Jakarta, ILLINI NEWS – PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) berhasil mengumpulkan total premi sebesar Rp 6,8 triliun hingga September 2024. Kontribusi utama pencapaian ini juga terletak pada produksi kategori bisnis Electrical and Equipment, Engineering dan Hull (CoB).
Direktur Utama Tugu Insurance Tatang Nurhidayat mengatakan, untuk mewujudkan visi perusahaan menjadi perusahaan asuransi umum terbesar di Indonesia, pihaknya fokus pada delapan keunggulan dari lima pemilik, seperti pertumbuhan ekonomi, pembangunan ekonomi melalui pembangunan ekonomi, pembangunan ekonomi, jumlah penduduk. perubahan dan. Perubahan proses dan manajemen risiko.
Melihat kelima pilar tersebut, tidak mengherankan jika perusahaan dapat menjadi pendorong kinerja.
Berdasarkan strategi tersebut, dalam hal pengembangan bisnis, Tugu Insurance terus berupaya memberikan layanan asuransi dan akses pasar pada segmen pasar yang lebih luas, dengan produk baru dan tata letak yang lebih baik. Perusahaan terus membangun dan membangun bisnis yang belum tertutup, ” kata Tatang dalam keterangannya, Kamis (12/5/2024).
Maklum dari sisi kinerja keuangan, Tugu Insurance akan fokus meningkatkan bisnisnya di segmen pasar tanpa jaminan pada tahun 2024, khususnya bisnis BUMN yang akan menghimpun premi penuh sebesar Rp 1,3 triliun, meningkat 107% dibandingkan periode yang sama. tahun lalu. . Sedangkan total nilai non-capture usaha lainnya mencapai Rp4,1 triliun, meningkat 15% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Untuk bisnis captive PertaminaGroup, total premi pada September 2024 sebesar Rp1,4 triliun, naik 15% year-on-year.
Di sisi lain, jumlah pendapatan juga meningkat dari Rp2,3 triliun pada September 2023 menjadi Rp2,8 triliun pada September 2024 atau meningkat 20%. perisai, meningkat 23% dibandingkan September 2024. – sepanjang tahun.
Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan laba dari Rp520 miliar pada September 2023 menjadi Rp725 miliar pada September 2024, dan pendapatan lain-lain yang meningkat dari Rp347 miliar menjadi Rp420 miliar pada September 2024.
Pada saat yang sama, karena penghentian pendapatan lain-lain yang diselesaikan dengan Citibank pada tahun 2023, termasuk 1,1 triliun rupiah (atau 867,8 miliar rupiah setelah pajak dan biaya), pendapatan tahun ini turun 48% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Jika pertumbuhan satu kali kasus Citibank dikecualikan, laba operasional utama Tugu Insurance masih meningkat 120% year-on-year pada September 2024, dari Rp269 miliar menjadi Rp592 miliar. Strategi Spin-off Asuransi Bisnis Syariah Artikel Berikutnya Margin Bisnis Asuransi TUGU Makin Tinggi Ini Buktinya