Jakarta, ILLINI NEWS – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil melesat lebih dari 1% pada perdagangan sesi II Selasa (11/12/2024), setelah kemarin anjlok lebih dari 1% dan menyentuh level psikologis 7.100 Juga. .
Pada pukul 14:06 WIB, IHSG berhasil melesat 1,03% ke 7.341,47. IHSG kembali ke level psikologis 7.300 sejak awal sesi I hari ini.
Nilai transaksi indeks pada awal sesi pertama hari ini mencapai sekitar Rp 8,3 triliun dengan volume transaksi 22 miliar lembar saham dan ditransaksikan sebanyak 1 juta lembar saham.
IHSG menguat setelah sempat terpuruk dalam beberapa hari terakhir hingga menyentuh level psikologis 7.100. Pemicunya dalam beberapa hari terakhir adalah net sell (penjualan) investor asing.
Namun dengan jumlah saham-saham besar yang mulai sedikit, pasar dalam negeri kembali melirik pasar saham Indonesia dan cenderung kembali berhutang. Selain itu, kenaikan saham-saham besar juga turut menopang IHSG.
Sebelumnya kemarin, asing kembali melakukan penjualan bersih atau outflow yang mencapai Rp 1,53 juta di seluruh pasar. Aksi penjualan bersih luar negeri berlanjut pada saham-saham bank besar.
Asing masih mencatatkan penjualan bersih terjadi karena pasar saham AS dan China kembali menarik setelah Donald Trump resmi memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) AS pada 2024 dan akan diberikan stimulus ekonomi di China.
Ia khawatir kemenangan Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) pada Rabu pekan lalu akan memberikan tekanan kepada negara-negara Asia, termasuk Indonesia.
Menurut catatan Reuters pada Kamis pekan lalu, Trump berjanji akan menerapkan tarif baru yang mungkin signifikan terhadap berbagai barang dari negara-negara seperti Tiongkok dan Meksiko.
Suku bunga ini kemungkinan akan merangsang inflasi dan, pada gilirannya, memperkuat dolar AS dan menunda pelonggaran kebijakan bank sentral AS (Federal Reserve/Fed).
Hal ini pada gilirannya dapat menarik uang dari negara-negara berkembang, seperti yang terjadi dengan penguatan dolar AS.
Dari China, pemerintah mengumumkan paket stimulus lima tahun senilai 10 triliun yuan atau setara Rp 21.900 triliun, pada Jumat pekan lalu. Hal ini dimaksudkan untuk mengatasi masalah utang daerah, sekaligus menandakan lebih banyak dukungan ekonomi pada tahun depan.
RISET ILLINI NEWS (chd/chd) Simak video di bawah ini: Video: Musim Dividen IPO Jumbo, Dongkrak Transaksi Akhir Tahun BEI Artikel Pertama Berikutnya IHSG Kembali Merosot! 277 Turun Bagikan