل ل ل ل ل
વા લ Â તુ’મિની ઇલ લિમન તબ્બીઆ દનાકુમ, કુલી ઇન્નાલ-હુડ â હુડલ â લ â એ યુઆટ â એડમ મ â ટમ એયુ યુ યુજેજેજમ ‘ઇન્ડા રબ્બિકમ, કુલી-ફડલા બાયડિલેહ,
તમારા ધર્મનું પાલન કરતા અન્ય લોકોમાં વિશ્વાસ ન કરો. (તમે માનતા નથી) કે કોઈ તમને જે આપવામાં આવે છે તે આપવામાં આવશે અથવા તમારા ભગવાન સમક્ષ તમારો વિરોધાભાસ કરશે. તેણે તે કોને ઇચ્છ્યું તે આપ્યું. અલ્લાહ ફરીથી જાણીને જાણીને.
સમાપ્ત الله الْف રા
યાખ્હશુ બિરમાટીમા મે યાસી
۞ ه اهلِ الْكِ મારો
તા’માન-હુ બિકિન્ટિથિ યુ યુઆડ્ડીહ ઇલાક, વા મીન-હમ મેન ઇન તા’માન-હુ બિડિનાલી લ Â યુએડ્ડીહ ઇલાઇકા ounce ંસ મ â મ ડુમ્ટા ‘અલિહિ ક â’i’ એલેઇન વ â લ ‘માં વાન-હ્યુમ માણસમાં વા મી મીન આહલિલ-કિતબી માણસ yqulûna ‘અલાલેહિલ-કડઝિબા વા હમ યે’મ û ન
આહલુલકીતાબમાં એવા લોકો છે, જો તમે તેના પર ખૂબ જ સંપત્તિ પર વિશ્વાસ કરો છો, તો તે ચોક્કસપણે તમને પાછો આપે છે. જો કે, એવા લોકોમાં (પણ) છે, જો તમે દિનાર પર વિશ્વાસ કરો છો, તો જ્યાં સુધી તમે હંમેશા તેને એકત્રિત ન કરો ત્યાં સુધી તે તમને પાછા આપતા નથી. આ એટલા માટે છે કારણ કે તેઓએ કહ્યું હતું કે, “ઉમીના લોકો સામે આપણા માટે કોઈ પાપ નથી.” તેઓ એવી વાતો કહે છે જે ભગવાનને જૂઠું બોલે છે, તેમ છતાં તેઓ જાણે છે.
بلٰى منْ الوْفٰى ονος اللله ُحِالّٰ الْمتّقِيْούδι ٧٦
બાલ મેન uf ફ બાયહદીહ î વટ્ટાકા ફા ઇનલ â લહા યુબીબુલ-મુત્તાકન
તે એવું નથી! કોઈપણ જે વચનો જાળવી રાખે છે અને ધર્મનિષ્ઠ છે, હકીકતમાં અલ્લાહ જે લોકો ધર્મનિષ્ઠ છે તેમને પ્રેમ કરે છે.
انّ الّذِن اللُ ટેરી الله اللّٰ الل કીડી ઉપરની ઉપરની ઉપરની તુલનામાં
ઈનાલાદઝના યાસૈતારના બાયહદિલિહી વા એમેનીહિમ ત્સમાનંગ ક્યલાન ઉલ’આઇકા લ Â â ala ala lahum ફાઇલ;
ખરેખર, જે લોકો અલ્લાહના વચનો અને સસ્તા સન્માન માટેના તેમના વ્રતનું માર્કેટિંગ કરે છે, તેઓ પછીના જીવનમાં ભાગ લેશે નહીં, અલ્લાહ તેમનું અભિવાદન કરશે નહીં, પુનરુત્થાનના દિવસ તરફ ધ્યાન આપશે નહીં અને તેમને સાફ કરશે નહીં. તેમના માટે એક પીડાદાયક સજા થશે.
واِنّ مِنْمْ لفرِا يلْوٗنَ اَلْلْeseપાસ
વા ઇન્ના મીન-હેમ લાફેરકય યલવાના અલસિનાટહુમ બીલ-કિતબી લિતાસાબાહુ મીનાલ-કિતબી વા મા હુવા મીનાલ-કિટબ-કાદઝિબા વા યે’માલેન
સેસંગગુહની દી અંતરા મેરેકા (બાની ઇસરાઇલ) એડા સેગોલોંગન યાંગ મેમુતર-મુટર લિડાહનીયા (કેટીકા મેમ્બકા) અલ્કિતાબ અગર કામુ મેનાયંગકા (યાંગ મેરેકા બકા) ઇટુ સેબાગિયન દરિ અલકીતાબ. પદાહલ, ઇટુ બુકન દરી અલ્કિતાબ. મેરેકા બર્કાતા, “ઇટુ દરી અલ્લાહ.” પદાહલ, ઇટુ બુકન દરી અલ્લાહ. મરેકા મેંગાટકન હલ યાંગ ડસ્ટહદપ અલ્લાહ, સેડંગકન મરેકા મેન્ગાટાહુઇ.
مَا كَانَ لِبَشَرٍ اَنْ يُّؤْتِيَهُ اللّٰهُ الْكِتٰبَ وَالْحُكْمَ وَالنُّبُوَّةَ ثُمَّ يَقُوْلَ لِirst كُوْنُوْا عِبَادًا ِّيْ مِنْ مِنْ ا اللّٰهِ وَلٰكِنْ كُوْنُوْا رَبَّانِيّٖنَ بِمَ كُنْتُمْ تُعَ تُعَ ا Recْكِتٰبَ ا وَبِمَ كُنْتُمْ كُنْتُمْ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩ ٧٩
મના લિબસિયરિન એય યુ’ટિયાહુલહુલ-કિત્બા વ Wal લ-ḫukma વાન-નુબુવાટા ત્સુમ્મા યાકલા લિન-એનસી કન્ની ‘ઇબડલ લિન મીન જી;
ટિડાક સેપાત્યા સેસેરેટંગ દિબેરી અલ્કિતાબ, બુકમ, ડેન કેનાબિયન ઓલેહ અલ્લાહ, કેમુડિયન દિયા બર્કાતા કેપાડા મનુસિયા, “જાદિલાહ કમુ પેરા પેનાઇમ્બાહકુ (પેનિમ્બાહ) અલ્લાહ, અલ્લાહ મેમ્ગન કૈલા, પેલાજારિન્યા!
Аللَا يمُركُمْ اَنْ ■ تتّخِذُyep الْمَلٰۤىِٕك وَا وااات و الْ و الْلٰۤىِٕك و.
વા લ â યમુરકુમ એન તત્તાખીદઝુલ-મલા’કાતા વાન-નબીય્યાના આર્બબાબબાબબાબ, એક યેમુરુકમ બીલ-કુફ્રી બાઓડા ઇડઝ એન્ટમ મુસ્લિમન
ટિડક (સેપતુતુન્યા) પુલા દિયા મેનીયુરુહ કામુ મેન્જદિકન પેરા મલાઇકટ ડેન પેરા નબી સેબાગાઇ તુહાન. અપકાહ (પાટુટ) ડાયા મેનીયુરુહ કામુ (બર્બુઆટ) કેકુફુરાન સેટેલા કામુ મેન્જાડી મુસ્લિમ;
وَاِذْ اخخ اللّٰ مِْثاق ا ا اાત
ડબ્લ્યુએ ઇડઝ અખાદઝલહુ મ î ટ્સ્કાન-નબીઆય્યા લમ â ÂTaitukum મિંગ કિટબીવ વા ઝટમ ‘અલ Dzâlikum Isshrî, QLû û ACURRAN, QALA FASY-hadû Wa akm î â â î î â â â â â â â â â â â â â q
. અલ્લાહ બર્ફિરમેન, “અપકાહ કામુ મેંગાકુઇ ડેન મેનેરીમા પરજનજિયન ડેન્ગન-કુ એટસ યાંગ ડેમિકિયન ઇટુ?” મેરેકા મેન્જાવાબ, “કામી મેંગાકુઇ.” અલ્લાહ બર્ફિરમેન, “કલાઉ બેગિતુ, બેરસિલ્હ કામુ (પેરા નબી) ડેન અકુ મંજાડી સાકસી (પુલા) બરસમા કામુ.”
توَ تَوَلّٰى بَعْدَ ذٰلِكف فاُولٰۤىِٕك ُمُ الْف્ٰલિકે ْفٰوْنَ ٨٢ ٨٢اُولٰۤىِٕكٰۤىِٕك
ફા મેન તાવલ બાડા ડીઝલીકા ફા યુ ઉલ’આઇકા હમુલ-ફ્સીક્યુન્સિયાપા યાંગ બેર્પલિંગ સેટીલાહ ઇટુ, મેરેકા ઇટુલાહ ઓરંગ-ઓરેંજ ફાસિક.
اففرَ ِ ا اللّٰ ابْغُوْنَ وَلَ اَلْ اَل اَلَ اَلَ
એક ફા ગૈરા દનીલ â લિએ યબગના વા લાહા અસલામા મેન ફિસ-સામવતી વ Wal લ-આર્સી થાઉવ વા કર-હુ વા ઇલીહિ યુરજા’ન
મેંગાપા મરેકા મેનનન અગમા સેલેન અગમા અલ્લાહ? પદાહલ, હન્યા કેપાડા-ન્યા અપા યાંગ ડી લંગિત ડેન દી બુમિ બર્સેરાહ દીરી, બૈક ડેનગન સુકા મૌપન તેરપક્ષ, ડેન હન્યા કેપાડા-ના મેરેકા દીકેમ્બાલિકન.
ٰ ગમ
કુલ Â મન્ના બિલિહી વા મા ઉન્ઝિલા ‘અલેના વા મા ઉન્ઝિલા’ અલાહિયા વા ઇઝ્મા’આલા વા ઇઝ-વા યે’કબા વ Wal લ-એએસબીએ મા બૈના આદિમ મીન-હમ વા નાનુ મુસ્લિલીન
કટકનલાહ (નબી મુહમ્મદ), “કામી બેરીમન કેપદા અલ્લાહ ડેન પાડા અપા યાંગ ડીતુરૂંકન કેપાડા મુસા, ઇસા, સેરતા પેરા નબી દરી તુહન મરેકા.
وَمَنْ غ ا ا الْاِاِلَامِ ِ ْلَا فلَنْ ُّقْبَلَ مِنْْ فِى الْاٰخِرةِ مِنَ الْخ્ٰલિકે ِ ِ ْ ٨٥٨٥
ડબ
સિયાપા યાંગ મેનંકરી અગમા સેલેન ઇસ્લામ, સેકાલી-કાલી (અગમાન્યા) ટીડક અકન ડાયટિમા ડેરિન્યા દાન દી ટર્મસુક ઓરેન્જ-ઓરેન્જ યાંગ રૂગી.
.
કૈફા યહદીલહુ કૌમંગ કફાર û બ્ડા îmânihim wa syahidû û અન્નર-રાસલા ḫaqquw wa jâ’ahuumul-ayyinât, valâhu lâ yahdil-vaaumadhlnâ
બગૈમાના (મુંગકીન) અલ્લાહ અકન સભ્ય પેટુંજુક કેપાડા સુઆતુ ક um મ યાંગ કુફુર સેટેલા મરેકા બેરીમન ડેન મેંગાકુઇ બહવા રાસુલ એ? અલ્લાહ તિદાક સભ્ય પેટુંજુક કેપડા કૌમ યાંગ ઝાલિમ.
اُو કહ્યું
Ulâ’ika જાઝ’યુહુમ અન્ના ‘અલાઇહિમ લા’નાટાલ â લિહી વ Wal લ-માલા’કાતી વાન-એનસી અજમા’ન
મેરેકા ઇટુ, બાલાસાન્ય અદાલાહ દીતિમ્પા લકનત અલ્લાહ, પેરા મલાઇકાટ, ડેન મનુસિયા સેલુરુહનીયા.
