Jakarta, ILLINI NEWS – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto berencana untuk terus meningkatkan kapasitas listrik negara lebih dari 100 gigawatt (GW) selama 15 tahun ke depan. Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk mempercepat transisi energi ramah lingkungan.
Presiden delegasi Indonesia pada COP 29, Hashim Djojohadikusumo mengungkapkan, dari rencana tambahan 103 GW, setidaknya 75% akan bersumber dari sumber energi terbarukan (EBT).
“Pembangunan ketenagalistrikan yang akan dilaksanakan Pemerintah dalam 15 tahun ke depan. Ini akan sangat besar, lebih dari 100 gigawatt, 103 gigawatt kalau tidak salah, 75 persen dari program ini, semua ini – termasuk baru. energi terbarukan,” kata Hashim dalam Energy Corner ILLINI NEWS, Senin (19/11/2024).
Selain itu, pemerintah berencana mengembangkan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) sebagai bagian dari bauran energi nasional. Hashim menambahkan, direncanakan pembangkit jenis ini berkapasitas lebih dari 5 GW.
Jadi ini kontribusi Indonesia untuk itu. Apalagi ada yang lebih besar 5 gigawatt dari nuklir, ujarnya.
Sedangkan sisanya berasal dari gas alam yang akan menjadi energi pengganti untuk mendukung transisi menuju bauran energi bersih. (pgr/pgr) Saksikan video di bawah ini: Video: Komitmen Indonesia pada COP29 terhadap energi bersih Artikel video: Kini di COP 29 Azerbaijan, Indonesia menyampaikan pesan ini