JAKARTA, ILLINI NEWS – Raksasa mobil Jepang Nissan mengumumkan pada Kamis (7/11/2024) akan memberhentikan 9.000 karyawannya. Hal ini terjadi ketika pembuat mobil berencana untuk memangkas perkiraan penjualan tahunannya.
Manajemen mengatakan tindakan segera sedang diambil. Untuk mengatasi “situasi serius” ini.
Dalam siaran persnya, perusahaan melaporkan penurunan laba bersih sebesar 93% pada paruh pertama tahun 2024. CEO Makoto Uchida mengatakan kepada wartawan bahwa lemahnya penjualan di pasar Amerika Utara adalah faktor utamanya.
Nissan dan rival domestiknya sedang berjuang untuk mempertahankan posisi mereka di Tiongkok. Perkembangan perusahaan kendaraan listrik yang didukung oleh pemerintahan Xi Jinping bertanggung jawab.
“Menghadapi situasi kritis, Nissan mengambil langkah mendesak untuk meningkatkan kinerjanya dan menciptakan bisnis yang lebih ramping dan tangguh yang dapat dengan cepat beradaptasi terhadap perubahan pasar,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AFP.
“Nissan akan mengurangi kapasitas produksi global sebesar 20% dan mengurangi tenaga kerja global sebanyak 9.000 orang,” ujarnya.
Sementara itu, Uchida sendiri telah secara sukarela melepaskan 50% dari kompensasi bulanannya mulai November 2024. Anggota tim manajemen lainnya juga akan secara sukarela mengurangi gajinya.
Nissan memperkirakan pendapatan sebesar ¥12,7 triliun (Rp 1,296 triliun), turun dari perkiraan sebelumnya sebesar ¥14 triliun. Namun Nissan tidak mengeluarkan perkiraan laba bersih baru setelah memangkasnya menjadi 300 miliar yen pada bulan Juli, dengan laba bersih hanya 19,2 miliar yen dalam enam bulan hingga September.
“Laba bersih ditentukan berdasarkan penilaian berkelanjutan terhadap biaya yang diperlukan untuk upaya penyelesaian yang direncanakan,” kata Uchida yang kembali mengurangi kepemilikan di Mitsubishi Motors.
Di saat yang sama, Nissan akan mengurangi kepemilikannya di Mitsubishi Motors. Perusahaan menjual kembali sahamnya kepada perusahaan.
Dikatakan kepemilikannya di Mitsubishi akan dikurangi menjadi sekitar 24% dari saat ini 34%. Meski demikian, Nissan menyatakan akan tetap menjaga hubungan dekat dengan perusahaan.
Nissan telah mengalami dekade yang penuh gejolak. Salah satunya adalah penangkapan mantan bosnya Carlos Ghosn pada tahun 2018, yang kemudian melarikan diri dengan jaminan dan melarikan diri dari Jepang dengan bersembunyi di dalam kotak alat musik.
Ghosn adalah seorang pengungsi internasional di Lebanon dan membantah tuduhan yang ditujukan kepadanya. Dia mengatakan dia meninggalkan Jepang karena dia tidak percaya dia akan mendapatkan pengadilan yang adil.
(sef/sef) Simak videonya di bawah ini: Video: Raksasa mobil asal Jepang, Nissan PHK 9.000 karyawan Artikel selanjutnya Meluncur di GIIAS 2024, Begini Penampa Pesaing Alfred