Nation ઇનશન
ખલિદના ફ Â, લ Â યુખાફફુ
મેરેકા કેકલ દી દલમ્યા (લકનાટ). તિદાક અકન ડિરીનકન અઝબ દરી મેરેકા, ડેન મરેકા ટીડક દિબેરી પેનાંગગુહાન,
Berikutnya
ઇલલાલાદઝના ટિબી મીમ બા’ડી ડીઝલીકા વા એશલા;
કેક્યુલી નારંગી-નારંગી યાંગ બર્ટોબેટ સેટેલાહ ઇટુ ડેન મેમ્પરબાઇકી (દિરિઆયા). ખરેખર, અલ્લાહ માફ કરે છે, વધુ દયાળુ.
اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بَعْدَ اِيْمَانِهِمْ ثُمَّ ازْدَادُوْا كُفْرًا لَّنْ تُقْبَلَ تَوْبَتُهُمْۚ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الضَّاۤلُّوْنَ ٩٠
Innalladzîna kafarû ba’da îmânihim tsummazdâdû kufral lan tuqbala taubatuhum, wa ulâ’ika humudl-dlâllûn
Sesungguhnya orang-orang yang kufur setelah beriman, kemudian bertambah kekufurannya, tidak akan diterima tobatnya dan mereka itulah orang-orang sesat.
اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَمَاتُوْا وَهُمْ كُفَّارٌ فَلَنْ يُّقْبَلَ مِنْ اَحَدِهِمْ مِّلْءُ الْاَرْضِ ذَهَبًا وَّلَوِ افْتَدٰى بِهٖۗ اُولٰۤىِٕكَ لَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ وَّمَا لَهُمْ مِّنْ نّٰصِرِيْنَࣖ ٩١
Innalladzîna kafarû wa mâtû wa hum kuffârun fa lay yuqbala min aḫadihim mil’ul-ardli dzahabaw wa lawiftadâ bih, ulâ’ika lahum ‘adzâbun alîmuw wa mâ lahum min nâshirîn
Sesungguhnya orang-orang yang kufur dan mati sebagai orang-orang kafir tidak akan diterima (tebusan) dari seseorang di antara mereka sekalipun (berupa) emas sepenuh bumi, sekiranya dia hendak menebus diri dengannya. Mereka itulah orang-orang yang mendapat azab yang pedih dan tidak ada penolong bagi mereka.
لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتّٰى تُنْفِقُوْا مِمَّا تُحِبُّوْنَۗ وَمَا تُنْفِقُوْا مِنْ شَيْءٍ فَاِنَّ اللّٰهَ بِهٖ عَلِيْمٌ ٩٢
Lan tanâlul-birra ḫattâ tunfiqû mimmâ tuḫibbûn, wa mâ tunfiqû min syai’in fa innallâha bihî ‘alîm
Kamu sekali-kali tidak akan memperoleh kebajikan (yang sempurna) sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai. Apa pun yang kamu infakkan, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui tentangnya.
۞ كُلُّ الطَّعَامِ كَانَ حِلًّا لِّبَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ اِلَّا مَا حَرَّمَ اِسْرَاۤءِيْلُ عَلٰى نَفْسِهٖ مِنْ قَبْلِ اَنْ تُنَزَّلَ التَّوْرٰىةُۗ قُلْ فَأْتُوْا بِالتَّوْرٰىةِ فَاتْلُوْهَآ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ ٩٣
Kulluth-tha’âmi kâna ḫillal libanî isrâ’îla illâ mâ ḫarrama isrâ’îlu ‘alâ nafsihî ming qabli an tunazzalat-taurâh, qul fa’tû bit-taurâti fatlûhâ ing kuntum shâdiqîn
Semua makanan halal bagi Bani Israil, kecuali makanan yang diharamkan oleh Israil (Ya’qub) atas dirinya sebelum Taurat diturunkan. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Bawalah Taurat lalu bacalah, jika kamu orang-orang yang benar.”
فَمَنِ افْتَرٰى عَلَى اللّٰهِ الْكَذِبَ مِنْۢ بَعْدِ ذٰلِكَ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ ٩٤
Fa maniftarâ ‘alallâhil-kadziba mim ba’di dzâlika fa ulâ’ika humudh-dhâlimûn
Maka, siapa yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah setelah itu, mereka itulah orang-orang zalim.
قُلْ صَدَقَ اللّٰهُۗ فَاتَّبِعُوْا مِلَّةَ اِبْرٰهِيْمَ حَنِيْفًاۗ وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ ٩٥
Qul shadaqallâh, fattabi’û millata ibrâhîma ḫanîfâ, wa mâ kâna minal-musyrikîn
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Mahabenar Allah (dalam firman-Nya).” Maka, ikutilah agama Ibrahim yang hanif dan dia tidaklah termasuk orang-orang musyrik.
اِنَّ اَوَّلَ بَيْتٍ وُّضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِيْ بِبَكَّةَ مُبٰرَكًا وَّهُدًى لِّلْعٰلَمِيْنَۚ ٩٦
Inna awwala baitiw wudli’a lin-nâsi lalladzî bibakkata mubârakaw wa hudal lil-‘âlamîn
Sesungguhnya rumah (ibadah) pertama yang dibangun untuk manusia adalah (Baitullah) yang (berada) di Bakkah (Makkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh alam.
فِيْهِ اٰيٰتٌۢ بَيِّنٰتٌ مَّقَامُ اِبْرٰهِيْمَ ەۚ وَمَنْ دَخَلَهٗ كَانَ اٰمِنًاۗ وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ اِلَيْهِ سَبِيْلًاۗ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعٰلَمِيْنَ ٩٧
Fîhi âyâtum bayyinâtum maqâmu ibrâhîm, wa man dakhalahû kâna âminâ, wa lillâhi ‘alan-nâsi ḫijjul-baiti manistathâ’a ilaihi sabîlâ, wa mang kafara fa innallâha ghaniyyun ‘anil-‘âlamîn
Di dalamnya terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) Maqam Ibrahim. Siapa yang memasukinya (Baitullah), maka amanlah dia. (Di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, (yaitu bagi) orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Siapa yang mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu pun) dari seluruh alam.
قُلْ يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ لِمَ تَكْفُرُوْنَ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ وَاللّٰهُ شَهِيْدٌ عَلٰى مَا تَعْمَلُوْنَ ٩٨
Qul yâ ahlal-kitâbi lima takfurûna bi’âyâtillâhi wallâhu syahîdun ‘alâ mâ ta’malûn
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai Ahlulkitab, mengapa kamu terus-menerus mengingkari ayat-ayat Allah, padahal Allah Maha Menyaksikan apa yang kamu kerjakan?”
قُلْ يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ لِمَ تَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ مَنْ اٰمَنَ تَبْغُوْنَهَا عِوَجًا وَّاَنْتُمْ شُهَدَاۤءُۗ وَمَا اللّٰهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُوْنَ ٩٩
Qul yâ ahlal-kitâbi lima tashuddûna ‘an sabîlillâhi man âmana tabghûnahâ ‘iwajaw wa antum syuhadâ’, wa mallâhu bighâfilin ‘ammâ ta’malûn
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai Ahlulkitab, mengapa kamu terus-menerus menghalang-halangi orang-orang yang beriman dari jalan Allah? Kamu (memang) menghendakinya (jalan Allah itu) menjadi bengkok, sedangkan kamu menyaksikan. Allah tidak lengah terhadap apa yang kamu kerjakan.”
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنْ تُطِيْعُوْا فَرِيْقًا مِّنَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ يَرُدُّوْكُمْ بَعْدَ اِيْمَانِكُمْ كٰفِرِيْنَ ١٠٠
Yâ ayyuhalladzîna âmanû in tuthî’û farîqam minalladzîna ûtul-kitâba yaruddûkum ba’da îmânikum kâfirînWahai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti segolongan dari orang yang diberi Alkitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang-orang kafir setelah beriman.
وَكَيْفَ تَكْفُرُوْنَ وَاَنْتُمْ تُتْلٰى عَلَيْكُمْ اٰيٰتُ اللّٰهِ وَفِيْكُمْ رَسُوْلُهٗۗ وَمَنْ يَّعْتَصِمْ بِاللّٰهِ فَقَدْ هُدِيَ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍࣖ ١٠١
Wa kaifa takfurûna wa antum tutlâ ‘alaikum âyâtullâhi wa fîkum rasûluh, wa may ya’tashim billâhi fa qad hudiya ilâ shirâthim mustaqîm
Bagaimana kamu (sampai) menjadi kafir, padahal ayat-ayat Allah dibacakan kepada kamu dan Rasul-Nya (Nabi Muhammad) pun berada di tengah-tengah kamu? Siapa yang berpegang teguh pada (agama) Allah, sungguh dia telah diberi petunjuk ke jalan yang lurus.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ ١٠٢
Yâ ayyuhalladzîna âmanuttaqullâha ḫaqqa tuqâtihî wa lâ tamûtunna illâ wa antum muslimûn
Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim.
وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا وَّلَا تَفَرَّقُوْاۖ وَاذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ اِذْ كُنْتُمْ اَعْدَاۤءً فَاَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ فَاَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهٖٓ اِخْوَانًاۚ وَكُنْتُمْ عَلٰى شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَاَنْقَذَكُمْ مِّنْهَاۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اٰيٰتِهٖ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ ١٠٣
Wa’tashimû biḫablillâhi jamî’aw wa lâ tafarraqû wadzkurû ni’matallâhi ‘alaikum idz kuntum a’dâ’an fa allafa baina qulûbikum fa ashbaḫtum bini’matihî ikhwânâ, wa kuntum ‘alâ syafâ ḫufratim minan-nâri fa angqadzakum min-hâ, kadzâlika yubayyinullâhu lakum âyâtihî la’allakum tahtadûn
Berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, janganlah bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara. (Ingatlah pula ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk.
وَلْتَكُنْ مِّنْكُمْ اُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ ١٠٤
Waltakum mingkum ummatuy yad’ûna ilal-khairi wa ya’murûna bil-ma’rûfi wa yan-hauna ‘anil-mungkar, wa ulâ’ika humul-mufliḫûn
Hendaklah ada di antara kamu segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung.
وَلَا تَكُوْنُوْا كَالَّذِيْنَ تَفَرَّقُوْا وَاخْتَلَفُوْا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْبَيِّنٰتُۗ وَاُولٰۤىِٕكَ لَهُمْ عَذَابٌ عَظِيْمٌۙ ١٠٥
Wa lâ takûnû kalladzîna tafarraqû wakhtalafû mim ba’di mâ jâ’ahumul-bayyinât, wa ulâ’ika lahum ‘adzâbun ‘adhîm
Janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih setelah sampai kepada mereka keterangan yang jelas. Mereka itulah orang-orang yang mendapat azab yang sangat berat.
يَّوْمَ تَبْيَضُّ وُجُوْهٌ وَّتَسْوَدُّ وُجُوْهٌۚ فَاَمَّا الَّذِيْنَ اسْوَدَّتْ وُجُوْهُهُمْۗ اَ كَفَرْتُمْ بَعْدَ اِيْمَانِكُمْ فَذُوْقُوا الْعَذَابَ بِمَا كُنْتُمْ تَكْفُرُوْنَ ١٠٦
Yauma tabyadldlu wujûhuw wa taswaddu wujûh, fa ammalladzînaswaddat wujûhuhum, a kafartum ba’da îmânikum fa dzûqul-‘adzâba bimâ kuntum takfurûn
(Azab itu terjadi) pada hari ketika ada wajah yang putih berseri dan ada pula wajah yang hitam kusam. Adapun orang-orang yang berwajah hitam kusam (kepada mereka dikatakan), “Mengapa kamu kafir setelah beriman? Oleh karena itu, rasakanlah azab yang disebabkan kekafiranmu.”
وَاَمَّا الَّذِيْنَ ابْيَضَّتْ وُجُوْهُهُمْ فَفِيْ رَحْمَةِ اللّٰهِۗ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ ١٠٧
Wa ammalladzînabyadldlat wujûhuhum fa fî raḫmatillâh, hum fîhâ khâlidûn
Adapun orang-orang yang berwajah putih berseri, mereka berada dalam rahmat Allah (surga). Παραμένουν σε αυτό.
