Jakarta, ILLINI NEWS – Paus Fransiskus kini menjadi sorotan. Pemimpin Katolik sedunia tersebut saat ini sedang melakukan perjalanan kerasulan ke berbagai negara di kawasan Asia Tenggara pada tanggal 2 hingga 13 September 2024. Lanjutkan ke Papua Nugini.
Selama tiga hari tersebut, selain menjalankan tugas diplomatik sebagai kepala negara di Vatikan, Paus juga akan menjalankan misi apostoliknya.
Paus Fransiskus telah menjabat sebagai uskup agung bagi sekitar 1,2 miliar umat Katolik di seluruh dunia hanya selama 11 tahun. Ia diangkat menggantikan Paus Benediktus XVI yang mengundurkan diri pada 11 Februari 2013.
Pria bernama asli Jorge Mario Bergoglio ini sudah tidak asing lagi di Gereja Katolik. Mulai tahun 1958, ia mulai mendalami agama Katolik melalui masa novisiat Jesuit dan berbagai kegiatan akademik di universitas. Sepuluh tahun kemudian, dia juga menjadi pendeta di negara asalnya, Argentina.
Selama menjadi pendeta, Bergoglio memberikan perhatian khusus pada isu-isu kemanusiaan, ekonomi, dan dialog antaragama. Salah satu yang paling berkesan adalah perannya dalam menyelamatkan warga negara dari junta militer diktator antara tahun 1976 dan 1983. Dia dikenal membantu melindungi warga sipil dan membantu mereka melarikan diri ke luar negeri.
Bertahun-tahun kemudian, ia juga menjadi Uskup Agung Buenos Aires dan pada tahun 2013 ia terpilih sebagai paus.
Mengutip BBC, nama Paus Fransiskus diambil dari nama Francesco d’Assisi, seorang santo Italia abad ke-13. Francisco adalah sosok yang dihormati sepanjang hidupnya karena kesederhanaannya, kepatuhannya pada ajaran Katolik, dan kepeduliannya terhadap orang miskin. Bergoglio berharap kebiasaan Francesco akan menyebar ketika nama Francesco digunakan untuk masa pemerintahannya: kepausan.
Pelantikan Paus Fransiskus telah memecahkan rekor multifaset pertama dalam dinamika sejarah Katolik dunia. Ini adalah nama Paus Fransiskus. Ia juga merupakan Paus pertama Serikat Yesus.
Belakangan, ia juga menjadi Paus pertama dari benua Amerika dan Paus pertama dari belahan bumi selatan. Selain itu, Paus Fransiskus juga menjadi orang pertama dari luar Eropa yang ditahbiskan sebagai Bapa Suci Komunitas Katolik dalam satu milenium terakhir (yaitu kurang lebih 1.200 tahun yang lalu).
Menurut catatan sejarah, Paus non-Eropa pertama adalah Paus Gregorius III dari Suriah yang berkuasa pada tahun 731 Masehi. Catatan multifaset pertama ini juga dianggap sebagai semangat pembaruan Gereja Katolik yang diwujudkan oleh Paus Fransiskus.
Mengutip New York Times, Paus Fransiskus dianggap sebagai sosok yang progresif.
Ia melanggar aturan konservatif dan membawa angin segar bagi perkembangan Gereja Katolik modern. Misalnya, berhenti mengikuti aturan prosedural gereja, mewajibkan seluruh Gereja Katolik untuk menentang kekerasan seksual, dan bahkan mengizinkan siapa pun menjadi Katolik tanpa memandang orientasi seksualnya. (mfa/mfa) Tonton video di bawah ini: Video: Lirik Produk Perawatan Rambut Lokal Outlook Bisnis Mendunia