Jakarta, ILLINI NEWS – Pemegang saham Arsjad Rasjid, PT Indika Energy Tbk (INDY) melalui PT Indika Indonesia Resources (IIR) memiliki seluruh sahamnya di perusahaan pertambangan batu bara PT Mitra Energi Agung (MEA). IIR telah memiliki 3.060 saham di MEA atau mewakili kepemilikan 60% saham.
INDY membeli 60% saham MEA pada tahun 2012 seharga $27 juta.
IIR mendistribusikan seluruh saham MEA PT Niaga Gilang Persada. Berdasarkan siaran pers Selasa (8/10/2024), harga transaksi yang disepakati adalah Rp 15 miliar.
Akibatnya, MEA tidak lagi tunduk pada INDY dan tidak lagi dimasukkan dalam laporan keuangan perseroan. Transaksi ini tidak akan mempengaruhi hukum operasional, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha Perseroan.
Perseroan berkeyakinan bahwa operasi ini dilakukan sesuai dengan strategi diversifikasi usaha Perseroan, serta untuk memastikan bahwa Perseroan fokus pada pelaksanaan kegiatan usaha berkelanjutan.
Sebelumnya, INDY juga melalui anak perusahaannya PT Indika Multi Properti (IMPO) telah menandatangani perjanjian jual beli bersyarat dengan PT Barito Pacific Tbk. (BRPT), PT Barito Pacific Lumber (BPL). INDY sepakat melepas seluruh saham IMP sebanyak 6.332 di perusahaan dagang PT Trisetia Citagraha (TCG) milik Prajogo Pangestu, perusahaan terkaya RI.
Angka tersebut mewakili 80% kepemilikan pasif INDY atas TCG. Harga transaksi yang disepakati adalah Rp 26,77 miliar.
Setelah informasi diungkapkan, transaksi akan diselesaikan dalam dua tahap. Tahap pertama senilai ₹ 22,29 miliar adalah untuk penyediaan modal dan pengalihan 80% saham IMP ke BPL. Tahap pertama selesai pada 26 September.
Tahap II senilai Rp 4,47 miliar untuk pengalihan 20% saham IMP kepada BPL dan anak perusahaan sebagai pembeli.
(mkh/mkh) Simak video di bawah ini: Video: Tantangan dan Prospek Industri Batubara Coaltrans Asia 2024