تِلْكَ اٰيٰتُ اللّٰهِ نَتْلُوْهَا عَلَيْكَ بِالْحَقِّۗ وَمَا اللّٰهُ يُرِيْدُ ظُلْمًا لِّلْعٰلَمِيْنَ ١٠٨
Tilka âyâtullâhi natlûhâ ‘alaika bil-ḫaqq, wa mallâhu yurîdu dhulmal lil-‘âlamîn
Itulah ayat-ayat Allah yang Kami bacakan kepadamu dengan benar dan tidaklah Allah berkehendak melakukan kezaliman pada semesta alam.
وَلِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ وَاِلَى اللّٰهِ تُرْجَعُ الْاُمُوْرُࣖ ١٠٩
Wa lillâhi mâ fis-samâwâti wa mâ fil-ardl, wa ilallâhi turja’ul-umûr
Milik Allahlah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan hanya kepada Allah segala urusan dikembalikan.
كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِۗ وَلَوْ اٰمَنَ اَهْلُ الْكِتٰبِ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْۗ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ وَاَكْثَرُهُمُ الْفٰسِقُوْنَ ١١٠
Kuntum khaira ummatin ukhrijat lin-nâsi ta’murûna bil-ma’rûfi wa tan-hauna ‘anil-mungkari wa tu’minûna billâh, walau âmana ahlul-kitâbi lakâna khairal lahum, min-humul-mu’minûna wa aktsaruhumul-fâsiqûn
Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia (selama) kamu menyuruh (berbuat) yang makruf, mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Seandainya Ahlulkitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman dan kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik.
لَنْ يَّضُرُّوْكُمْ اِلَّآ اَذًىۗ وَاِنْ يُّقَاتِلُوْكُمْ يُوَلُّوْكُمُ الْاَدْبَارَۗ ثُمَّ لَا يُنْصَرُوْنَ ١١١
Lay yadlurrûkum illâ adzâ, wa iy yuqâtilûkum yuwallûkumul-adbâr, tsumma lâ yunsharûn
Mereka tidak akan membahayakanmu, kecuali gangguan-gangguan kecil saja. Jika mereka memerangi kamu, niscaya mereka berbalik ke belakang (kalah), kemudian mereka tidak mendapat pertolongan.
ضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ اَيْنَ مَا ثُقِفُوْٓا اِلَّا بِحَبْلٍ مِّنَ اللّٰهِ وَحَبْلٍ مِّنَ النَّاسِ وَبَاۤءُوْ بِغَضَبٍ مِّنَ اللّٰهِ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الْمَسْكَنَةُۗ ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ كَانُوْا يَكْفُرُوْنَ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ وَيَقْتُلُوْنَ الْاَنْبِۢيَاۤءَ بِغَيْرِ حَقٍّۗ ذٰلِكَ بِمَا عَصَوْا وَّكَانُوْا يَعْتَدُوْنَ ١١٢
Dluribat ‘alaihimudz-dzillatu aina mâ tsuqifû illâ biḫablim minallâhi wa ḫablim minan-nâsi wa bâ’û bighadlabim minallâhi wa dluribat ‘alaihimul-maskanah, dzâlika bi’annahum kânû yakfurûna bi’âyâtillâhi wa yaqtulûnal-ambiyâ’a bighairi ḫaqq, dzâlika bimâ ‘ashaw wa kânû ya’tadûn
Kehinaan ditimpakan kepada mereka di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka (berpegang) pada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia. Mereka pasti mendapat murka dari Allah dan kesengsaraan ditimpakan kepada mereka. Yang demikian itu karena mereka mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa hak (alasan yang benar). Yang demikian itu karena mereka durhaka dan melampaui batas.
۞ لَيْسُوْا سَوَاۤءًۗ مِنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ اُمَّةٌ قَاۤىِٕمَةٌ يَّتْلُوْنَ اٰيٰتِ اللّٰهِ اٰنَاۤءَ الَّيْلِ وَهُمْ يَسْجُدُوْنَ ١١٣
Laisû sawâ’â, min ahlil-kitâbi ummatung qâ’imatuy yatlûna âyâtillâhi ânâ’al-laili wa hum yasjudûn
Mereka tidak sama. Di antara Ahlulkitab ada golongan yang lurus. Mereka membaca ayat-ayat Allah pada malam hari dalam keadaan bersujud (salat).
يُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُسَارِعُوْنَ فِى الْخَيْرٰتِۗ وَاُولٰۤىِٕكَ مِنَ الصّٰلِحِيْنَ ١١٤
Yu’minûna billâhi wal-yaumil-âkhiri wa ya’murûna bil-ma’rûfi wa yan-hauna ‘anil-mungkari wa yusâri’ûna fil-khairât, wa ulâ’ika minash-shâliḫîn
Mereka beriman kepada Allah dan hari Akhir, menyuruh (berbuat) yang makruf, mencegah dari yang mungkar, dan bersegera (mengerjakan) berbagai kebajikan. Mereka itu termasuk orang-orang saleh.
وَمَا يَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ فَلَنْ يُّكْفَرُوْهُۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌ ۢ بِالْمُتَّقِيْنَ ١١٥
Wa mâ yaf’alû min khairin fa lay yukfarûh, wallâhu ‘alîmum bil-muttaqîn
Kebaikan apa pun yang mereka kerjakan, mereka tidak akan dihalangi dari (pahala)-nya. Allah Maha Mengetahui orang-orang bertakwa.
اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَنْ تُغْنِيَ عَنْهُمْ اَمْوَالُهُمْ وَلَآ اَوْلَادُهُمْ مِّنَ اللّٰهِ شَيْـًٔاۗ وَاُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ النَّارِۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ ١١٦
Innalladzîna kafarû lan tughniya ‘an-hum amwâluhum wa lâ aulâduhum minallâhi syai’â, wa ulâ’ika ash-ḫâbun-nâr, hum fîhâ khâlidûn
Sesungguhnya orang-orang yang kufur, baik harta maupun anak-anaknya, sedikit pun tidak dapat menolak (azab) Allah. Mereka itu penghuni neraka. Παραμένουν σε αυτό.
مَثَلُ مَا يُنْفِقُوْنَ فِيْ هٰذِهِ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا كَمَثَلِ رِيْحٍ فِيْهَا صِرٌّ اَصَابَتْ حَرْثَ قَوْمٍ ظَلَمُوْٓا اَنْفُسَهُمْ فَاَهْلَكَتْهُۗ وَمَا ظَلَمَهُمُ اللّٰهُ وَلٰكِنْ اَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُوْنَ ١١٧
Matsalu mâ yunfiqûna fî hâdzihil-ḫayâtid-dun-yâ kamatsali rîḫin fîhâ shirrun ashâbat ḫartsa qaumin dhalamû anfusahum fa ahlakat-h, wa mâ dhalamahumullâhu wa lâkin anfusahum yadhlimûn
Perumpamaan harta yang mereka infakkan di dalam kehidupan dunia ini adalah ibarat angin yang mengandung hawa sangat dingin yang menimpa tanaman (milik) suatu kaum yang menzalimi diri sendiri, lalu (angin itu) merusaknya. Allah tidak menzalimi mereka, tetapi mereka yang menzalimi diri sendiri.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوْا بِطَانَةً مِّنْ دُوْنِكُمْ لَا يَأْلُوْنَكُمْ خَبَالًاۗ وَدُّوْا مَا عَنِتُّمْۚ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاۤءُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْۖ وَمَا تُخْفِيْ صُدُوْرُهُمْ اَكْبَرُۗ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْاٰيٰتِ اِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُوْنَ ١١٨
Yâ ayyuhalladzîna âmanû lâ tattakhidzû bithânatam min dûnikum lâ ya’lûnakum khabâlâ, waddû mâ ‘anittum, qad badatil-baghdlâ’u min afwâhihim wa mâ tukhfî shudûruhum akbar, qad bayyannâ lakumul-âyâti ing kuntum ta’qilûn
Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil teman kepercayaan dari orang-orang di luar kalangan (agama)-mu (karena) mereka tidak henti-hentinya (mendatangkan) kemudaratan bagimu. Mereka menginginkan apa yang menyusahkanmu. Sungguh, telah nyata kebencian dari mulut mereka dan apa yang mereka sembunyikan dalam hati lebih besar. Sungguh, Kami telah menerangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu berpikir.
هٰٓاَنْتُمْ اُولَاۤءِ تُحِبُّوْنَهُمْ وَلَا يُحِبُّوْنَكُمْ وَتُؤْمِنُوْنَ بِالْكِتٰبِ كُلِّهٖۚ وَاِذَا لَقُوْكُمْ قَالُوْٓا اٰمَنَّاۖ وَاِذَا خَلَوْا عَضُّوْا عَلَيْكُمُ الْاَنَامِلَ مِنَ الْغَيْظِۗ قُلْ مُوْتُوْا بِغَيْظِكُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ ۢ بِذَاتِ الصُّدُوْرِ ١١٩
Hâ’antum ulâ’i tuḫibbûnahum wa lâ yuḫibbûnakum wa tu’minûna bil-kitâbi kullih, wa idzâ laqûkum qâlû âmannâ wa idzâ khalau ‘adldlû ‘alaikumul-anâmila minal-ghaîdh, qul mûtû bighaidhikum, innallâha ‘alîmum bidzâtish-shudûr
Begitulah kamu. Kamu menyukai mereka, padahal mereka tidak menyukaimu, dan kamu beriman pada semua kitab. Apabila mereka berjumpa denganmu, mereka berkata, “Kami beriman.” Apabila mereka menyendiri, mereka menggigit ujung jari karena murka kepadamu. Katakanlah, “Matilah kamu karena kemurkaanmu itu!” Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati.
اِنْ تَمْسَسْكُمْ حَسَنَةٌ تَسُؤْهُمْۖ وَاِنْ تُصِبْكُمْ سَيِّئَةٌ يَّفْرَحُوْا بِهَاۗ وَاِنْ تَصْبِرُوْا وَتَتَّقُوْا لَا يَضُرُّكُمْ كَيْدُهُمْ شَيْـًٔاۗ اِنَّ اللّٰهَ بِمَا يَعْمَلُوْنَ مُحِيْطٌࣖ ١٢٠
In tamsaskum ḫasanatun tasu’hum wa in tushibkum sayyi’atuy yafraḫû bihâ, wa in tashbirû wa tattaqû lâ yadlurrukum kaiduhum syai’â, innallâha bimâ ya’malûna muḫîth
Jika kamu memperoleh kebaikan, (niscaya) mereka bersedih hati. Adapun jika kamu tertimpa bencana, mereka bergembira karenanya. Jika kamu bersabar dan bertakwa, tidaklah tipu daya mereka akan menyusahkan kamu sedikit pun. Sesungguhnya Allah Maha Meliputi segala yang mereka kerjakan.
وَاِذْ غَدَوْتَ مِنْ اَهْلِكَ تُبَوِّئُ الْمُؤْمِنِيْنَ مَقَاعِدَ لِلْقِتَالِۗ وَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ ١٢١
Wa idz ghadauta min ahlika tubawwi’ul-mu’minîna maqâ’ida lil-qitâl, wallâhu samî’un ‘alîm
(Ingatlah) ketika engkau (Nabi Muhammad) berangkat pada pagi hari meninggalkan keluargamu untuk mengatur orang-orang mukmin pada pos-pos pertempuran. Ο Αλλάχ είναι όλα τα ακουστικά, όλα γνωστά.
اِذْ هَمَّتْ طَّۤاىِٕفَتٰنِ مِنْكُمْ اَنْ تَفْشَلَاۙ وَاللّٰهُ وَلِيُّهُمَاۗ وَعَلَى اللّٰهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُوْنَ ١٢٢
Idz hammath thâ’ifatâni mingkum an tafsyalâ wallâhu waliyyuhumâ, wa ‘alallâhi falyatawakkalil-mu’minûn
(Ingatlah) ketika dua golongan dari pihak kamu ingin (mundur) karena takut, padahal Allah adalah penolong mereka. Oleh karena itu, hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakal.
وَلَقَدْ نَصَرَكُمُ اللّٰهُ بِبَدْرٍ وَّاَنْتُمْ اَذِلَّةٌۚ فَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ ١٢٣
Wa laqad nasharakumullâhu bibadriw wa antum adzillah, fattaqullâha la’allakum tasykurûn
Sungguh, Allah benar-benar telah menolong kamu dalam Perang Badar, padahal kamu (pada saat itu) adalah orang-orang lemah. Oleh karena itu, bertakwalah kepada Allah agar kamu bersyukur.
اِذْ تَقُوْلُ لِلْمُؤْمِنِيْنَ اَلَنْ يَّكْفِيَكُمْ اَنْ يُّمِدَّكُمْ رَبُّكُمْ بِثَلٰثَةِ اٰلَافٍ مِّنَ الْمَلٰۤىِٕكَةِ مُنْزَلِيْنَۗ ١٢٤
Idz taqûlu lil-mu’minîna a lay yakfiyakum ay yumiddakum rabbukum bitsalâtsati âlâfim minal-malâ’ikati munzalîn
(Ingatlah) ketika engkau (Nabi Muhammad) mengatakan kepada orang-orang mukmin, “Apakah tidak cukup bagimu bahwa Tuhanmu membantumu dengan tiga ribu malaikat yang diturunkan (dari langit)?”
بَلٰٓىۙ اِنْ تَصْبِرُوْا وَتَتَّقُوْا وَيَأْتُوْكُمْ مِّنْ فَوْرِهِمْ هٰذَا يُمْدِدْكُمْ رَبُّكُمْ بِخَمْسَةِ اٰلَافٍ مِّنَ الْمَلٰۤىِٕكَةِ مُسَوِّمِيْنَ ١٢٥
Balâ in tashbirû wa tattaqû wa ya’tûkum min faurihim hâdzâ yumdidkum rabbukum bikhamsati âlâfim minal-malâ’ikati musawwimîn
“Ya (cukup).” Jika kamu bersabar dan bertakwa, lalu mereka datang menyerang kamu dengan tiba-tiba, niscaya Allah menolongmu dengan lima ribu malaikat yang memakai tanda.
وَمَا جَعَلَهُ اللّٰهُ اِلَّا بُشْرٰى لَكُمْ وَلِتَطْمَىِٕنَّ قُلُوْبُكُمْ بِهٖۗ وَمَا النَّصْرُ اِلَّا مِنْ عِنْدِ اللّٰهِ الْعَزِيْزِ الْحَكِيْمِۙ ١٢٦
Wa mâ ja’alahullâhu illâ busyrâ lakum wa litathma’inna qulûbukum bih, wa man-nashru illâ min ‘indillâhil-‘azîzil-ḫakîm
Allah tidak menjadikannya (pertolongan itu) kecuali hanya sebagai kabar gembira bagi (kemenangan)-mu dan agar hatimu tenang karenanya. Tidak ada kemenangan selain dari Allah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.
لِيَقْطَعَ طَرَفًا مِّنَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اَوْ يَكْبِتَهُمْ فَيَنْقَلِبُوْا خَاۤىِٕبِيْنَ ١٢٧
Liyaqtha’a tharafam minalladzîna kafarû au yakbitahum fa yangqalibû khâ’ibîn
(Hal itu dilakukan) untuk membinasakan segolongan orang yang kufur atau untuk menjadikan mereka hina sehingga mereka kembali tanpa memperoleh apa pun.
لَيْسَ لَكَ مِنَ الْاَمْرِ شَيْءٌ اَوْ يَتُوْبَ عَلَيْهِمْ اَوْ يُعَذِّبَهُمْ فَاِنَّهُمْ ظٰلِمُوْنَ ١٢٨
Laisa laka minal-amri syai’un au yatûba ‘alaihim au yu’adzdzibahum fa innahum dhâlimûn
Hal itu sama sekali bukan menjadi urusanmu (Nabi Muhammad), apakah Allah menerima tobat mereka atau mengazabnya karena sesungguhnya mereka orang-orang zalim.
وَلِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ يَغْفِرُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَّشَاۤءُۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌࣖ ١٢٩
Wa lillâhi mâ fis-samâwâti wa mâ fil-ardl, yaghfiru limay yasyâ’u wa yu’adzdzibu may yasyâ’, wallâhu ghafûrur raḫîm
Milik Allahlah segala yang ada di langit dan segala yang ada di bumi. Dia mengampuni siapa yang Dia kehendaki dan mengazab siapa yang Dia kehendaki. Ο Αλλάχ είναι πιο επιεικής, πιο ελεήμου.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَأْكُلُوا الرِّبٰوٓا اَضْعَافًا مُّضٰعَفَةًۖ وَّاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَۚ ١٣٠
Yâ ayyuhalladzîna âmanû lâ ta’kulur-ribâ adl’âfam mudlâ’afataw wattaqullâha la’allakum tufliḫûn
Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.
وَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِيْٓ اُعِدَّتْ لِلْكٰفِرِيْنَۚ ١٣١wattaqun-nârallatî u’iddat lil-kâfirînLindungilah dirimu dari api neraka yang disediakan bagi orang-orang kafir.
وَاَطِيْعُوا اللّٰهَ وَالرَّسُوْلَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَۚ ١٣٢
Wa athî’ullâha war-rasûla la’allakum tur-ḫamûn
Taatilah Allah dan Rasul (Nabi Muhammad) agar kamu diberi rahmat.
۞ وَسَارِعُوْٓا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُۙ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَۙ ١٣٣
Wa sâri’û ilâ maghfiratim mir rabbikum wa jannatin ‘ardluhas-samâwâtu wal-ardlu u’iddat lil-muttaqîn
Bersegeralah menuju ampunan dari Tuhanmu dan surga (yang) luasnya (seperti) langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa,
الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّۤاءِ وَالضَّرَّۤاءِ وَالْكٰظِمِيْنَ الْغَيْظَ وَالْعَافِيْنَ عَنِ النَّاسِۗ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَۚ ١٣٤
Alladzîna yunfiqûna fis-sarrâ’i wadl-dlarrâ’i wal-kâdhimînal-ghaidha wal-‘âfîna ‘anin-nâs, wallâhu yuḫibbul-muḫsinîn
(yaitu) orang-orang yang selalu berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, orang-orang yang mengendalikan kemurkaannya, dan orang-orang yang memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan.
وَالَّذِيْنَ اِذَا فَعَلُوْا فَاحِشَةً اَوْ ظَلَمُوْٓا اَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللّٰهَ فَاسْتَغْفَرُوْا لِذُنُوْبِهِمْۗ وَمَنْ يَّغْفِرُ الذُّنُوْبَ اِلَّا اللّٰهُۗ وَلَمْ يُصِرُّوْا عَلٰى مَا فَعَلُوْا وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ ١٣٥
Walladzîna idzâ fa’alû fâḫisyatan au dhalamû anfusahum dzakarullâha fastaghfarû lidzunûbihim, wa may yaghfirudz-dzunûba illallâh, wa lam yushirrû ‘alâ mâ fa’alû wa hum ya’lamûn
Demikian (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, mereka (segera) mengingat Allah lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya. Siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Mereka pun tidak meneruskan apa yang mereka kerjakan (perbuatan dosa itu) sedangkan mereka mengetahui(-nya).
اُولٰۤىِٕكَ جَزَاۤؤُهُمْ مَّغْفِرَةٌ مِّنْ رَّبِّهِمْ وَجَنّٰتٌ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۗ وَنِعْمَ اَجْرُ الْعٰمِلِيْنَۗ ١٣٦
Ulâ’ika jazâ’uhum maghfiratum mir rabbihim wa jannâtun tajrî min taḫtihal-an-hâru khâlidîna fîhâ, wa ni’ma ajrul-‘âmilîn
Mereka itu balasannya adalah ampunan dari Tuhan mereka dan surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Παραμένουν σε αυτό. (Itulah) sebaik-baik pahala bagi orang-orang yang mengerjakan (amal-amal saleh).
قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِكُمْ سُنَنٌۙ فَسِيْرُوْا فِى الْاَرْضِ فَانْظُرُوْا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِيْنَ ١٣٧
Qad khalat ming qablikum sunanun fa sîrû fil-ardli fandhurû kaifa kâna ‘âqibatul-mukadzdzibîn
Sungguh, telah berlalu sebelum kamu sunah-sunah (Allah). Oleh karena itu, berjalanlah di (segenap penjuru) bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan para pendusta (rasul-rasul).
هٰذَا بَيَانٌ لِّلنَّاسِ وَهُدًى وَّمَوْعِظَةٌ لِّلْمُتَّقِيْنَ ١٣٨
Hâdzâ bayânul lin-nâsi wa hudaw wa mau’idhatul lil-muttaqîn
Inilah (Al-Qur’an) suatu keterangan yang jelas untuk semua manusia, petunjuk, dan pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.
وَلَا تَهِنُوْا وَلَا تَحْزَنُوْا وَاَنْتُمُ الْاَعْلَوْنَ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ ١٣٩
Wa lâ tahinû wa lâ taḫzanû wa antumul-a’launa ing kuntum mu’minîn
Janganlah kamu (merasa) lemah dan jangan (pula) bersedih hati, padahal kamu paling tinggi (derajatnya) jika kamu orang-orang mukmin.
اِنْ يَّمْسَسْكُمْ قَرْحٌ فَقَدْ مَسَّ الْقَوْمَ قَرْحٌ مِّثْلُهٗۗ وَتِلْكَ الْاَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِۚ وَلِيَعْلَمَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَيَتَّخِذَ مِنْكُمْ شُهَدَاۤءَۗ وَاللّٰهُ لَا يُحِبُّ الظّٰلِمِيْنَۙ ١٤٠
Iy yamsaskum qar-ḫun fa qad massal-qauma qar-ḫum mitsluh, wa tilkal-ayyâmu nudâwiluhâ bainan-nâs, wa liya’lamallâhulladzîna âmanû wa yattakhidza mingkum syuhadâ’, wallâhu lâ yuḫibbudh-dhâlimîn
Jika kamu (pada Perang Uhud) mendapat luka, maka mereka pun (pada Perang Badar) mendapat luka yang serupa. Masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran) dan Allah mengetahui orang-orang beriman (yang sejati) dan sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada. Allah tidak menyukai orang-orang zalim.
وَلِيُمَحِّصَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَيَمْحَقَ الْكٰفِرِيْنَ ١٤١
Wa liyumaḫḫishallâhulladzîna âmanû wa yam-ḫaqal-kâfirîn
(Pergiliran tersebut juga) agar Allah membersihkan orang-orang yang beriman (dari dosa mereka) dan membinasakan orang-orang kafir.
اَمْ حَسِبْتُمْ اَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَعْلَمِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ جَاهَدُوْا مِنْكُمْ وَيَعْلَمَ الصّٰبِرِيْنَ ١٤٢
Am ḫasibtum an tadkhulul-jannata wa lammâ ya’lamillâhulladzîna jâhadû mingkum wa ya’lamash-shâbirîn
Apakah kamu mengira akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antara kamu dan belum nyata pula orang-orang yang sabar.
وَلَقَدْ كُنْتُمْ تَمَنَّوْنَ الْمَوْتَ مِنْ قَبْلِ اَنْ تَلْقَوْهُۖ فَقَدْ رَاَيْتُمُوْهُ وَاَنْتُمْ تَنْظُرُوْنَࣖ ١٤٣
Wa laqad kuntum tamannaunal-mauta ming qabli an talqauhu fa qad ra’aitumûhu wa antum tandhurûn
Sungguh, kamu benar-benar mengharapkan mati (syahid) sebelum kamu menghadapinya (peperangan). Maka, (sekarang) kamu sungguh telah melihat (peperangan itu) dan menyaksikan (kematian).
وَمَا مُحَمَّدٌ اِلَّا رَسُوْلٌۚ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِ الرُّسُلُۗ اَفَا۟ىِٕنْ مَّاتَ اَوْ قُتِلَ انْقَلَبْتُمْ عَلٰٓى اَعْقَابِكُمْۗ وَمَنْ يَّنْقَلِبْ عَلٰى عَقِبَيْهِ فَلَنْ يَّضُرَّ اللّٰهَ شَيْـًٔاۗ وَسَيَجْزِى اللّٰهُ الشّٰكِرِيْنَ ١٤٤
Wa mâ muḫammadun illâ rasûl, qad khalat ming qablihir-rusul, a fa im mâta au qutilangqalabtum ‘alâ a’qâbikum, wa may yangqalib ‘alâ ‘aqibaihi fa lay yadlurrallâha syai’â, wa sayajzillâhusy-syâkirîn
(Nabi) Muhammad hanyalah seorang rasul. Sebelumnya telah berlalu beberapa rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh, kamu berbalik ke belakang (murtad)? Siapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak akan mendatangkan mudarat kepada Allah sedikit pun. Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.
وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ اَنْ تَمُوْتَ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ كِتٰبًا مُّؤَجَّلًاۗ وَمَنْ يُّرِدْ ثَوَابَ الدُّنْيَا نُؤْتِهٖ مِنْهَاۚ وَمَنْ يُّرِدْ ثَوَابَ الْاٰخِرَةِ نُؤْتِهٖ مِنْهَاۗ وَسَنَجْزِى الشّٰكِرِيْنَ ١٤٥
Wa mâ kâna linafsin an tamûta illâ bi’idznillâhi kitâbam mu’ajjalâ, wa may yurid tsawâbad-dun-yâ nu’tihî min-hâ, wa may yurid tsawâbal-âkhirati nu’tihî min-hâ, wa sanajzisy-syâkirîn
Setiap yang bernyawa tidak akan mati, kecuali dengan izin Allah sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Siapa yang menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala (dunia) itu dan siapa yang menghendaki pahala akhirat, niscaya Kami berikan (pula) kepadanya pahala (akhirat) itu. Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.
وَكَاَيِّنْ مِّنْ نَّبِيٍّ قٰتَلَۙ مَعَهٗ رِبِّيُّوْنَ كَثِيْرٌۚ فَمَا وَهَنُوْا لِمَآ اَصَابَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَمَا ضَعُفُوْا وَمَا اسْتَكَانُوْاۗ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الصّٰبِرِيْنَ ١٤٦
Wa ka’ayyim min nabiyying qâtala ma’ahû ribbiyyûna katsîr, fa mâ wahanû limâ ashâbahum fî sabîlillâhi wa mâ dla’ufû wa mastakânû, wallâhu yuḫibbush-shâbirîn
Betapa banyak nabi yang berperang didampingi sejumlah besar dari pengikut(-nya) yang bertakwa. Mereka tidak (menjadi) lemah karena bencana yang menimpanya di jalan Allah, tidak patah semangat, dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah mencintai orang-orang yang sabar.
وَمَا كَانَ قَوْلَهُمْ اِلَّآ اَنْ قَالُوْا رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوْبَنَا وَاِسْرَافَنَا فِيْٓ اَمْرِنَا وَثَبِّتْ اَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ ١٤٧
Wa mâ kâna qaulahum illâ ang qâlû rabbanaghfir lanâ dzunûbanâ wa isrâfanâ fî amrinâ wa tsabbit aqdâmanâ wanshurnâ ‘alal-qaumil-kâfirîn
Tidak lain ucapan mereka kecuali doa, “Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebihan dalam urusan kami, tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.”
فَاٰتٰىهُمُ اللّٰهُ ثَوَابَ الدُّنْيَا وَحُسْنَ ثَوَابِ الْاٰخِرَةِۗ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَࣖ ١٤٨
Fa âtâhumullâhu tsawâbad-dun-yâ wa ḫusna tsawâbil-âkhirah, wallâhu yuḫibbul-muḫsinîn
Maka, Allah menganugerahi mereka balasan (di) dunia dan pahala yang baik (di) akhirat. Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنْ تُطِيْعُوا الَّذِيْنَ كَفَرُوْا يَرُدُّوْكُمْ عَلٰٓى اَعْقَابِكُمْ فَتَنْقَلِبُوْا خٰسِرِيْنَ ١٤٩
Yâ ayyuhalladzîna âmanû in tuthî’ulladzîna kafarû yaruddûkum ‘alâ a’qâbikum fa tangqalibû khâsirîn
Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu menaati orang-orang yang kufur, niscaya mereka akan mengembalikan kamu ke belakang (murtad). Akibatnya, kamu akan kembali dalam keadaan merugi.
بَلِ اللّٰهُ مَوْلٰىكُمْۚ وَهُوَ خَيْرُ النّٰصِرِيْنَ ١٥٠
Balillâhu maulâkum, wa huwa khairun nâshirîn
Namun, (hanya) Allahlah pelindungmu dan Dia penolong yang terbaik.
سَنُلْقِيْ فِيْ قُلُوْبِ الَّذِيْنَ كَفَرُوا الرُّعْبَ بِمَٓا اَشْرَكُوْا بِاللّٰهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهٖ سُلْطٰنًاۚ وَمَأْوٰىهُمُ النَّارُۗ وَبِئْسَ مَثْوَى الظّٰلِمِيْنَ ١٥١
Sanulqî fî qulûbilladzîna kafarur-ru’ba bimâ asyrakû billâhi mâ lam yunazzil bihî sulthânâ, wa ma’wâhumun-nâr, wa bi’sa matswadh-dhâlimîn
Kami akan memasukkan rasa takut ke dalam hati orang-orang yang kufur karena mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan keterangan tentangnya. Tempat kembali mereka adalah neraka. (Itulah) seburuk-buruk tempat tinggal (bagi) orang-orang zalim.
وَلَقَدْ صَدَقَكُمُ اللّٰهُ وَعْدَهٗٓ اِذْ تَحُسُّوْنَهُمْ بِاِذْنِهٖۚ حَتّٰىٓ اِذَا فَشِلْتُمْ وَتَنَازَعْتُمْ فِى الْاَمْرِ وَعَصَيْتُمْ مِّنْۢ بَعْدِ مَآ اَرٰىكُمْ مَّا تُحِبُّوْنَۗ مِنْكُمْ مَّنْ يُّرِيْدُ الدُّنْيَا وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرِيْدُ الْاٰخِرَةَۚ ثُمَّ صَرَفَكُمْ عَنْهُمْ لِيَبْتَلِيَكُمْۚ وَلَقَدْ عَفَا عَنْكُمْۗ وَاللّٰهُ ذُوْ فَضْلٍ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ ١٥٢
Wa laqad shadaqakumullâhu wa’dahû idz taḫussûnahum bi’idznih, ḫattâ idzâ fasyiltum wa tanâza’tum fil-amri wa ‘ashaitum mim ba’di mâ arâkum mâ tuḫibbûn, mingkum may yurîdud-dun-yâ wa mingkum may yurîdul-âkhirah, tsumma sharafakum ‘an-hum liyabtaliyakum, wa laqad ‘afâ ‘angkum, wallâhu dzû fadllin ‘alal-mu’minîn
Sungguh, Allah benar-benar telah memenuhi janji-Nya kepadamu ketika kamu membunuh mereka dengan izin-Nya sampai pada saat kamu (dalam keadaan) lemah, berselisih dalam urusan itu, dan mengabaikan (perintah Rasul) setelah Allah memperlihatkan kepadamu apa yang kamu sukai. Di antara kamu ada orang yang menghendaki dunia dan di antara kamu ada (pula) orang yang menghendaki akhirat. Kemudian, Allah memalingkan kamu dari mereka untuk mengujimu. Sungguh, Dia benar-benar telah memaafkan kamu. Allah mempunyai karunia (yang diberikan) kepada orang-orang mukmin.
۞ اِذْ تُصْعِدُوْنَ وَلَا تَلْوٗنَ عَلٰٓى اَحَدٍ وَّالرَّسُوْلُ يَدْعُوْكُمْ فِيْٓ اُخْرٰىكُمْ فَاَثَابَكُمْ غَمًّا ۢ بِغَمٍّ لِّكَيْلَا تَحْزَنُوْا عَلٰى مَا فَاتَكُمْ وَلَا مَآ اَصَابَكُمْۗ وَاللّٰهُ خَبِيْرٌ ۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ ١٥٣
Idz tush’idûna wa lâ talwûna ‘alâ aḫadiw war-rasûlu yad’ûkum fî ukhrâkum fa atsâbakum ghammam bighammil likai lâ taḫzanû ‘alâ mâ fâtakum wa lâ mâ ashâbakum, wallâhu khabîrum bimâ ta’malûn
(Ingatlah) ketika kamu lari dan tidak menoleh kepada siapa pun, sedangkan Rasul (Muhammad) memanggilmu dari belakang. Oleh karena itu, Allah menimpakan kepadamu kesedihan demi kesedihan agar kamu tidak bersedih hati (lagi) terhadap apa yang luput dari kamu dan terhadap apa yang menimpamu. Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.
ثُمَّ اَنْزَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْۢ بَعْدِ الْغَمِّ اَمَنَةً نُّعَاسًا يَّغْشٰى طَۤاىِٕفَةً مِّنْكُمْۙ وَطَۤاىِٕفَةٌ قَدْ اَهَمَّتْهُمْ اَنْفُسُهُمْ يَظُنُّوْنَ بِاللّٰهِ غَيْرَ الْحَقِّ ظَنَّ الْجَاهِلِيَّةِۗ يَقُوْلُوْنَ هَلْ لَّنَا مِنَ الْاَمْرِ مِنْ شَيْءٍۗ قُلْ اِنَّ الْاَمْرَ كُلَّهٗ لِلّٰهِۗ يُخْفُوْنَ فِيْٓ اَنْفُسِهِمْ مَّا لَا يُبْدُوْنَ لَكَۗ يَقُوْلُوْنَ لَوْ كَانَ لَنَا مِنَ الْاَمْرِ شَيْءٌ مَّا قُتِلْنَا هٰهُنَاۗ قُلْ لَّوْ كُنْتُمْ فِيْ بُيُوْتِكُمْ لَبَرَزَ الَّذِيْنَ كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقَتْلُ اِلٰى مَضَاجِعِهِمْۚ وَلِيَبْتَلِيَ اللّٰهُ مَا فِيْ صُدُوْرِكُمْ وَلِيُمَحِّصَ مَا فِيْ قُلُوْبِكُمْۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌ ۢ بِذَاتِ الصُّدُوْرِ ١٥٤
Tsumma anzala ‘alaikum mim ba’dil-ghammi amanatan nu’âsay yaghsyâ thâ’ifatam mingkum wa thâ’ifatung qad ahammat-hum anfusuhum yadhunnûna billâhi ghairal-ḫaqqi dhannal-jâhiliyyah, yaqûlûna hal lanâ minal-amri min syaî’, qul innal-amra kullahû lillâh, yukhfûna fî anfusihim mâ lâ yubdûna lak, yaqûlûna lau kâna lanâ minal-amri syai’um mâ qutilnâ hâhunâ, qul lau kuntum fî buyûtikum labarazalladzîna kutiba ‘alaihimul-qatlu ilâ madlâji’ihim, wa liyabtaliyallâhu mâ fî shudûrikum wa liyumaḫḫisha mâ fî qulûbikum, wallâhu ‘alîmum bidzâtish-shudûr
Setelah kamu ditimpa kesedihan, kemudian Dia menurunkan rasa aman kepadamu (berupa) kantuk yang meliputi segolongan dari kamu, sedangkan segolongan lagi telah mencemaskan diri mereka sendiri. Mereka berprasangka yang tidak benar terhadap Allah seperti sangkaan jahiliah. Mereka berkata, “Adakah sesuatu yang dapat kita perbuat dalam urusan ini?” Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sesungguhnya segala urusan itu di tangan Allah.” Mereka menyembunyikan dalam hatinya apa yang tidak mereka terangkan kepadamu. Mereka berkata, “Seandainya ada sesuatu yang dapat kami perbuat dalam urusan ini, niscaya kami tidak akan dibunuh (dikalahkan) di sini.” Katakanlah (Nabi Muhammad), “Seandainya kamu ada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditetapkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh.” Allah (berbuat demikian) untuk menguji yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui segala isi hati.
اِنَّ الَّذِيْنَ تَوَلَّوْا مِنْكُمْ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعٰنِۙ اِنَّمَا اسْتَزَلَّهُمُ الشَّيْطٰنُ بِبَعْضِ مَا كَسَبُوْاۚ وَلَقَدْ عَفَا اللّٰهُ عَنْهُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ حَلِيْمٌࣖ ١٥٥
Innalladzîna tawallau mingkum yaumaltaqal-jam’âni innamastazallahumusy-syaithânu biba’dli mâ kasabû, wa laqad ‘afallâhu ‘an-hum, innallâha ghafûrun ḫalîm
Sesungguhnya orang-orang yang berpaling di antara kamu pada hari ketika dua pasukan bertemu, sesungguhnya mereka hanyalah digelincirkan oleh setan disebabkan sebagian kesalahan (dosa) yang telah mereka perbuat. Allah benar-benar telah memaafkan mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَكُوْنُوْا كَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَقَالُوْا لِاِخْوَانِهِمْ اِذَا ضَرَبُوْا فِى الْاَرْضِ اَوْ كَانُوْا غُزًّى لَّوْ كَانُوْا عِنْدَنَا مَا مَاتُوْا وَمَا قُتِلُوْاۚ لِيَجْعَلَ اللّٰهُ ذٰلِكَ حَسْرَةً فِيْ قُلُوْبِهِمْۗ وَاللّٰهُ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ ١٥٦
Yâ ayyuhalladzîna âmanû lâ takûnû kalladzîna kafarû wa qâlû li’ikhwânihim idzâ dlarabû fil-ardli au kânû ghuzzal lau kânû ‘indanâ mâ mâtû wa mâ qutilû, liyaj’alallâhu dzâlika ḫasratan fî qulûbihim, wallâhu yuḫyî wa yumît, wallâhu bimâ ta’malûna bashîr
Wahai orang-orang yang beriman, janganlah seperti orang-orang yang kufur dan berbicara tentang saudara-saudaranya, apabila mereka mengadakan perjalanan di bumi atau berperang, “Seandainya mereka tetap bersama kami, tentulah mereka tidak mati dan tidak terbunuh.” (Allah membiarkan mereka bersikap demikian) karena Allah hendak menjadikan itu (kelak) sebagai penyesalan di hati mereka.
وَلَىِٕنْ قُتِلْتُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ اَوْ مُتُّمْ لَمَغْفِرَةٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرَحْمَةٌ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُوْنَ ١٥٧
Wa la’ing qutiltum fî sabîlillâhi au muttum lamaghfiratum minallâhi wa raḫmatun khairum mimmâ yajma’ûn
Sungguh, jika kamu gugur di jalan Allah atau mati, pastilah ampunan Allah dan rahmat-Nya lebih baik (bagimu) daripada apa (harta rampasan) yang mereka kumpulkan.
وَلَىِٕنْ مُّتُّمْ اَوْ قُتِلْتُمْ لَاِلَى اللّٰهِ تُحْشَرُوْنَ ١٥٨
Wa la’im muttum au qutiltum la’ilallâhi tuḫsyarûn
Sungguh, jika kamu mati atau gugur, pastilah kepada Allah kamu dikumpulkan.
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ ١٥٩
Fa bimâ raḫmatim minallâhi linta lahum, walau kunta fadhdhan ghalîdhal-qalbi lanfadldlû min ḫaulika fa’fu ‘an-hum wastaghfir lahum wa syâwir-hum fil-amr, fa idzâ ‘azamta fa tawakkal ‘alallâh, innallâha yuḫibbul-mutawakkilîn
Maka, berkat rahmat Allah engkau (Nabi Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Seandainya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka akan menjauh dari sekitarmu. Oleh karena itu, maafkanlah mereka, mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam segala urusan (penting). Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal.
اِنْ يَّنْصُرْكُمُ اللّٰهُ فَلَا غَالِبَ لَكُمْۚ وَاِنْ يَّخْذُلْكُمْ فَمَنْ ذَا الَّذِيْ يَنْصُرُكُمْ مِّنْۢ بَعْدِهٖۗ وَعَلَى اللّٰهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُوْنَ ١٦٠
Iy yanshurkumullâhu fa lâ ghâliba lakum, wa iy yakhdzulkum fa man dzalladzî yanshurukum mim ba’dih, wa ‘alallâhi falyatawakkalil-mu’minûn
Jika Allah menolongmu, tidak ada yang (dapat) mengalahkanmu dan jika Dia membiarkanmu (tidak memberimu pertolongan), siapa yang (dapat) menolongmu setelah itu? Oleh karena itu, hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakal.
وَمَا كَانَ لِنَبِيٍّ اَنْ يَّغُلَّۗ وَمَنْ يَّغْلُلْ يَأْتِ بِمَا غَلَّ يَوْمَ الْقِيٰمَةِۚ ثُمَّ تُوَفّٰى كُلُّ نَفْسٍ مَّا كَسَبَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَ ١٦١
Wa mâ kâna linabiyyin ay yaghull, wa may yaghlul ya’ti bimâ ghalla yaumal-qiyâmah, tsumma tuwaffâ kullu nafsim mâ kasabat wa hum lâ yudhlamûn
Tidak layak seorang nabi menyelewengkan (harta rampasan perang). Siapa yang menyelewengkan (-nya), niscaya pada hari Kiamat dia akan datang membawa apa yang diselewengkannya itu. Kemudian, setiap orang akan diberi balasan secara sempurna sesuai apa yang mereka lakukan dan mereka tidak dizalimi.
اَفَمَنِ اتَّبَعَ رِضْوَانَ اللّٰهِ كَمَنْۢ بَاۤءَ بِسَخَطٍ مِّنَ اللّٰهِ وَمَأْوٰىهُ جَهَنَّمُۗ وَبِئْسَ الْمَصِيْرُ ١٦٢
A fa manittaba’a ridlwânallâhi kamam bâ’a bisakhathim minallâhi wa ma’wâhu jahannam, wa bi’sal-mashîr
Apakah orang yang mengikuti (jalan) rida Allah sama dengan orang yang kembali dengan membawa kemurkaan dari Allah dan tempatnya adalah (neraka) Jahanam? Αυτό είναι το χειρότερο μέρος για να επιστρέψετε.
هُمْ دَرَجٰتٌ عِنْدَ اللّٰهِۗ وَاللّٰهُ بَصِيْرٌ ۢ بِمَا يَعْمَلُوْنَ ١٦٣
Hum darajâtun ‘indallâh, wallâhu bashîrum bimâ ya’malûnMereka bertingkat-tingkat di sisi Allah. Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.
لَقَدْ مَنَّ اللّٰهُ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ اِذْ بَعَثَ فِيْهِمْ رَسُوْلًا مِّنْ اَنْفُسِهِمْ يَتْلُوْا عَلَيْهِمْ اٰيٰتِهٖ وَيُزَكِّيْهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَۚ وَاِنْ كَانُوْا مِنْ قَبْلُ لَفِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ ١٦٤
Laqad mannallâhu ‘alal-mu’minîna idz ba’atsa fîhim rasûlam min anfusihim yatlû ‘alaihim âyâtihî wa yuzakkîhim wa yu’allimuhumul-kitâba wal-ḫikmah, wa ing kânû ming qablu lafî dlalâlim mubîn
Sungguh, Allah benar-benar telah memberi karunia kepada orang-orang mukmin ketika (Dia) mengutus di tengah-tengah mereka seorang Rasul (Muhammad) dari kalangan mereka sendiri yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Kitab Suci (Al-Qur’an) dan hikmah. Sesungguhnya mereka sebelum itu benar-benar dalam kesesatan yang nyata.
اَوَلَمَّآ اَصَابَتْكُمْ مُّصِيْبَةٌ قَدْ اَصَبْتُمْ مِّثْلَيْهَاۙ قُلْتُمْ اَنّٰى هٰذَاۗ قُلْ هُوَ مِنْ عِنْدِ اَنْفُسِكُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ١٦٥
A wa lammâ ashâbatkum mushîbatung qad ashabtum mitslaihâ qultum annâ hâdzâ, qul huwa min ‘indi anfusikum, innallâha ‘alâ kulli syai’ing qadîr
Apakah ketika kamu ditimpa musibah (kekalahan pada Perang Uhud), padahal kamu telah memperoleh (kenikmatan) dua kali lipatnya (pada Perang Badar), kamu berkata, “Dari mana datangnya (kekalahan) ini?” Katakanlah, “Itu dari (kesalahan) dirimu sendiri.” Πράγματι, ο Αλλάχ είναι παντοδύναμος πάνω από τα πάντα.
وَمَآ اَصَابَكُمْ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعٰنِ فَبِاِذْنِ اللّٰهِ وَلِيَعْلَمَ الْمُؤْمِنِيْنَۙ ١٦٦
Wa mâ ashâbakum yaumaltaqal-jam’âni fa bi’idznillâhi wa liya’lamal-mu’minîn
Apa yang menimpa kamu pada hari ketika dua pasukan bertemu terjadi atas izin Allah dan agar Dia mengetahui siapa orang (yang benar-benar) beriman
وَلِيَعْلَمَ الَّذِيْنَ نَافَقُوْاۖ وَقِيْلَ لَهُمْ تَعَالَوْا قَاتِلُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ اَوِ ادْفَعُوْاۗ قَالُوْا لَوْ نَعْلَمُ قِتَالًا لَّاتَّبَعْنٰكُمْۗ هُمْ لِلْكُفْرِ يَوْمَىِٕذٍ اَقْرَبُ مِنْهُمْ لِلْاِيْمَانِۚ يَقُوْلُوْنَ بِاَفْوَاهِهِمْ مَّا لَيْسَ فِيْ قُلُوْبِهِمْۗ وَاللّٰهُ اَعْلَمُ بِمَا يَكْتُمُوْنَۚ ١٦٧
Wa liya’lamalladzîna nâfaqû wa qîla lahum ta’âlau qâtilû fî sabîlillâhi awidfa’û, qâlû lau na’lamu qitâlal lattaba’nâkum, hum lil-kufri yauma’idzin aqrabu min-hum lil-îmân, yaqûlûna bi’afwâhihim mâ laisa fî qulûbihim, wallâhu a’lamu bimâ yaktumûn
Dan mengetahui orang-orang yang munafik. Dikatakan kepada mereka, “Marilah berperang di jalan Allah atau pertahankanlah (dirimu).” Mereka menjawab, “Seandainya kami mengetahui (bagaimana cara) berperang, tentulah kami mengikutimu.” Mereka pada hari itu lebih dekat pada kekufuran daripada keimanan. Mereka mengatakan dengan mulutnya sesuatu yang tidak ada dalam hatinya. Allah lebih mengetahui segala sesuatu yang mereka sembunyikan.
اَلَّذِيْنَ قَالُوْا لِاِخْوَانِهِمْ وَقَعَدُوْا لَوْ اَطَاعُوْنَا مَا قُتِلُوْاۗ قُلْ فَادْرَءُوْا عَنْ اَنْفُسِكُمُ الْمَوْتَ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ ١٦٨
Alladzîna qâlû li’ikhwânihim wa qa’adû lau athâ’ûnâ mâ qutilû, qul fadra’û ‘an anfusikumul-mauta ing kuntum shâdiqîn
(Mereka itu adalah) orang-orang yang berbicara tentang saudara-saudaranya (yang ikut berperang dan terbunuh), sedangkan mereka sendiri tidak turut berperang, “Seandainya mereka mengikuti kami, tentulah mereka tidak terbunuh.” Katakanlah, “Cegahlah kematian itu dari dirimu jika kamu orang-orang benar.”
وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ قُتِلُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ اَمْوَاتًاۗ بَلْ اَحْيَاۤءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُوْنَۙ ١٦٩
Wa lâ taḫsabannalladzîna qutilû fî sabîlillâhi amwâtâ, bal aḫyâ’un ‘inda rabbihim yurzaqûn
Jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati. Sebenarnya, mereka itu hidup dan dianugerahi rezeki di sisi Tuhannya.
فَرِحِيْنَ بِمَآ اٰتٰىهُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖۙ وَيَسْتَبْشِرُوْنَ بِالَّذِيْنَ لَمْ يَلْحَقُوْا بِهِمْ مِّنْ خَلْفِهِمْۙ اَلَّا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَۘ ١٧٠
Fariḫîna bimâ âtâhumullâhu min fadllihî wa yastabsyirûna billadzîna lam yal-ḫaqû bihim min khalfihim allâ khaufun ‘alaihim wa lâ hum yaḫzanûn
Mereka bergembira dengan karunia yang Allah anugerahkan kepadanya dan bergirang hati atas (keadaan) orang-orang yang berada di belakang yang belum menyusul mereka, yaitu bahwa tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.
۞ يَسْتَبْشِرُوْنَ بِنِعْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ وَفَضْلٍۗ وَاَنَّ اللّٰهَ لَا يُضِيْعُ اَجْرَ الْمُؤْمِنِيْنَࣖ ١٧١
Yastabsyirûna bini’matim minallâhi wa fadll, wa annallâha lâ yudlî’u ajral-mu’minîn
Mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia dari Allah dan bahwa sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang mukmin,
اَلَّذِيْنَ اسْتَجَابُوْا لِلّٰهِ وَالرَّسُوْلِ مِنْۢ بَعْدِ مَآ اَصَابَهُمُ الْقَرْحُۖ لِلَّذِيْنَ اَحْسَنُوْا مِنْهُمْ وَاتَّقَوْا اَجْرٌ عَظِيْمٌۚ ١٧٢
Alladzînastajâbû lillâhi war-rasûli mim ba’di mâ ashâbahumul-qar-ḫu lilladzîna aḫsanû min-hum wattaqau ajrun ‘adhîm
(yaitu) orang-orang yang memenuhi (seruan) Allah dan Rasul setelah mereka menderita luka-luka (dalam Perang Uhud). Orang-orang yang berbuat kebaikan dan bertakwa di antara mereka akan mendapat pahala yang sangat besar,
اَلَّذِيْنَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ اِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوْا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ اِيْمَانًاۖ وَّقَالُوْا حَسْبُنَا اللّٰهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ ١٧٣
Alladzîna qâla lahumun-nâsu innan-nâsa qad jama’û lakum fakhsyauhum fa zâdahum îmânaw wa qâlû ḫasbunallâhu wa ni’mal-wakîl
(yaitu) mereka yang (ketika ada) orang-orang mengatakan kepadanya, “Sesungguhnya orang-orang (Quraisy) telah mengumpulkan (pasukan) untuk (menyerang) kamu. Oleh karena itu, takutlah kepada mereka,” ternyata (ucapan) itu menambah (kuat) iman mereka dan mereka menjawab, “Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung.”
فَانْقَلَبُوْا بِنِعْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ وَفَضْلٍ لَّمْ يَمْسَسْهُمْ سُوْۤءٌۙ وَّاتَّبَعُوْا رِضْوَانَ اللّٰهِۗ وَاللّٰهُ ذُوْ فَضْلٍ عَظِيْمٍ ١٧٤
Fangqalabû bini’matim minallâhi wa fadllil lam yamsas-hum sû’uw wattaba’û ridlwânallâh, wallâhu dzû fadllin ‘adhîm
Mereka kembali dengan nikmat dan karunia dari Allah. Mereka tidak ditimpa suatu bencana dan mereka mengikuti (jalan) rida Allah. Allah mempunyai karunia yang besar.
اِنَّمَا ذٰلِكُمُ الشَّيْطٰنُ يُخَوِّفُ اَوْلِيَاۤءَهٗۖ فَلَا تَخَافُوْهُمْ وَخَافُوْنِ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ ١٧٥
Innamâ dzâlikumusy-syaithânu yukhawwifu auliyâ’ahû fa lâ takhâfûhum wa khâfûni ing kuntum mu’minîn
Sesungguhnya mereka hanyalah setan yang menakut-nakuti (kamu) dengan teman-teman setianya. Oleh karena itu, janganlah takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu orang-orang mukmin.
وَلَا يَحْزُنْكَ الَّذِيْنَ يُسَارِعُوْنَ فِى الْكُفْرِۚ اِنَّهُمْ لَنْ يَّضُرُّوا اللّٰهَ شَيْـًٔاۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ اَلَّا يَجْعَلَ لَهُمْ حَظًّا فِى الْاٰخِرَةِ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيْمٌۚ ١٧٦
Wa lâ yaḫzungkalladzîna yusâri’ûna fil-kufr, innahum lay yadlurrullâha syai’â, yurîdullâhu allâ yaj’ala lahum ḫadhdhan fil-âkhirati wa lahum ‘adzâbun ‘adhîm
Janganlah engkau (Nabi Muhammad) dirisaukan oleh orang-orang yang dengan cepat melakukan kekufuran. Sesungguhnya sedikit pun mereka tidak merugikan Allah. Allah tidak akan memberi bagian (pahala) kepada mereka di akhirat dan mereka akan mendapat azab yang sangat besar.
اِنَّ الَّذِيْنَ اشْتَرَوُا الْكُفْرَ بِالْاِيْمَانِ لَنْ يَّضُرُّوا اللّٰهَ شَيْـًٔاۚ وَلَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ ١٧٧
Innalladzînasytarawul-kufra bil-îmâni lay yadlurrullâha syai’â, wa lahum ‘adzâbun alîm
Sesungguhnya orang-orang yang membeli kekufuran dengan iman sedikit pun tidak merugikan Allah dan akan mendapat azab yang sangat pedih.
وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اَنَّمَا نُمْلِيْ لَهُمْ خَيْرٌ لِّاَنْفُسِهِمْۗ اِنَّمَا نُمْلِيْ لَهُمْ لِيَزْدَادُوْٓا اِثْمًاۚ وَلَهُمْ عَذَابٌ مُّهِيْنٌ ١٧٨
Wa lâ yaḫsabannalladzîna kafarû annamâ numlî lahum khairul li’anfusihim, innamâ numlî lahum liyazdâdû itsmâ, wa lahum ‘adzâbum muhîn
Jangan sekali-kali orang-orang kafir mengira bahwa sesungguhnya tenggang waktu yang Kami berikan kepadanya baik bagi dirinya. Sesungguhnya Kami memberinya tenggang waktu hanya agar dosa mereka makin bertambah dan mereka akan mendapat azab yang menghinakan.
مَا كَانَ اللّٰهُ لِيَذَرَ الْمُؤْمِنِيْنَ عَلٰى مَآ اَنْتُمْ عَلَيْهِ حَتّٰى يَمِيْزَ الْخَبِيْثَ مِنَ الطَّيِّبِۗ وَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيُطْلِعَكُمْ عَلَى الْغَيْبِ وَلٰكِنَّ اللّٰهَ يَجْتَبِيْ مِنْ رُّسُلِهٖ مَنْ يَّشَاۤءُۖ فَاٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرُسُلِهٖۚ وَاِنْ تُؤْمِنُوْا وَتَتَّقُوْا فَلَكُمْ اَجْرٌ عَظِيْمٌ ١٧٩
Mâ kânallâhu liyadzaral-mu’minîna ‘alâ mâ antum ‘alaihi ḫattâ yamîzal-khabîtsa minath-thayyib, wa mâ kânallâhu liyuthli’akum ‘alal-ghaibi wa lâkinnallâha yajtabî mir rusulihî may yasyâ’u fa âminû billâhi wa rusulih, wa in tu’minû wa tattaqû fa lakum ajrun ‘adhîm
Allah tidak akan membiarkan orang-orang mukmin dalam keadaan sebagaimana kamu sekarang ini, (tetapi Allah akan mengujinya) sehingga Dia membedakan yang buruk dari yang baik. Allah tidak akan memperlihatkan kepadamu hal-hal yang gaib, tetapi Allah memilih siapa yang Dia kehendaki di antara rasul-rasul-Nya. Oleh karena itu, berimanlah kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Jika kamu beriman dan bertakwa, kamu akan mendapat pahala yang sangat besar.
وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ يَبْخَلُوْنَ بِمَآ اٰتٰىهُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖ هُوَ خَيْرًا لَّهُمْۗ بَلْ هُوَ شَرٌّ لَّهُمْۗ سَيُطَوَّقُوْنَ مَا بَخِلُوْا بِهٖ يَوْمَ الْقِيٰمَةِۗ وَلِلّٰهِ مِيْرَاثُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌࣖ ١٨٠
Wa lâ yaḫsabannalladzîna yabkhalûna bimâ âtâhumullâhu min fadllihî huwa khairal lahum, bal huwa syarrul lahum, sayuthawwaqûna mâ bakhilû bihî yaumal-qiyâmah, wa lillâhi mîrâtsus-samâwâti wal-ardl, wallâhu bimâ ta’malûna khabîr
Jangan sekali-kali orang-orang yang kikir dengan karunia yang Allah anugerahkan kepadanya mengira bahwa (kekikiran) itu baik bagi mereka. Sebaliknya, (kekikiran) itu buruk bagi mereka. Pada hari Kiamat, mereka akan dikalungi dengan sesuatu yang dengannya mereka berbuat kikir. Milik Allahlah warisan (yang ada di) langit dan di bumi. Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.
لَقَدْ سَمِعَ اللّٰهُ قَوْلَ الَّذِيْنَ قَالُوْٓا اِنَّ اللّٰهَ فَقِيْرٌ وَّنَحْنُ اَغْنِيَاۤءُۘ سَنَكْتُبُ مَا قَالُوْا وَقَتْلَهُمُ الْاَنْۢبِيَاۤءَ بِغَيْرِ حَقٍّۙ وَّنَقُوْلُ ذُوْقُوْا عَذَابَ الْحَرِيْقِ ١٨١
Laqad sami’allâhu qaulalladzîna qâlû innallâha faqîruw wa naḫnu aghniyâ’, sanaktubu mâ qâlû wa qatlahumul-ambiyâ’a bighairi ḫaqqiw wa naqûlu dzûqû ‘adzâbal-ḫarîq
Sungguh, Allah benar-benar telah mendengar perkataan orang-orang (Yahudi) yang mengatakan, “Sesungguhnya Allah itu miskin dan kami kaya.” Kami akan mencatat perkataan mereka dan pembunuhan terhadap nabi-nabi yang mereka lakukan tanpa hak (alasan yang benar). Kami akan mengatakan (kepada mereka pada hari Kiamat), “Rasakanlah azab yang membakar!”
ذٰلِكَ بِمَا قَدَّمَتْ اَيْدِيْكُمْ وَاَنَّ اللّٰهَ لَيْسَ بِظَلَّامٍ لِّلْعَبِيْدِۚ ١٨٢
Dzâlika bimâ qaddamat aidîkum wa annallâha laisa bidhallâmil lil-‘abîd
Yang demikian itu disebabkan oleh perbuatan tanganmu (sendiri) dan sesungguhnya Allah (sama sekali) tidak menzalimi hamba-hamba-Nya.
اَلَّذِيْنَ قَالُوْٓا اِنَّ اللّٰهَ عَهِدَ اِلَيْنَآ اَلَّا نُؤْمِنَ لِرَسُوْلٍ حَتّٰى يَأْتِيَنَا بِقُرْبَانٍ تَأْكُلُهُ النَّارُۗ قُلْ قَدْ جَاۤءَكُمْ رُسُلٌ مِّنْ قَبْلِيْ بِالْبَيِّنٰتِ وَبِالَّذِيْ قُلْتُمْ فَلِمَ قَتَلْتُمُوْهُمْ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ ١٨٣
Alladzîna qâlû innallâha ‘ahida ilainâ allâ nu’mina lirasûlin ḫattâ ya’tiyanâ biqurbânin ta’kuluhun-nâr, qul qad jâ’akum rusulum ming qablî bil-bayyinâti wa billadzî qultum fa lima qataltumûhum ing kuntum shâdiqîn
(Mereka adalah) orang-orang (Yahudi) yang mengatakan, “Sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada kami agar kami tidak beriman kepada seorang rasul sebelum dia mendatangkan kepada kami kurban yang dimakan api (yang datang dari langit).” Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sungguh, beberapa rasul sebelumku telah datang kepadamu dengan (membawa) bukti-bukti yang nyata dan membawa apa yang kamu sebutkan. Akan tetapi, mengapa kamu membunuh mereka jika kamu orang-orang yang benar?”
فَاِنْ كَذَّبُوْكَ فَقَدْ كُذِّبَ رُسُلٌ مِّنْ قَبْلِكَ جَاۤءُوْ بِالْبَيِّنٰتِ وَالزُّبُرِ وَالْكِتٰبِ الْمُنِيْرِ ١٨٤
Fa ing kadzdzabûka fa qad kudzdziba rusulum ming qablika jâ’û bil-bayyinâti waz-zuburi wal-kitâbil-munîr
Maka, jika mereka mendustakanmu (Nabi Muhammad), sungguh rasul-rasul sebelummu pun telah didustakan. Mereka datang dengan (membawa) mukjizat-mukjizat yang nyata, zubur, dan Alkitab yang memberi penjelasan yang sempurna.
كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَاِنَّمَا تُوَفَّوْنَ اُجُوْرَكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِۗ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَاُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ ١٨٥
Kullu nafsin dzâ’iqatul maût, wa innamâ tuwaffauna ujûrakum yaumal-qiyâmah, fa man zuḫziḫa ‘anin-nâri wa udkhilal-jannata fa qad fâz, wa mal-ḫayâtud-dun-yâ illâ matâ’ul-ghurûr
Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Hanya pada hari Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Siapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh dia memperoleh kemenangan. Η κοσμική ζωή είναι απλά παραπλανητική ευχαρίστηση.
۞ لَتُبْلَوُنَّ فِيْٓ اَمْوَالِكُمْ وَاَنْفُسِكُمْۗ وَلَتَسْمَعُنَّ مِنَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَمِنَ الَّذِيْنَ اَشْرَكُوْٓا اَذًى كَثِيْرًاۗ وَاِنْ تَصْبِرُوْا وَتَتَّقُوْا فَاِنَّ ذٰلِكَ مِنْ عَزْمِ الْاُمُوْرِ ١٨٦
Latublawunna fî amwâlikum wa anfusikum, wa latasma’unna minalladzîna ûtul-kitâba ming qablikum wa minalladzîna asyrakû adzang katsîrâ, wa in tashbirû wa tattaqû fa inna dzâlika min ‘azmil-umûr
Kamu pasti akan diuji dalam (urusan) hartamu dan dirimu. Kamu pun pasti akan mendengar banyak hal yang sangat menyakitkan hati dari orang-orang yang diberi Alkitab sebelum kamu dan dari orang-orang musyrik. Jika kamu bersabar dan bertakwa, sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang (patut) diutamakan.
وَاِذْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ لَتُبَيِّنُنَّهٗ لِلنَّاسِ وَلَا تَكْتُمُوْنَهٗۖ فَنَبَذُوْهُ وَرَاۤءَ ظُهُوْرِهِمْ وَاشْتَرَوْا بِهٖ ثَمَنًا قَلِيْلًاۗ فَبِئْسَ مَا يَشْتَرُوْنَ ١٨٧
Wa idz akhadzallâhu mîtsâqalladzîna ûtul-kitâba latubayyinunnahû lin-nâsi wa lâ taktumûnahû fa nabadzûhu warâ’a dhuhûrihim wasytarau bihî tsamanang qalîlâ, fa bi’sa mâ yasytarûn
(Ingatlah) ketika Allah membuat perjanjian dengan orang-orang yang telah diberi Alkitab (dengan berfirman), “Hendaklah kamu benar-benar menerangkan (isi Alkitab itu) kepada manusia dan janganlah kamu menyembunyikannya.” Lalu, mereka melemparkannya (janji itu) ke belakang punggung mereka (mengabaikannya) dan menukarnya dengan harga yang murah. Maka, itulah seburuk-buruk jual beli yang mereka lakukan.
لَا تَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ يَفْرَحُوْنَ بِمَآ اَتَوْا وَّيُحِبُّوْنَ اَنْ يُّحْمَدُوْا بِمَا لَمْ يَفْعَلُوْا فَلَا تَحْسَبَنَّهُمْ بِمَفَازَةٍ مِّنَ الْعَذَابِۚ وَلَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ ١٨٨
Lâ taḫsabannalladzîna yafraḫûna bimâ ataw wa yuḫibbûna ay yuḫmadû bimâ lam yaf’alû fa lâ taḫsabannahum bimafâzatim minal-‘adzâb, wa lahum ‘adzâbun alîm
Jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang yang gembira dengan apa (perbuatan buruk) yang telah mereka kerjakan dan suka dipuji atas perbuatan (yang mereka anggap baik) yang tidak mereka lakukan, kamu jangan sekali-kali mengira bahwa mereka akan lolos dari azab. Mereka akan mendapat azab yang sangat pedih.
وَلِلّٰهِ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌࣖ ١٨٩
Wa lillâhi mulkus-samâwâti wal-ardl, wallâhu ‘alâ kulli syai’ing qadîr
Milik Allahlah kerajaan langit dan bumi. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.
اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَاٰيٰتٍ لِّاُولِى الْاَلْبَابِۙ ١٩٠
Inna fî khalqis-samâwâti wal-ardli wakhtilâfil-laili wan-nahâri la’âyâtil li’ulil-albâb
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi serta pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal,
الَّذِيْنَ يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُوْنَ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هٰذَا بَاطِلًاۚ سُبْحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ ١٩١
Alladzîna yadzkurûnallâha qiyâmaw wa qu’ûdaw wa ‘alâ junûbihim wa yatafakkarûna fî khalqis-samâwâti wal-ardl, rabbanâ mâ khalaqta hâdzâ bâthilâ, sub-ḫânaka fa qinâ ‘adzâban-nâr
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia. Mahasuci Engkau. Lindungilah kami dari azab neraka.
رَبَّنَآ اِنَّكَ مَنْ تُدْخِلِ النَّارَ فَقَدْ اَخْزَيْتَهٗۗ وَمَا لِلظّٰلِمِيْنَ مِنْ اَنْصَارٍ ١٩٢
Rabbanâ innaka man tudkhilin-nâra fa qad akhzaitah, wa mâ lidh-dhâlimîna min anshâr
Ya Tuhan kami, sesungguhnya orang yang Engkau masukkan ke dalam neraka, maka Engkau benar-benar telah menghinakannya dan tidak ada seorang penolong pun bagi orang yang zalim.
رَبَّنَآ اِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيًا يُّنَادِيْ لِلْاِيْمَانِ اَنْ اٰمِنُوْا بِرَبِّكُمْ فَاٰمَنَّاۖ رَبَّنَا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوْبَنَا وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّاٰتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ الْاَبْرَارِۚ ١٩٣
Rabbanâ innanâ sami’nâ munâdiyay yunâdî lil-îmâni an âminû birabbikum fa âmannâ rabbanâ faghfir lanâ dzunûbanâ wa kaffir ‘annâ sayyi’âtinâ wa tawaffanâ ma’al-abrâr
Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar orang yang menyeru pada keimanan, yaitu ‘Berimanlah kamu kepada Tuhanmu,’ maka kami pun beriman. Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami, hapuskanlah kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang selalu berbuat kebaikan.
رَبَّنَا وَاٰتِنَا مَا وَعَدْتَّنَا عَلٰى رُسُلِكَ وَلَا تُخْزِنَا يَوْمَ الْقِيٰمَةِۗ اِنَّكَ لَا تُخْلِفُ الْمِيْعَادَ ١٩٤
Rabbanâ wa âtinâ mâ wa’attanâ ‘alâ rusulika wa lâ tukhzinâ yaumal-qiyâmah, innaka lâ tukhliful-mî’âd
Ya Tuhan kami, anugerahilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami melalui rasul-rasul-Mu dan janganlah Engkau hinakan kami pada hari Kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak pernah mengingkari janji.”
فَاسْتَجَابَ لَهُمْ رَبُّهُمْ اَنِّيْ لَآ اُضِيْعُ عَمَلَ عَامِلٍ مِّنْكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰىۚ بَعْضُكُمْ مِّنْۢ بَعْضٍۚ فَالَّذِيْنَ هَاجَرُوْا وَاُخْرِجُوْا مِنْ دِيَارِهِمْ وَاُوْذُوْا فِيْ سَبِيْلِيْ وَقٰتَلُوْا وَقُتِلُوْا لَاُكَفِّرَنَّ عَنْهُمْ سَيِّاٰتِهِمْ وَلَاُدْخِلَنَّهُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ ثَوَابًا مِّنْ عِنْدِ اللّٰهِۗ وَاللّٰهُ عِنْدَهٗ حُسْنُ الثَّوَابِ ١٩٥
Fastajâba lahum rabbuhum annî lâ udlî’u ‘amala ‘âmilim mingkum min dzakarin au untsâ, ba’dlukum mim ba’dl, falladzîna hâjarû wa ukhrijû min diyârihim wa ûdzû fî sabîlî wa qâtalû wa qutilû la’ukaffiranna ‘an-hum sayyi’âtihim wa la’udkhilannahum jannâtin tajrî min taḫtihal-an-hâr, tsawâbam min ‘indillâh, wallâhu ‘indahû ḫusnuts-tsawâb
Maka, Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman), “Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan perbuatan orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki maupun perempuan, (karena) sebagian kamu adalah (keturunan) dari sebagian yang lain. Maka, orang-orang yang berhijrah, diusir dari kampung halamannya, disakiti pada jalan-Ku, berperang, dan terbunuh, pasti akan Aku hapus kesalahan mereka dan pasti Aku masukkan mereka ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai sebagai pahala dari Allah. Di sisi Allahlah ada pahala yang baik.”
لَا يَغُرَّنَّكَ تَقَلُّبُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا فِى الْبِلَادِۗ ١٩٦
Lâ yaghurrannaka taqallubulladzîna kafarû fil-bilâd
Jangan sekali-kali kamu teperdaya oleh bolak-balik perjalanan orang-orang yang kufur di seluruh negeri.
مَتَاعٌ قَلِيْلٌۗ ثُمَّ مَأْوٰىهُمْ جَهَنَّمُۗ وَبِئْسَ الْمِهَادُ ١٩٧
Matâ’ung qalîl, tsumma ma’wâhum jahannam, wa bi’sal-mihâd
(Semua itu hanyalah) kesenangan sementara, kemudian tempat kembali mereka ialah (neraka) Jahanam. Itulah seburuk-buruk tempat tinggal.
لٰكِنِ الَّذِيْنَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ لَهُمْ جَنّٰتٌ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا نُزُلًا مِّنْ عِنْدِ اللّٰهِۗ وَمَا عِنْدَ اللّٰهِ خَيْرٌ لِّلْاَبْرَارِ ١٩٨
Lâkinilladzînattaqau rabbahum lahum jannâtun tajrî min taḫtihal-an-hâru khâlidîna fîhâ nuzulam min ‘indillâh, wa mâ ‘indallâhi khairul lil-abrâr
Akan tetapi, orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya, mereka akan mendapat surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai dan mereka kekal di dalamnya sebagai karunia dari Allah. Apa yang di sisi Allah itu lebih baik bagi orang-orang yang selalu berbuat baik.
وَاِنَّ مِنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ لَمَنْ يُّؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَمَآ اُنْزِلَ اِلَيْكُمْ وَمَآ اُنْزِلَ اِلَيْهِمْ خٰشِعِيْنَ لِلّٰهِۙ لَا يَشْتَرُوْنَ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ ثَمَنًا قَلِيْلًاۗ اُولٰۤىِٕكَ لَهُمْ اَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْۗ اِنَّ اللّٰهَ سَرِيْعُ الْحِسَابِ ١٩٩
Wa inna min ahlil-kitâbi lamay yu’minu billâhi wa mâ unzila ilaikum wa mâ unzila ilaihim khâsyi’îna lillâhi lâ yasytarûna bi’âyâtillâhi tsamanang qalîlâ, ulâ’ika lahum ajruhum ‘inda rabbihim, innallâha sarî’ul-ḫisâb
Sesungguhnya di antara Ahlulkitab ada yang beriman kepada Allah dan pada apa yang diturunkan kepada kamu dan yang diturunkan kepada mereka. Mereka berendah hati kepada Allah dan tidak menukarkan ayat-ayat Allah dengan harga murah. Mereka itu memperoleh pahala di sisi Tuhannya. Sesungguhnya Allah Mahacepat perhitungan-Nya.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اصْبِرُوْا وَصَابِرُوْا وَرَابِطُوْاۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَࣖ ٢٠٠
Yâ ayyuhalladzîna âmanushbirû wa shâbirû wa râbithû, wattaqullâha la’allakum tufliḫûn
Wahai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu, kuatkanlah kesabaranmu, tetaplah bersiap siaga di perbatasan (negerimu), dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung. (DAG/DAG) Παρακολουθήστε το παρακάτω βίντεο: Βίντεο: Prudential Syariah Βήματα για να κυριαρχήσει στην ασφαλιστική επιχείρηση Sharia